Dibuat
Oleh : Elfra Media Replita
Nim : 4121617120085
Kode
Peserta : @M21-ALFRA
Banyak penelitian telah mengembangakan bionanokomposit dengan
tujuan untuk penggunaan sebagai material semikonduktor. Berbagai polimer alami
seperti pati (yang berasal dari kentang, jagung, sagu, singkong), selulosa, gum
ataupun protein dan lain-lain telah dipergunakan sebagai matrik dalam pembuatan
bionanokomposit.
Menurut Nuryetti,dkk, 2012, Bionanokomposit: Peluang Polimer Alami Sebagai Material Baru : Karakteristik
bionanokomposit menunjukkan peningkatan sifat mekanik, kestabilan termal dari
komposit hanya komponen dasarnya, dimana selama ini kebutuhan material
semikonduktor dipenuhi dari komposit plastik dengan bahan aktif silika. Komosit
plastik untuk semikonduktor digunakan dari turunan minyak bumi yang bahan
bakunya semakinhari semakin terbtas dan terbatas dan tidak bisa diperbaharui (non
renewable resources) Komposit
plastik yang dibutuhkan
Untuk peralatan elektronik
dan elektrik sebanyak 5% dari jumlah penggunaan material plastik di Eropa
(Shen.,2010). Komponen semikonduktor yang dipergunakan lagi akan dibuang
menjadi sampah plastik (waste elektronic) yang berakibat menimbulkan polusi baru terhadap lingkungan karena sifat
plastik yang susah diuraikan (nondegradable)
(Avella,2009)
Menurut Hidayat dan Kholil (2018): berbagai hasil penelitian
mengenai polimer telah terbukti dapat memperbaiki kesejahteraan hidup manusia,
terutama melalui aplikasinya untuk bidang pertanian (mekanisme pertanian),
kedokteran (thermometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat
transfusi darah), dan industri (peralatan untuk pesawat, komponen untuk
otomotif). Sebagai catatan polimer silikon yang lebih dikenal sebagai silikon
memiliki bobot molekul yang mencapai jutaan, terikat oleh silikon-oksigen yang
kuat, terutama banyak digunakan untuk bedah plastik. Silikon itu sendiri
sebenarnya merupakan salah satu unsur yang paling melimpah di kulit bumi (25,67
persen), peringkat kedua setelah Oksigen (49,20 persen).
Menurut Hidayat dan Kholil (2018): berdasarkan kegunaannya polimer
dikelompokkan menjadi(Moore,2007): Elastamor (sering disebut karet, bersifat
dapat dipantulkan dan diulur, antara lain sebagai bahan pembuatan bola dan
sarung tangan lateks; fiber (serat) sering disebut tekstil, antara lain untuk
bahan pembuatan baju dan karpet; serta plastik (memiliki kemampuan untuk
dicetak), meliputi jenis thermoplastik dan termoseting, misalnya untuk
pembuatan piring, mainan, dan sebagainya.
Menurut Hidayat dan Kholil (2018): berdasarkan aplikasi polimer dikelompokan
menjadi (Bagas,2012): Polimer komersial (comodity polymers), dihasilkan
dinegara berkembang, harganya relatif murah dan banyak dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: Polietilen (PE) polipropilen (PP), polistirena (PS),
polivilklorida (PVC), melamin formaldehid.
Menurut Hidayat dan Kholil (2018): Polimer teknik (engineering
polymers), sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di engara
maju. Harganya relatif mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan
daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang
transportasi (kendaraan darat, pesawat) bahan konstruksi atau bangunan (pipa
ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (termasuk komputer), mesin-mesin
industri dan barang-barang konsumsi. Contoh: Nylon, polikarbonat, dan poliester.
Menurut Hidayat dan Kholil (2018): menurut fungsional (function polymer), dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus
dengan produksinya dalam skala kecil. Contoh: kevlar (poly-paraphenylene
terehtthalamide), yaitu serat fiber sintetis aramid (poliamida aromatic) memiliki kekuatan lima kali baja
dengan berat yang sama, antara lain digunakan untuk rompi anti peluru (May,2014); Nomex; Textura, polimer penghantar
arus dan fotton; polimer peka cahaya, membran, dan biopolimer.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia Dan M. Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan
Lingkunagan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Nuryetti, dkk. (Vol. VI. No.1, 2012. Hal 75-76). Biaonanokomposit:
Peluang Polimer Alamai Sebagai Material Baru Semikonduktor. Jurnal Riset Industri.
https://media.neliti.com/media/publications/178893-ID-bionanokomposit-peluang-polimer-alami-se.pdf ( diakases taanggal 3 Agustus 20190
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.