.

Minggu, 22 September 2019

Pencemaran Udara terhadap Bahan Polutan di Atmosfer

Oleh @N12-ALFINA, Alfina Septiyadevi

Abstrak :
Perubahan lingkungan udara disebabkan oleh pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas – gas dan partikel kecil atau aerosol) kedalam udara. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi.  Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO), Chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (SO), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Karbon Dioksida (CO). Pengendalian lingkungan sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan yang memiliki udara bersih dan sehat.


Kata Kunci : pencemaran udara, bahan polutan, atmosfer

Pendahuluan :
Udara yang dihirup adalah suatu campuran dari beberapa zat.  Udara memiliki tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air dan aerosol. Komposisi normal udara kering adalah: 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Komponen udara berikutnya adalah uap air yang berasal dari evaporasi dari laut dan sumberdaya perairan lainnya. Sedangkan aerosol adalah benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium dan patikel dari gunung berapi.

Permasalahan :
Apa saja bahan polutan yang dapat mencemari kualitas udara di atmosfer ?

Pembahasan :

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi bumi. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km diatas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Semua materi di dunia dapat menjadi polutan atau zat yang dapat menyebabkan polusi udara. Polutan yang berbentuk gas dan sinar radiasi merupakan musuh utama bagi atmosfer.
Sumber Pencemaran
Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami dan kegiatan antropogenik. Pencemaran akibat kegiatan manusia secara kuantitatif sering lebih besar, misalnya sumber pencemar akibat aktivitas transportasi, industri, persampahan baik akibat proses dekomposisi.
Jenis Pencemar Udara
      1.            Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa:
a.  Partikel (debu, aerosol, timah hitam)
b. Gas (CO, NO , SO, HS dan HC)
c.  Energi (suhu dan kebisingan).
      2.            Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari :
a.     Pencemar primer (yang diemisikan langsung dari sumbernya)
pencemar utama (major air pollutans) yaitu golongan oksida karbon (CO, CO) , oksida belerang (SO, SO) dan oksida nitrogen (NO, NO, NO) senyawa hasil reaksi fotokimia, partikel (asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam sulfat), senyawa inorganik ( HF, HS,NH,HSO,HNO), hidrokarbon (CH, CH₁₀) unsur radio aktif (titanium, Radon), energi panas (suhu, kebisingan).
b.      Pencemar sekunder (yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat)
Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen monoksida dengan oksigen dan sebagainya.

Kesimpulan :
Zat pencemar masuk kedalam udara dapat secara alamiah (asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit, dan pancaran garam dari laut) dan aktivitas manusia (transportasi, industri pembuangan sampah). Jenis pencemaran udara dapat dilihat dari fisik bahan pencemar dan berdasarkan kejadian terbentuknya. Polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel – partikel, diikuti berturut – turut NO , SO , Hidrokarbon dan yang paling rendah toksisitasnya adalah karbonmonoksida.

Daftar Pustaka :
Hidayat, Atep Afia. dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta:Penerbit Wahana Resolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.