Pendahuluan
Keramik adalah sejenis bahan yang telah
lama di gunakan, yaitu sejak 4000 SM. Pada masa kini keramik tidak lagi
hanya terbatas penggunaanya untuk keperluan tradisional seperti tersebut di
atas, malah sekarang keramik telah mengalami kemajuan dan di kenal dengan bahan
keramik termaju. Bahan keramik sudah di gunakan dalam bidang Teknik Elektro,
Sipil, Mekanik, Nuklir bahkan bahan keramik ini di gunakan juga dalam bidang
Kedokteran. Bahan keramik sebagian sudah di gunakan dalam motor bakar seperti
untuk komponen-komponen mesin diesel misalnya untuk turbo charge, klep dan
kepala piston.
Pembahasan
A. Pengertian dan Sejarah Keramik
Keramik berasal dari perkataan greek yaitu keramos, yang bermaksud
lempung yang di bakar pada temperatur tinggi (lebih 1500oC). Ada pendapat
lainnya menyatakan bahwa keramik berasal dari perkataan keramikos yaitu segala
hasil yang di perbuat dari lempung (tanah liat).
Sedangkan sejarah pembuatan keramik merupakan salah satu proses industri
yang paling tua dalam sejarah manusia. Barang – barang yang ditemukan ada yang
berasal dari tahun 15.000 sebelum Masehi, dan cukup maju di masa 10 abad
kemudian.
B. Sifat Fisik Keramik
Sifat termal penting bahan keramik adalah
- kapasitas panas
- koefisien ekspansi termal
- konduktivitas termal
Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas
dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam
bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.
Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi.
Sifat-sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya
yang tinggi, membuat keramik merupakan material struktural yang menarik.
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan
untuk patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit.
Perbedaan dan kelebihan diantara keramik
dengan logam dan bahan polimer:
- Keramik: Bahan bukan organic (bukan
metalik), keras, kuat, tidak bertindak balas
dengan bahan kimia, titik cair tinggi.
- Logam: Bahan-bahan organic (metalik),
kekerasan dan kekuatan berbeda-beda, tidak
stabil terhadap bahan kimia, Titik cair
berbeda-beda.
- Polimer: Bahan organic, kebiasaan lembut
dan
lemah, tidak stabil terhadap bahan kimia,
temperatur cair rendah.
C. Bahan Baku Keramik
Ada tiga bahan utama yang digunakan untuk membuat produk keramik klasik,
yaitu lempung, feldspar, dan pasir. Lempung adalah aluminium silikat hidrat
yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari bahan beku
yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli yang penting.
Terdapat tiga jenis lempung/tanah liat
utama yang di bedakan oleh warna, ukuran partikel, sifat keliatan dan komposisi
kimianya yaitu :
- Tanah liat kaolin berwarna putih,
berukuran
partikel sederhana, kurang keliatannya/sifat
plastis. Dan mengandungi komposisi besi
yang kurang dari 1%.
- Tanah liat bola (ball clay) berwarna
hitam atau
kelabu, berukuran partikel halus, keliatan
yang tinggi, dan kandungan besi oksida
diantara 0 – 2 %.
- Tanah liat api (fire clay) berwarna
kemerahan,
berukuran partikel antara sederhana dan
besar dan komposisi besi oksida yang tinggi
Ada tiga jenis feldspar yang umum, yaitu :
- potas (K2O. Al2O3.SiO2)
- soda (NaO. Al2O3.6SiO2)
- gamping (CaO. Al2O3.6SiO2)
yang kesemuanya dipakai dalam produk keramik. Feldspar sendiri berfungsi
sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik.
Bahan – bahan ini termasuk bahan mentah yang di gunakan dalam pembuatan
barang keramik konvensional seperti, feldspar, silicon, kalsium karbonat.
Selain dari pada bahan di atas, berbagai mineral lain, seperti garam dan oksida
juga digunakan sebagai bahan fluks dan perawis refraktori.
D. Pembuatan Keramik
1. Pengolahan Bahan
Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering,
dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada
proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain: pengurangan ukuran
butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar
air. Tahap terakhir adalah pengulian, dimaksudkan untuk menghomogenkan massa
badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin
terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup,
kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.
2. Pembentukan
Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik:
a. Pembetukan Tangan Langsung
Dalam membuat keramik dengan teknik
pembentukan tangan langsung, ada
beberapa metode yang dikenal selama ini:
teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling),
dan teknik lempeng (slabbing).
b. Pembentukan dengan Teknik Putar
Secara singkat tahap-tahap pembentukan
dalam teknik putar adalah: centering
(pemusatan), coning (pengerucutan),
forming (pembentukan), rising (membuat
ketinggian benda), refining the contour
(merapikan).
c. Pembentukan dengan Teknik Cetak
menggunakan bantuan cetakan/mold
yang dibuat dari gipsum. Teknik cetak dapat
dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan
cetak tuang (slip). Pada teknik cetak padat
bahan baku yang digunakan adalah badan
tanah liat plastis sedangkan pada teknik
cetak tuang bahan yang digunakan berupa
badan tanah liat slip/lumpur.
3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang
terikat pada badan keramik.
4. Pembakaran
Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui
pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque)
merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada
kisaran suhu 700 – 1000oC. Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda
menjadi kuat, keras, kedap air.
Untuk benda-benda keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap
awal agar benda yang akan diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara
optimal.
5. Pengglasiran
Tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir, benda keramik
biskuit dilapisi glasir dengan cara: dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas.
Untuk benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup
dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan
penyemprotan.
Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan,
supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
E. Klasifikasi Keramik
1. Keramik Konvensional
Bahan yang termasuk di dalam golongan ini ialah alumina, silicon
karbida, silicon nitrida, komposite dan bahan yang di lapisi dengan keramik.
b. Keramik Putih
Keramik ini dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-1500oC di dalam tanur
(kiln). Contohnya keraamik tanah, porselin, keramik china, ubin keramik putih,
dsb
c. Keramik Refraktori
Yakni keramik yang mencakup bahan – bahan yang digunakan untuk menahan
pengaruh termal, kimia dan fisik. Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan
api, bata silica, magnesit,dsb.
d. Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik ini mempunyai fungsi electromagnet
dan optic dan juga fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaannya secara
langsung. Keramik ini digunakan sebagai bahan penyekat, magnet, tranducer, dan
pensemikonduksi.
Bahan-bahan keramik dapat digunakan membuat
berbagai komponen/produk seperti dibawah ini
1. Keramik Konvensional
a. Keramik berstruktur
• Penggunaan : batu bata, riol , pot bunga,
lantai dan dinding.
b. Keramik putih
• Penggunaan: peralatan meja makan (seperti
piring, teko, mangkuk), peralatan kamar mandi, perhiasan rumah.
c. Keramik refraktori
• Di gunakan sebagai batu untuk tanur
kupola, serabut keramik, semen mortar, liner yang di gunakan pada temperatur
tinggi seperti di tanur peleburan besi, aluminium dan sebagainya.
d. Keramik listrik
• Contohnya insulator, switch dan kepingan
penyekat
2. Keramik Termaju
- Keramik Oksida
Contohnya: Abrasif, Substrat elektronik, Mata
pahat, Komponen mesin.
- Keramik Bukan Oksida
Contohnya ialah Turbin gas, Komponen
mesin, Abrasif, Mata pahat, Nozel roket dll.
- Keramik Komposit
Contohnya ialah rotor dan komponen mesin,
mata pahat, komponen untuk industri.
- Keramik Kaca
Contohnya ialah recrystallized glasses for instrument bagian-bagian
mekanik dalam kapal terbang. Bahan keramik kemungkinan merupakan timbunan bahan
yang terbesar di gunakan oleh manusia. Di sekeliling kita jika kita perhatikan
penggunaan harian banyak
Berikut ini contoh aplikasi keramik dalam
bidang teknik :
1. Keramik Bangunan : Atap, lantai, Kaca
jendela, Semen dan Beton, Gelas keramik,
Terakota, Gerabah, Batu bata
2. Biokeramik: Pengganti tulang, Pengganti
gigi,
Katup jantung, Porselin gigi
3. Saringan dan Selaput Keramik : Selaput
pemisah cairan, Selaput pemisah gas,
Saringan logam cair
4.
Keramik Nuklir : Bahan bakar nuklir,
Moderator, Pelindung, Kapsul gelas,
Pembungkus bahan bakar nuklir.
KESIMPULAN
- Keramik merupakan suatu kesenian dan
sains membuat dan menggunakan hasil padat yang terdiri daripada atau sebahagian
besar komponennya adalah bahan tak organik (porselin, lempung, semen, kaca,
feroelektrik, superkonduktor dan sebagainya).
- Keramik tradisional adalah keramik yang
berdasarkan lempung.
- Keramik modern adalah keramik yang
mempunyai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan listrik yang istimewa.
- Bahan keramik tradisional adalah
tembikar, lempung, semen, refraktori dan berbagai hasil berkaitan dengan
silikat.
DAFTAR PUSTAKA
George T. Austin, Industri Proses Kimia,,
jilid 1,edisi 5, Jakarta : Erlangga.
http://ellyawan.dosen.akprind.ac.id/?p=10
http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100398016
http://studiokeramik.blogspot.com/2007/10/membuat-keramik.html
http://www.umsu.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=80&Itemid=50&limit=1&limitstart=1
http://www.umsu.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=80&Itemid=50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.