ROMA WIBERO (@N04-ROMA)
ABSTRAK
Lem tegel karet dibuat dari campuran tepung tapioka sebagai
bahan pengisi. Rancangan percobaan dengan variasi perbandingan tepung tapioka
yaitu formula A (tepung tapioka 8 g), formula B (tepung tapioka 12 g), formula
C (tepung tapioka 16 g), formula D (tepung tepioka 20 g), formula E (tepung
tapioka 24 g) dan F (pembanding/lem dipasaran). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan tepung tapioka sebagai bahan pengisi pada pembuatan lem tegel
karet berpengaruh terhadap daya rekat dan viskositas dalam hal keteguhan rekat
dan nilai viskositas. Semakin tinggi penambahan tepung tapioka (24 g), maka
daya rekat akan semakin rendah (1,78 kg/in) akibat penurunan gaya adhesinya.
Formula lem tegel karet yang mendekati hasil uji lem karet yang ada dipasaran
(nilai daya rekat yaitu 4,395 kg/in dan nilai viskositas Brookfield yaitu
98,275 cP) adalah formula B (tepung tapioka 12 g) dengan nilai daya rekat 4,17
kg/in dan nilai viskositas 51,33 cP
KATA KUNCI : LEM ATAU
PEREKAT,LEM TEGEL KARET
PENDAHULUAN
Lem merupakan suatu bahan yang berfungsi sebagai obyek
perantara untuk merekatkan bahan satu dengan yang lain. Bahan- bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan dasar pembuat lem adalah termasuk bahan makromolekul
(Hartono et al, 1997). Cara kerja lem adalah liquid solidification yaitu dengan
cara melelehkan makromolekul diatas titik leburnya. Setelah dingin mereka
mempunyai kuat rekat yang tinggi (Cagle, 1982). Penelitian yang pernah
dilakukan diantaranya, pembuatan lem sintetik yang menggunakan bahan baku
chloroprene rubber baypren grade 300, dimana lem sintetik yang dihasilkan
didapat formula yang baik dengan menggunakan chloroprene rubber 100 phr, lem
sintetik ini mempunyai kuat rekat lebih tinggi dibandingkan dengan lem yang ada
dipasaran (Yuniari, 2008).
PENGERTIAN
Lem adalah suatu cairan
atau senyawa yang digunakan untuk merekatkan suatu benda/barang agar barang tersebut tidak lepas atau terpisah.
Lem alami yang sering kita temukan tanpa ada pengolahan dengan mencampurkan lebih dari 1 bahan adalah getah yang berasal dari pohon.
Kita Semua pasti sering menggunakan lem, yang tanpa kita sadari lem adalah salah satu barang yang wajib kita miliki dan simpan di rumah sebagai kebutuhan.
Lem juga merupakan kebutuhan yang tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan yang lain seperti tissue, korek api, lilin, obat, sabun, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Lem Dan Bahan
Pembuatannya
Setelah kita mengetahui apa itu pengertian dari lem, Maka sekarang kita akan
membahas tentang Jenis-Jenis Lem Dan Bahan Pembuatannya.
Jenis Lem dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Lem yang terbuat dari bahan alami.
Jenis Lem dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Lem yang terbuat dari bahan alami.
Lem ini biasanya terbuat dari bahan alami seperti air sebagai bahan campuran pelarutnya yang mengakibatkan kekuatan dari lem tersebut akan menjadi lemah dan tidak tahan lama apabila terkena air, Tetapi yang menjadi kelebihan nya adalah lem jenis ini adalah tidak mudah terbakar.
2.Lem yang terbuat dari bahan sintetis.
Lem ini mengggunakan larutan kimia untuk bahan campurannya yang membuat lem tersebut akan cepat mengering setelah larutan kimianya menguap, Kelemahan lem ini adalah sangat mudah terbakar dan harus hati-hati pada saat menggunakan lem jenis ini.
BAHAN DAN ALAT
Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari bahan baku dan bahan pembantu, yaitu White Crepe, Toluene,
Gondorukem, dan bahan pengisi tepung tapioka. Peralatan yang digunakan terdiri
dari open mill, timbangan, kompor, baskom/panci, pengaduk, botol kemasan dan
viskometer brookfield.
KESIMPULAN
Perekat sangat
penting untuk masa depan kita. Proses manufaktur Semakin banyak menggunakan
berbagai bentuk lem (dan termasuk perekat) untuk menggantikan jahitan,
merapikan, dan sesuatu yang lebih mahal (dan kurang efektif) sebagai pengikat.
Percobaan dengan perekat medis menunjukkan bahwa sepertiga dari semua luka
mungkin "dijahit" dengan perekat dalam beberapa tahun mendatang.
Perekat telah terbukti sangat serbaguna dan para ilmuwan terus-menerus meneliti
untuk aplikasi baru yang akan membuat hidup kita sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, A.Z, Pramono dan Sunyoto. (2017). Pengaruh Variasi
Jumlah Perekat Tepung Tapioka Terhadap Karakteristik Briket Arang Tempurung
Kelapa. Jurnal Sain dan Teknologi. Vol 15(2), 111-118. Aubrey, D., &
Sherriff, M. (1980).
Peel adhesion and viscoelasticity of
rubber–resin blends. Journal of Polymer Science: polymer chemistry edition,
18(8), 2597-2608. Brian (1992) dalam Herminiwati, Arum Yuniari dan R. Jaka
Susila. Lem Kompon Karet untuk Sepatu kulit yang dibuat dengan Proses
Vulkanisasi. https://media.neliti.com/media/publications/260655-none-09e5734b.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.