.

Senin, 30 September 2019

Pengenalan Industri Ban

Oleh : Oky Maulana (@N07-Oky)


Ban yang sudah selama ini kita ketahui merupakan salah satu komponen dari kendaraan yang penting  mengingat tanpa ban mustahil kendaraan dapat berjalan dengan nyaman, oleh sebab itu ban sangatlah penting untuk menyerap getaran dari jalan sehingga getaran tidak sampai ke pengemudi.

Kata kunci : Industri ban, ban dalam dan ban luar

I.Pendahuluan

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

II.Pembahasan

Pengertian
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Jenis jenis ban

Ban Bias
Untuk ban bias, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat yang dibuat dengan arah yang miring. Selain itu, ban jenis bias ini memiliki tapak atau juga disebut dengan tread yang memiliki daya serap terhadap benturan yang baik sehingga akan memberikan kenyamanan pada pengemudi saat berkendara. Tetapi kelemahan dari ban bias ini untuk ketahanan terhadap keausan dan guncangan kurang baik dan tidak sebaik ban jenis radial.
Ban Radial
Untuk ban radial, ban jenis ini terbuat dari lapisan serat dan lapisan serat tersebut dibuat menyilang pada lingkar ban. Selain itu, pada ban jenis radial ini lapisan seratnya ditambah dengan lapisan sabuk dengan arahnya yang searah lingkar ban.
Untuk ban radial yang sabuknya terbuat dari bahan serat baja, ban ini disebut dengan ban radial baja. Untuk kelebihan ban radial baja ini adalah untuk ketahanan terhadap guncangan serta keausan lebih baik dibandingkan dengan tipe bias. Sedangkan kelemahan ban radial baja ini sendiri adalah untuk tapaknya lebih kaku sehingga kurang nyaman saat dikendarai pada jalan bergelombang atau tidak rata.
Ban Tubeless
Untuk ban tubeless, ban jenis tubeless ini dirancang agar memungkinkan ban dapat menahan udara langsung didalamnya tanpa adanya ban dalam didalam ban luarnya.
Ban jenis tubeless ini dibuat dengan lapisan serat dan didalamnya juga dilengkapi dengan lapisan dalam yang berfungsi berfungsi untuk menghambat tekanan udara yang keluar pada saat ban tertusuk oleh benda tajam, sehingga ketika ban tertusuk ban tidak langsung kempes. Ban jenis tubeless ini memiliki tingkat keamanan yang cukup baik.
Cara kerja ban tubeless ini ketika tertusuk benda tajam yaitu saat ban tertusuk benda tajam, maks tread dan liner akan mencengkeram dengan kuat pada benda tajam yang menusuk ban. Karena tread dan liner mencengkram rapat benda tajam tersebut sehingga tekanan udara dalam ban tersebut tidak akan langsung keluar. Oleh sebab itu ban jenis tubeless ini tidak akan langsung kempes ketika tertusuk benda tajam dengan catatan benda tajam tersebut tidak dicabut dari ban.
Kelebihan ban jenis tubeless lainnya adalah proses radiasi panas akan lebih baik dikarenakan udara langsung berhubungan dengan rim karena ban jenis tubeless tidak memakai ban dalam. Selain itu, dengan tidak memakai ban dalam maka flap dan side ring pada ban akan menjadi lebih ringan.

Bagian bagian ban

Carcass
Carcass ada didalam ban.Fungsinya menahan berat,goncangan,tumbukan dan tekanan angin.Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cord.
Tread
Tread merupakan kulit luar dari ban,melindungi Carcass dari keausan dan kerusakan lain.Bagian tread yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan disebut “Crown”.
Bagian samping dari ban disebut “Side Wall” dan daerah pertemuannya dengan tread disebut “Shoulder”.
Breaker
Cord yang digunakan didalam Carcass dapat menjadi rusak karena tumbukan-tumbukan dijalan,seperti lubang-lubang,batu dan lain-lain.
Jadi yang dinamakan “Breaker” ditempatkan diantara Trad dan Carcass dengan maksud sebagai peredam goncangan/tumbukan.
Bead
Bead berfungsi untuk menahan kedua ujung daricord,menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rim(pelek).

Produksi ban

Mixing / Banbury
Pada tahap awal, proses yang dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic Rubber dengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk
kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.
Extruding
Adonan hasil mixing  tadi dibuat menjadi tread  dan sidewall.  Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.
Calender
Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon, dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.
Bead
Sementara proses calender  berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire  yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire  sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.
Cutting
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir  dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply.
Building
Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen  aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Akan menjadi GT.
Curing
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
Finishing / quality control
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance  dan menggunakan sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance  seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.

Kode Ban

Ukuran ban
Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut: " 205 / 55 /R16 92H"
Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205: Lebar telapak ban (mm)
55: aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
H: kode limit kecepatan
R16: diameter velg ( inch )     
92 : kode beban maksimum     

Kode kecepatan ban

Kode                                            Kecepatan (Km/Jam)
B                                                  50
C                                                  60
D                                                  65
E                                                  70
F                                                  80
G                                                  90
J                                                   100
K                                                  110
L                                                  120
M                                                 130
N                                                  140
P                                                  150
Q                                                  160
R                                                  170
S                                                  180
T                                                  190
H                                                  210
U                                                  200
V                                                  240
W                                                 270
Y                                                  >300

Indeks Beban

Kode                                            Beban Maksimum (Kg)
30                                                106
31                                                109
32                                                112
33                                                115
34                                                118
35                                                121
36                                                125
37                                                128
38                                                132
39                                                136
40                                                140
41                                                145
42                                                150
43                                                155
44                                                160
45                                                165
46                                                170
47                                                175
48                                                180
62                                                265
63                                                272
64                                                280
66                                                300
68                                                315
70                                                335
73                                                365
75                                                387
80-89                                           450-580
90-100                                         600-800

Daftar Pustaka
Anonim. 2012. Industri Produksi ban. Sumber : http://silvia-rizky1.blogspot.com/2012/11/cara-produksi-ban.html
Erni, Novi. 2006. Kinerja dan Potensi industry Ban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.