POLIMER
ALAMI
Oleh : Wida Ayu Amidah (@N17-WIDA)
ABSTRAK
Kata polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan
Swedia Berzelius pada tahun 1833. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber
telah digunakan selama beberapa abad. Begitu juga kertas yang dibuat dari
selulosa, yaitu sebuah polisakarida yang terbentuk secara alami yang ditemukan
dalam tumbuhan. Polimer merupakan suatu golongan kimia penting di dalam
kehidupan kita sehari-hari maupun di industri. Biopolimer seperti protein dan
asam nukleat juga mempunyai peranan penting dalam proses biokimia. Bahan-bahan
polimer alami yang sejak dahulu telah
dikenal dan dimanfaatkan, seperti karet alam. Karet alam merupakan polimer alam
yag terpenting dan dipakai secara luas. Karet alam diperoleh denagn menyadap
kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar.
Kata
kunci: bahan polimer alami, biopolimer, karet alam.
PENDAHULUAN
Polimer merupakan senyawa yang disusun oleh
molekul-molekul yang dicirikan oleh pengulangan berlipat ganda dari satu atau
lebih jenis atom atau group atom (biasa disebut unit penyusun) yang dihubungkan
satu sama lain dalam jumlah yang cukup sehingga memberikan seperangkat sifat
yang tidak bervariasi (berubah atau dipengaruhi) oleh penambahan satu atau
beberapa unit penyusunnya. Polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimer
alami dan polimer sintetis. Polimer alami atau dikenal dengan biopolimer
dihasilkan atau diturunkan dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, dapat
diuraikan dan tidak menghasilkan racun, sedangkan polimer sintetis lebih biasa
dikenali sebagai plastik, seperti polietilena dan nylon. Polimer sintetis dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok yaitu thermoplastik, thermoset dan
elastomer. Termoplastik merupakan polimer yang akan melunak pada pemanasan dan
dapat mengalir bila dikenakan tekanan. Dan apabila didinginkan, polimer
tersebut dapat dikembalikan ke sifat padat atau ke sifat rubbery. Termoset
merupakan polimer sintetis yang walaupun dipanaskan hingga titik lunak tidak
akan kembali ke keadaan semula. Pengaruh pemanasan terhadap polimer termoset
adalah menyebabkan proses curing, dan pemanasan lebih lanjut akan menyebabkan
degradasi pada polimer tetapi tidak dapat melunak atau mengalir. Biopolimer
banyak dilirik oleh industri karena beberapa alasan, yaitu: Sumber daya alam
yang tak terbatas, Bio-compatible and biodegradable (dapat diuraikan), Mempunyai
sifat mekanis yang baik, Telah dirancang dan dioptimalkan secara alami untuk
memenuhi suatu tugas tertentu, Mudah untuk membuat turunannya dengan sifat
seperti yang diinginkan. Polimer alami yang banyak tersebar di alam antara lain
karet alam, selulosa, dan protein.
PEMBAHASAN
Polimer alam merupakan polimer yanng terbentuk
kaarena adanya reaksi kondensasi yang terjadi secara alami. Polimer alam sangat
banyak dan tersebar di muka bumi, seperti karet alam, selulosa, dan protein.
KARET ALAM
Karet alam termasuk ke dalam elastomer yaitu bahan
yang dapat direnggangkan dan dapat kembali seperti bentuk semula. Selain karet
alam, terdapat beberapa bahan yang juga termasuk elastomer yaitu polybutadiene,
polyisobutylene dan polyurethanes, yang ketiganya merupakan polimer sintetis.
Elastomer memiliki potensi yang besar dalam dunia industri karena memiliki
sifat keliatan dan kelekatan yang tinggi, elatisitas tinggi, daya tarik yang
kuat, daya lengket yang baik dan daya pegas yang tinggi. Karena sifat-sifat
tersebut polyisoprene banyak dimanfaatkan untuk membuat sepatu boot tahan air,
bola dan peluru karet. Molekul karet alam terbentuk melalui reaksi adisi
monomer-monomer isoprene secara teratur yang terikat secara “kepala ke ekor”.
Jenis-Jenis
Karet Alam :
Terdapat beberapa macam karet alam yang kebanyakan
merupakan bahan olahan baik setengah jadi ataupun barang jadi. Jenis-jenis
karet alam antara lain, karet spesifikasi teknis (crumb rubber) dan karet
reklim (reclaimed rubber).
1. Karet
Spesifikasi Teknis (Crumb Rubber)
Crumb
rubber merupakan karet alam yang dibuat khusus sehingga terjamin mutu
teknisnya. Penetapan mutu berdasarkan pada sifat-sifat teknis dimana warna atau
penilaian visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu pada jenis karet
sheet, crepe maupun lateks pekat tidak berlaku. Crumb Rubber dibuat agar dapat
bersaing dengan karet sintetis yang biasanya menyertakan sifat teknis serta
keistimewaan untuk jaminan mutu tiap bandelanya. Crumb Rubber dipak dalam
bongkah-bongkah kecil, berat dan ukuran seragam, ada sertifikast uji laboratorium,
dan ditutup dengan lembaran plastik polythene.
2. Karet
Reklim (Reclimed Rubber)
Karet
reklim merupakan karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas,
terutama ban-ban mobil bekas. Karet reklim biasanya digunakan sebagai bahan
campuran, karena mudah mengambil bentuk dalam acuan serta daya lekat yang
dimilikinya juga baik. Pemakaian karet reklim memungkinkan pengunyahan
(mastication) dan pencampuran yang lebih cepat. Produk yang dihasilkan juga
lebih kukuh dan lebih tahan lama dipakai. Kelemahan dari karet reklim adalah
kurang kenyal dan kurang tahan gesekan sesuai dengan sifatnya sebagai karet
daur ulang. Oleh karena itu kerat reklim kurang baik digunakan untuk membuat
ban.
SELULOSA
Selulosa didominasi karbohidrat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, hampir mencapai 50%. karena
selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
Selulosa ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril. 28 Selulosa
adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi
lainnya. Senyawa ini dapat dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut,
ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang
terdiri dari sekitar 98% selulosa. Selulosa adalah senyawa polisakarida yang dapat
diturunkan menghasilkan glukosa (C6H12O6). Selulosa
merupakan polimer dengan derajat polimerisasi, bersifat kuat, dan berkristal
molekul tanpa percabangan.
Penggunaan
selulosa di berbagai industri
Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri
adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton.
Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat
sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa
produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl
cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut
dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer,
pengental, dan sebagai gelling agent.
PROTEIN
Protein merupakan senyawa organik komplek berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer asam-asam amino yang dihubungkan oleh
ikatan peptida. Protein ini merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh,
karena selain sebagai sumber energi, protein berfungsi juga sebagai zat
pembangun tubuh dan zat pengatur. Sebagai zat pembangun fungsi utama protein
adalah membentuk jaringan baru disamping memelihara jaringan yang telah ada. 31
Protein merupakan polimer asam amino. Asam amino merupakan senyawa organik yang
mengandung gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH).
FUNGSI
PROTEIN
Fungsi protein secara garis besar dibagi dalam dua
kelompok, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada
tingkat molekular. Fungsi-fungsi protein dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Fungsi dan struktur membran sel, antara lain
motor protein yang berfungsi untuk membuat otot bekerja, kolagen yang berfungsi
sebagai perekat dan keratin sebagai pelindung.
2. Enzim, berfungsi sebagai katalisator baik fungsi
anabolik ataupun katabolik. Sebagai contoh adalah enzim pencernaan, kelenjar
ludah amilase.
3. Sebagai antibodi, protein khusus yang dapat
mengenali dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau
protein asing.
4. Penyeimbang cairan
5. Penyeimbang asam utama
6. Transpor, protein transpor di dalam plasma darah
mengikat dan membawa molekul atau ion non spesifik dari datu organ ke organ
lain. Sebagai contoh adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dan hemoglobin
untuk transpor oksigen dan CO2.
7. Sumber energi dan glukosa
KESIMPULAN
Pemilihan polimer sintetik tergantung dari fungsi
dan sifat dari alas kaki yang akan dibuat. Dalam satu alas kaki kemungkinan
untuk menggunakan kombinasi berbagai jenis polimer sintetik. Bahan polimer
sintetik yang digunakan pada bagian upper, yaitu PVC, nilon. Polimer sintetik
yang digunakan pada bagian bawah sepatu, yaitu sol luar, midsole, insole
(merupakan bahan termoplastik). Pada saat ini daur ulang juga merupakan faktor besar untuk bahan polimer yang
digunakan pada alas kaki.
DAFTAR PUSTAKA
H Hermansyah, M
Nasikin-...Research (Jurnal ..., 2012 – e journal.kemenperin.go.id
H Damayanti, M
Masturi, I
Yulianti - Jurnal Fisika, 2015 - journal.unnes.ac.idH Aliyah -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.