.

Minggu, 29 September 2019

Hukum II Termodinamika


Termodinamika II


Dibuat Oleh :  
-          OKY MAULANA (@N07-OKY)
-          ARDY TRIANANDA (@N08-ARDY)
-          SAHLEVI ARIPUTRA (N09-SAHLEVI)

Abstrak :
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. energi dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi : panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan.
Kata Kunci: Entropi

Pengertian
Termodinamika (bahasa Yunani : Thermos = Panas dan Dynamic = perubahan) adalah fisika, energi, panas, Entropi, dan kespontanan proses. Hukum kedua Termodinamika mengatakan  bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversible (arahnya dapat dibalik). Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik. Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dalam arah kebaikannya. Misalnya, jika sebuah kubus kecil dicelupkan dalam secangkir kopi panas, kalor akan mengalir dari air kopi panas ke kubus es sampai suhu keduanya sama. Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel pada suhu konstan, maka besarnya perubahan entropi sistem adalah.

∆S = Q/T

∆S        = Perubahan entropi ( J/K)
Q         = Kalor
T          = Suhu

Mesin Pendingin
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. Pada mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan melakukan usaha pada sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC). Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya guna merupakan hasil bagi kalor yang dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q2 terhadap usaha yang dibutuhkan W.


Kp        = koefisien daya guna
W         = usaha yang diperlukan(J)
Q1       = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2       = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1        = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2        = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

Hukum II Termodinamika Menurut Postulat

-          Kelvin – Planck
Kelvin – Planck telah merumuskan satu rumusan yang merupakan manifestasi dari hukum kedua termodinamika. Postulat Kelvin – Planck adalah rumusan hukum kedua termodinamika yang berlaku pada semua heat engine:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam sebuah siklus tidaklah mungkin menerima panas dari sebuah reservoar termal lalu mengubah seluruh panas tersebut menjadi kerja.”
Postulat ini menegaskan bahwa tidak mungkin sebuah heat engine bisa memiliki efisiensi 100 persen.

-          Clausius
landasan kerja semua heat pump ataupun refrigerator:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam sebuah siklus untuk memindahkan panas dari temperatur rendah ke temperatur tinggi pasti membutuhkan asupan kerja (work input).”
Heat pump adalah mesin siklik yang berfungsi sebagai pemanas. Adapun refrigerator adalah mesin siklik yang berfungsi sebagai pendingin.

Daftar Pustaka
1.      Anggraeni, Puspita Melati dan Jihan Nauvala. 2017. Hukum II Termodinamika
2.      Safitri, Atief Intan. 2015. ANALISIS PERUBAHAN KONSEPSI MAHASISWA JURUSAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA TOPIK ENTROPI
3.      Oktet C. 2017. Hukum II Termodinamika.
4.      Fisika Zone. 2014. Hukum II Termodinamika
https://fisikazone.com/hukum-ii-termodinamika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.