Termodinamika II
Dibuat Oleh :
-
OKY MAULANA (@N07-OKY)
-
ARDY TRIANANDA (@N08-ARDY)
-
SAHLEVI ARIPUTRA (N09-SAHLEVI)
Abstrak :
Termodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi
panas dengan kerja. energi dapat berubah dari
satu bentuk kebentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
teknologi. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. hukum ini
menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung
untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi : panas tidak bisa mengalir dari material
yang dingin ke yang lebih panas secara spontan.
Kata Kunci: Entropi
Pengertian
Termodinamika (bahasa Yunani :
Thermos = Panas dan Dynamic = perubahan) adalah fisika, energi, panas, Entropi,
dan kespontanan proses. Hukum kedua Termodinamika mengatakan bahwa
aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah
reversible (arahnya dapat dibalik). Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika
satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak,
karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata
menjadi hangat, dikatakan entropinya naik. Hukum kedua termodinamika
menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dalam arah kebaikannya. Misalnya,
jika sebuah kubus kecil dicelupkan dalam secangkir kopi panas, kalor akan
mengalir dari air kopi panas ke kubus es sampai suhu keduanya sama. Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada
suatu sistem dengan proses reversibel pada suhu konstan, maka besarnya
perubahan entropi sistem adalah.
∆S = Q/T
∆S =
Perubahan
entropi ( J/K)
Q =
Kalor
T =
Suhu
Mesin Pendingin
Mesin pendingin
merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. Pada
mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir
bersuhu tinggi dengan melakukan usaha pada sistem. Contohnya, pada lemari es
(kulkas) dan pendingin ruangan (AC). Ukuran kinerja mesin pendingin yang
dinyatakan dengan koefisien daya guna merupakan hasil bagi kalor yang
dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q2 terhadap usaha yang dibutuhkan W.
Kp = koefisien daya guna
W = usaha yang diperlukan(J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)
W = usaha yang diperlukan(J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)
Hukum II Termodinamika Menurut Postulat
-
Kelvin – Planck
Kelvin – Planck telah merumuskan
satu rumusan yang merupakan manifestasi dari hukum kedua termodinamika.
Postulat Kelvin – Planck adalah rumusan hukum kedua termodinamika yang berlaku
pada semua heat engine:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam
sebuah siklus tidaklah mungkin menerima panas dari sebuah reservoar termal lalu
mengubah seluruh panas tersebut menjadi kerja.”
Postulat ini menegaskan bahwa
tidak mungkin sebuah heat engine bisa memiliki efisiensi 100 persen.
-
Clausius
landasan kerja semua heat pump ataupun refrigerator:
“Sebuah mesin yang bekerja dalam
sebuah siklus untuk memindahkan panas dari temperatur rendah ke temperatur
tinggi pasti membutuhkan asupan kerja (work input).”
Heat pump adalah mesin siklik
yang berfungsi sebagai pemanas. Adapun refrigerator adalah mesin siklik yang
berfungsi sebagai pendingin.
Daftar Pustaka
1.
Anggraeni,
Puspita Melati dan Jihan Nauvala. 2017. Hukum II
Termodinamika
2. Safitri, Atief Intan. 2015. ANALISIS PERUBAHAN KONSEPSI MAHASISWA JURUSAN FISIKA DALAM MATERI
TERMODINAMIKA TOPIK ENTROPI
3. Oktet C. 2017. Hukum II Termodinamika.
4.
Fisika Zone. 2014. Hukum II
Termodinamika
https://fisikazone.com/hukum-ii-termodinamika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.