Oleh : Febi Widyastutik
Limbah
merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik . Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam,
diantaranya adalah limbah rumah tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik.
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah
tangga antara lain mencuci, baik piring maupun pakaian dan memasak. Sementara
yang dimaksud limbah pabrik adalah barang dari pabrik yang sudah tidak dipakai
lagi yang berbentuk padat, cair maupun gas. Tentu saja limbah- limbah ini
dihasilkan dari proses industrialisasi yang dilakukan oleh pabrik.
Kehadiran
limbah dapat menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan, maka
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Para pelaku industri,
diharapkan tidak hanya memikirkan keuntungan banyak dan mengesampingkan pengolahan
limbah hasil industri. Hal ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan sekitar
industri tersebut. (Supraptini 2002)
Macam- macam Limbah Pabrik atau Industri
Industri
merupakan salah satu bidang perekonomian yang menjanjikan dalam kesuksesan.
Bahkan salah satu tolak ukur suatu negara dikatakan maju adalah apabila mata
pencaharaian penduduknya yang semula di bidang pertanian dapat beralih ke
bidang industri. Industri di dunia banyak sekali macamnya, ada industri
makanan, industri tekstil, industri pembuatan elektronik, industri pembuatan
alat transportasi, hingga pembuatan alat- alat berat. Industri yang ada pun
bisa berskala kecil, menengah maupun berskala besar. (Saputro dkk 2015).
Macam-
macam limbah industri atau limbah adalah sebagai berikut:
1. Limbah cair
Limbah
pabrik cair merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair.
Biasanya limbah pabrik cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti
selokan, sungai bahkan lautan. Limbah
cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir
secara cepat. Limbah pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran
seperti sungai, laut maupun selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada
akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem
air menjadi rusak. Contoh limbah
cair dari pabrik antara lain sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair,
limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut,
serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
2.
Limbah padat
Limbah padat
merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai berbentuk
padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun
sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat-
tempat umum. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya
akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di
dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya
proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa
contoh dari limbah pabrik padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa
pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur
sisa industri, dan lain sebagainya.
3.
Limbah gas
Limbah gas
merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah
pabrik gas ini dapat menimbulkan pencemaran udara. Contoh limbah gas ini antara
lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi
dan lain sebagainya.
Contoh kasus kebocoran gas beracun dari
pabrik pestisida Union Carbide India liminted tahun 1984, yang menewaskan 8 ribu
orang serta 558 ribu jiwa terpapar luka-luka (Eckermen, 2005)
Berikut
beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan limbah secara tepat:
- Dampak Bagi Manusia
Dapat menyebabkan timbulnya jamur
pada kulit, kudis maupun kurap, infeksi
cacing pita yang berasal dari daging hewan ternak yang dikonsumsi. Cacing pita
dapat masuk kedalam pencernaan hewan ternak melalui makanan yang kurang layak
seperti sisa makanan. Infeksi oleh cacing pita ini dapat mengakibatkan hilangannya nyawa seseorang. Terjadi di Jepang, kira-kira 40.000
orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi raksa
berasal dari limbah buangan pabrik baterai dan AKI. Penyebaran virus berasal dari sampah
yang tidak diolah dengan benar, jika tercampur dengan sumber air yang digunakan
untuk minum sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare, kolera,
tifus bahkan demam berdarah.
- Dampak bagi lingkungan
Limbah cair yang masuk ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu dapat membuat pencemaran pada air. Ikan dan
berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah, menyebabkan terjadinya
gangguan ekosistem ditambah dengan adanya limbah rumah tangga yang dibuang ke
sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas
air tinggi. Hal ini akan memberikan dampak buruk
terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai infrastruktur lainnya. Pengolahan
limbah yang kurang baik juga akan menyebabkan lingkungan kurang nyaman
ditinggali karena bau tidak sedap serta tumpukan sampah yang tersebar
dimana-mana. Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan
zat lainnya dapat mengurangi kandungan
oksigen dalam air sehingga mengganggu ekosistem dalam air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik antara lain:
·
Mengupayakan pengelolahan
limbah sebaik mungkin
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya. Maka dari itu harus diolah terlebih dahulu agar menjadi ramah lingkungan tidak menyebabkan pencemaran.
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya. Maka dari itu harus diolah terlebih dahulu agar menjadi ramah lingkungan tidak menyebabkan pencemaran.
Contoh
limbah pabrik berupa limbah cair maupun limbah gas. Setelah limbah tersebut
diolah sedemikian rupa, pembuangan limbah tersebut secara langsung di
lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran air dan juga pencemaran udara.
·
Tidak membuang limbah cair langsung ke sumber
air
Membuang limbah pabrik cair ke dalam sumber secara langsung, tanpa adanya penyaringan dan pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya dan tidak berbahaya.
Membuang limbah pabrik cair ke dalam sumber secara langsung, tanpa adanya penyaringan dan pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya dan tidak berbahaya.
Apabila
limbah segar seperti ini langsung di buang ke sungai maupun laut maka akan menyebabkan ekosistem laut dan ekosistem sungai menjadi terganggu dan berdampak pada matinya makhluk hidup yang berada di sungai maupun laut.
·
Mengubur limbah- limbah yang bersifat organik
Limbah- limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan baik apabila dikubur di dalam tanah. Dengan mengubur limbah- limbah organik dapat menjadikan tanah lebih subur, dapat digunakan untuk berbagai kepentingan lain.
Limbah- limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan baik apabila dikubur di dalam tanah. Dengan mengubur limbah- limbah organik dapat menjadikan tanah lebih subur, dapat digunakan untuk berbagai kepentingan lain.
·
Menggunakan kembali limbah-limbah pabrik yang
masih bisa didaur ulang
Limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah sehingga dapat daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru sehingga dapat mengurangi pencemaran tanah
Limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah sehingga dapat daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru sehingga dapat mengurangi pencemaran tanah
·
Menanam banyak pepohonan
Menanam banyak pohon di sekitar pabrik. Hal ini
lebih mengarah ke limbah gas. Limbah pabrik yang bersifat gas biasanya dibuang
melalui cerobong asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang tercemar
ini akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon maka dari itulah,
kita dianjurkan untuk menanam pepohonan untuk dapat menetralisir udara yang
telah tercemar tersebut agar tidak terlalu berbahaya.
Daftar
Pustaka
Anonim.
2018. “Dampak Limbah terhadap lingkungan sekitar”.
Supraptini. 2002.”pengaruh Limbah Industri”. Purbalingga
Saputro, dkk. 2015. “Pengolahan Limbah Industri”. Universitas
Surakarta
Alfiyan,
Mokhamad dan Yus Rusdian Akhmad. 2010“Pengolahan limbah Industri” Jurnal teknologi pengolahan limbah.
Eckermen, 2005. Dalam
Hidayat, AtepAfia dan Kholil. 2018. “Kimia dan pengetahuan Lingkungan
Industri”. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.