.

Minggu, 22 September 2019

POLIMER ALAMI



POLIMER ALAMI

 Oleh : Wida Ayu Amidah (@N17-WIDA)


ABSTRAK
Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan Swedia Berzelius pada tahun 1833. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Begitu juga kertas yang dibuat dari selulosa, yaitu sebuah polisakarida yang terbentuk secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Polimer merupakan suatu golongan kimia penting di dalam kehidupan kita sehari-hari maupun di industri. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat juga mempunyai peranan penting dalam proses biokimia. Bahan-bahan polimer alami yang sejak dahulu  telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti karet alam. Karet alam merupakan polimer alam yag terpenting dan dipakai secara luas. Karet alam diperoleh denagn menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar.
Kata kunci: bahan polimer alami, biopolimer, karet alam.

PENDAHULUAN
Polimer merupakan senyawa yang disusun oleh molekul-molekul yang dicirikan oleh pengulangan berlipat ganda dari satu atau lebih jenis atom atau group atom (biasa disebut unit penyusun) yang dihubungkan satu sama lain dalam jumlah yang cukup sehingga memberikan seperangkat sifat yang tidak bervariasi (berubah atau dipengaruhi) oleh penambahan satu atau beberapa unit penyusunnya. Polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimer alami dan polimer sintetis. Polimer alami atau dikenal dengan biopolimer dihasilkan atau diturunkan dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, dapat diuraikan dan tidak menghasilkan racun, sedangkan polimer sintetis lebih biasa dikenali sebagai plastik, seperti polietilena dan nylon. Polimer sintetis dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok yaitu thermoplastik, thermoset dan elastomer. Termoplastik merupakan polimer yang akan melunak pada pemanasan dan dapat mengalir bila dikenakan tekanan. Dan apabila didinginkan, polimer tersebut dapat dikembalikan ke sifat padat atau ke sifat rubbery. Termoset merupakan polimer sintetis yang walaupun dipanaskan hingga titik lunak tidak akan kembali ke keadaan semula. Pengaruh pemanasan terhadap polimer termoset adalah menyebabkan proses curing, dan pemanasan lebih lanjut akan menyebabkan degradasi pada polimer tetapi tidak dapat melunak atau mengalir. Biopolimer banyak dilirik oleh industri karena beberapa alasan, yaitu: Sumber daya alam yang tak terbatas, Bio-compatible and biodegradable (dapat diuraikan), Mempunyai sifat mekanis yang baik, Telah dirancang dan dioptimalkan secara alami untuk memenuhi suatu tugas tertentu, Mudah untuk membuat turunannya dengan sifat seperti yang diinginkan. Polimer alami yang banyak tersebar di alam antara lain karet alam, selulosa, dan protein.

PEMBAHASAN
Polimer alam merupakan polimer yanng terbentuk kaarena adanya reaksi kondensasi yang terjadi secara alami. Polimer alam sangat banyak dan tersebar di muka bumi, seperti karet alam, selulosa, dan protein.

KARET ALAM
Karet alam termasuk ke dalam elastomer yaitu bahan yang dapat direnggangkan dan dapat kembali seperti bentuk semula. Selain karet alam, terdapat beberapa bahan yang juga termasuk elastomer yaitu polybutadiene, polyisobutylene dan polyurethanes, yang ketiganya merupakan polimer sintetis. Elastomer memiliki potensi yang besar dalam dunia industri karena memiliki sifat keliatan dan kelekatan yang tinggi, elatisitas tinggi, daya tarik yang kuat, daya lengket yang baik dan daya pegas yang tinggi. Karena sifat-sifat tersebut polyisoprene banyak dimanfaatkan untuk membuat sepatu boot tahan air, bola dan peluru karet. Molekul karet alam terbentuk melalui reaksi adisi monomer-monomer isoprene secara teratur yang terikat secara “kepala ke ekor”.
Jenis-Jenis Karet Alam :
Terdapat beberapa macam karet alam yang kebanyakan merupakan bahan olahan baik setengah jadi ataupun barang jadi. Jenis-jenis karet alam antara lain, karet spesifikasi teknis (crumb rubber) dan karet reklim (reclaimed rubber).
1.      Karet Spesifikasi Teknis (Crumb Rubber)
Crumb rubber merupakan karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu berdasarkan pada sifat-sifat teknis dimana warna atau penilaian visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu pada jenis karet sheet, crepe maupun lateks pekat tidak berlaku. Crumb Rubber dibuat agar dapat bersaing dengan karet sintetis yang biasanya menyertakan sifat teknis serta keistimewaan untuk jaminan mutu tiap bandelanya. Crumb Rubber dipak dalam bongkah-bongkah kecil, berat dan ukuran seragam, ada sertifikast uji laboratorium, dan ditutup dengan lembaran plastik polythene.
2.      Karet Reklim (Reclimed Rubber)
Karet reklim merupakan karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas, terutama ban-ban mobil bekas. Karet reklim biasanya digunakan sebagai bahan campuran, karena mudah mengambil bentuk dalam acuan serta daya lekat yang dimilikinya juga baik. Pemakaian karet reklim memungkinkan pengunyahan (mastication) dan pencampuran yang lebih cepat. Produk yang dihasilkan juga lebih kukuh dan lebih tahan lama dipakai. Kelemahan dari karet reklim adalah kurang kenyal dan kurang tahan gesekan sesuai dengan sifatnya sebagai karet daur ulang. Oleh karena itu kerat reklim kurang baik digunakan untuk membuat ban.

SELULOSA
Selulosa didominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hampir mencapai 50%.  karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril. 28 Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini dapat dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98% selulosa. Selulosa adalah senyawa polisakarida yang dapat  diturunkan  menghasilkan glukosa (C6H12O6). Selulosa merupakan polimer dengan derajat polimerisasi, bersifat kuat, dan berkristal molekul tanpa percabangan. 
Penggunaan selulosa di berbagai industri
Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer, pengental, dan sebagai gelling agent.

PROTEIN
Protein merupakan senyawa organik komplek berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer asam-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein ini merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh, karena selain sebagai sumber energi, protein berfungsi juga sebagai zat pembangun tubuh dan zat pengatur. Sebagai zat pembangun fungsi utama protein adalah membentuk jaringan baru disamping memelihara jaringan yang telah ada. 31 Protein merupakan polimer asam amino. Asam amino merupakan senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH).
FUNGSI PROTEIN
Fungsi protein secara garis besar dibagi dalam dua kelompok, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Fungsi-fungsi protein dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Fungsi dan struktur membran sel, antara lain motor protein yang berfungsi untuk membuat otot bekerja, kolagen yang berfungsi sebagai perekat dan keratin sebagai pelindung.
2. Enzim, berfungsi sebagai katalisator baik fungsi anabolik ataupun katabolik. Sebagai contoh adalah enzim pencernaan, kelenjar ludah amilase.
3. Sebagai antibodi, protein khusus yang dapat mengenali dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein asing.
4. Penyeimbang cairan
5. Penyeimbang asam utama
6. Transpor, protein transpor di dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion non spesifik dari datu organ ke organ lain. Sebagai contoh adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dan hemoglobin untuk transpor oksigen dan CO2.
7. Sumber energi dan glukosa

KESIMPULAN
Pemilihan polimer sintetik tergantung dari fungsi dan sifat dari alas kaki yang akan dibuat. Dalam satu alas kaki kemungkinan untuk menggunakan kombinasi berbagai jenis polimer sintetik. Bahan polimer sintetik yang digunakan pada bagian upper, yaitu PVC, nilon. Polimer sintetik yang digunakan pada bagian bawah sepatu, yaitu sol luar, midsole, insole (merupakan bahan termoplastik). Pada saat ini daur ulang juga merupakan  faktor besar untuk bahan polimer yang digunakan pada alas kaki.

DAFTAR PUSTAKA
H Hermansyah, M Nasikin-...Research (Jurnal ..., 2012 – e journal.kemenperin.go.id

H Damayanti, M MasturiI Yulianti - Jurnal Fisika, 2015 - journal.unnes.ac.idH Aliyah -
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.