Pengawet
Pengertian Kimia Pangan yaitu studi yang membahas tentang bahan pangan mengenai proses kimia dan interaksinya dengan komponen biologis dan non biologis di dalamnya.
Menurut Wikipedia, Kimia pangan adalah studi
mengenai proses kimia dan interaksinya dengan komponen biologis dan
non-biologis bahan pangan. Substansi biologis misalnya produk daging, sayuran,
produk susu, dan sebagainya. Mirip dengan biokimia dengan komponen utamanya
yaitu karbohidrat, lemak, dan protein namun juga mempelajari komponen lain
seperti air, vitamin, mineral, enzim, zat aditif, perasa, dan pewarna makanan.
Ilmu ini juga meliputi bagaimana suatu produk pangan mengalami perubahan akibat
berbagai metode pemrosesan makanan dan cara untuk meningkatkan maupun mencegah
terjadinya perubahan itu.
Menurut hidayat dan kholil (2018), ilmu pangan
berkaitan dengan produksi, pengolahan, distribusi, evaluasi dan pemanfaatan
pangan. Para ahli kimia mengkaji bagaimana produk makanan ini di proses, di
siapkan, dan didistribusikan. Sebagai contoh para ahli kimia pangan terlibat
dengan menemukan lemak dan gula pengganti yang tidak merubah tekstur dan rasa
makanan.
Ada tiga kompenen utama dalam makanan yang menjadi
perhatian para ahli kimia pangan yaitu: karbohidrat lemak dan protein (Domel,
2014).
Aturan BPOM
mengenai penggunaan bahan pengawet
Penggunaan bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri memang sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan catatan pemberian dosisnya tepat. BPOM dalam Perka BPOM No. 36 Tahun 2013 telah mengatur jenis pengawet apa saja yang boleh digunakan dalam bahan pangan tertentu. Dijelaskan pula mengenai detail batas maksimum penggunaannya.
Penggunaan bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri memang sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan catatan pemberian dosisnya tepat. BPOM dalam Perka BPOM No. 36 Tahun 2013 telah mengatur jenis pengawet apa saja yang boleh digunakan dalam bahan pangan tertentu. Dijelaskan pula mengenai detail batas maksimum penggunaannya.
Penetapan batas maksimum penggunaan pengawet tentunya didasari kajian
ilmiah analisis risiko. Analisis risiko yang dilakukan telah mempertimbangkan
kemungkinan paparan maksimum oleh manusia, dan dosis terendah penggunaan yang
tidak menimbulkan efek negatif terhadap manusia, atau disebut no-observed-effect-level(NOEL).
Menurut Perka BPOM tersebut, ada bahan pengawet legal yang dalam kadar tertentu
aman untuk digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan seperti asam sorbat
dan garamnya, asam benzoat dan garamnya, etil para-hidroksibenzoat, metil
para-hidroksibenzoat, sulfit, nisin, nitrit, nitrat, asam propionat dan
garamnya, dan lisozim hidroklorida. Meski demikian, konsumsinya harus wajar dan
penggunaan bahan pengawet pada makanan harus sesuai standar dosis yang
dianjurkan.
Penyalahgunaan
bahan pengawet
1. Formalin
(formaldehida atau metanal) yang digunakan untuk mengawetkan mayat di
salahgunakan untuk bahan makanan seperti ayam potong, mie basah, ikan segar dan
sebagainya guna untuk memperpanjang umur bahan makanan tersebut
2. Rhodamine
B (zat pewarna sintetis) yang di gunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas namun
di salah gunakan sebagai pewarna bahan makanan seperti kerupuk, terasi, manisan
dan lain lain.
Penyebab
di konsumsi
Meskipun berbahaya namun zat kimia pada makanan
tetap sering di gunakan demi menguntungkan salah satu pihak guna memperbaiki
kualitas makanan atau produk dan menambah daya Tarik pada makanan tersebut sehingga
tidak mempedulikan manfaat dan efek buruk jika di konsumsi. Pemakaian pahan
pengawet pada makanan sudah di atur dalam BPOM (badan pengawas obat dan makanan).
dampak
mengonsumsi makan berbahan kimia
1. menyebabkan
penyakit kanker
2. Efek
jangka panjangnya mulai dari gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi
hati, gangguan fisiologis tubuh, kerusakan hati dan ginjal.
Daftar pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M.
Kholil, 2018. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.