Kimia Organik
dan Kimia Anorganik
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Dalam
kehidupan sehari-hari kapas, wol, sutera, linen, rayon, dan nilon dipakai
sebagai bahan-bahan tekstil. Sedangkan garam dapur adalah senyawa kimia dengan
rumus molekul NaCl. Pada umumnya garam dapur (Nacl) biasa digunakan untuk penyedap
rasa maupun pengawet pada makanan. Dua bahan tersebut merupakan contoh kimia organik
dan kimia anorganik. Bahan-bahan tekstil merupakan kimia organik, sedangkan
garam dapur merupakan kimia anorganik.
Kata Kunci :
Senyawa
organik, senyawa anorganik, hidrogen, karbon
I. Pendahuluan :
Menurut Chang (2005), semua
senyawa organik merupakan turunan dari golongan senyawa yang dikenal sebagai
hidrokarbon. Sebab senyawa tersebut hanya terdiri dari hidrogen dan karbon. Berdasarkan
strukturnya, hidrokarbon dibagi menjadi 2 golongan. Yaitu alifatik dan aromatic.
Hidrogen alifatik tidak mengandung benzene, sedangkan hidrogen aromatic mengandung
satu atau lebih benzene. Sedangkan senyawa anorganik tidak memiliki atom
karbon, hidrogen atau oksigen dan turunannya
II. Pembahasan
2.1 Definisi
Menurut Agung Nugroho Catur Saputro &
Irwan Nugraha (2008) Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi
serta energi yang menyertainya. Sedangkan menurut Atep.A dan M. Kholil
(2018) Kimia Organik merupakan cabang kimia yang lebih fokus pada kajian
mengenal struktur, sifat, komposisi,
reaksi dan sintesis senyawa organik. Sedangkan kimia anorganik mempelajari
semua senyawa kimia (kecuali senyawa organik) dan organologam,
2.2 Perbedaan Kimia Organik dengan Kimia Anorganik
Perbedaan
utama antara senyawa organik dan senyawa anorganik adalah bahwa senyawa organik
selalu mengandung karbon, sementara senyawa anorganik tidak mengandung karbon.
Perincian lebih lengkap, dapat dilihat di bawah ini.
Kimia Organik :
1.
Kebanyakan
berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis
2.
Senyawa organik
lebih mudah terbakar
3.
Strukturnya lebih
rumit
4.
Senyawa organik mengandung
unsur karbon
5.
Hanya dapat
larut dalam pelarut organik
Kimia Anorganik :
1.
Berasal dari
sumber daya alam minerak
2.
Tidak mudah
terbakar
3.
Struktur sederhana
4.
Tidak semua
senyawa anorganik memiliki unsur karbon
5.
Dapat larut
dalam pelarut air atau organik
2.3 Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Aplikasi senyawa organik
dalam kehidupan sehari-hari sangat luas, mulai dari makanan (pati, gula, lemak,
vitamin, protein), bahan bakar (kayu, batu bara, alkohol, bensin), kebutuhan
rumah tangga (kertas, sabun, kosmetik, minyak, cat), dan sebagainya. Sedangkan kimia
anorganik diterapkan dalam bidang katalis, sains material, surfaktan, pelapisan,
bahan bakar dan pertanian.
III. Kesimpulan dan Saran
Baik kimia organik maupun
kimia anorganik, semuanya memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia.
Misalnya garam (Senyawa anorganik) yang merupakan pengawet sekaligus penyedap
rasa pada makanan. Kemudian bensin (senyawa organik) yang merupakan bahan bakar
untuk kendaraan. Apabila tidak ada senyawa organic maupun anorganik, maka
proses berlangsungnya kehidupan akan terganggu.
IV. Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan
Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta : Penerbit Wahana Resolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.