.

Sabtu, 10 Agustus 2019

Pencemaran Lingkungan

Oleh : Rena Yoliyati Waruhu
    
Menurut Hidayat dan Kholil (2018), bahwa “pencemaran lingkungan (Environmental Pollution) merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan, yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan dan manusia. Substansi yang menyebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat berbentuk padat, cair dan gas.”.
Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup akan makanan, mereka mengembangkan pertanian, membangun industri pertanian ataupun peternakan dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan hidup seperti alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga, kendaraan dan lain-lain. Berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, maka akan menghasilkan sisa berupa limbah yang dibuang ke lingkungan. Hali ini terjadi karena pada dasarnya aktivitas manusia adalah sebuah proses pengubahan zat atau energi dari sebuah proses pengubahan zat atau energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak sepenuhnya mampu diubah, melainkan selalu ada sisa atau disebut entropy yang kemudian menjadi samapah atau limbah yang masuk atau dimasukkan ke lingkungan.
Contoh sederhana sebuah entropy adalah ketika makanan diproses didalam tubuh manusis dimana makanan tersebut akan dicerna dan menjadi energi. Namun tidak semua dari makanan tersebut yang akan terproses menjadi energi, melainkan ada sisa dalam betuk kotoran. Sama halnya dengan industri, tidak semua bahan material dari sebuah industri dapat terproses menjadi produk jadi, melainnkan juga menghasilkan sisa yang kemudian akan menjadi sampah atau limbah. Samapah dan limbah ini yang akan menurunkan tingkat kualitas dari lingkungan.
Berdasarakn undang-undang Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009 adalah masuka atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

       B            Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
Sisa atau bahan buangan hasil berbagai kegiata manusia tesebut ada yang dibuang ke udara, ke permukaan tanah dan wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.
1.      Pencemaran Air
                  http://www.paranomalknowladge.com

Air merupakan sumber kehidupan yang paling penting. Tanpa adanya air, proses kehidupan tidak akan berjalan lancar. Semakin bertambahnya jumlah manusia maka kebutuhan manusia terhadap air akan semakin besar pula. Di sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun, bahkan banyak daerah yang mengalami krisis air bersih.
Menurut Puspitasari (2007) bahwa “  pentingnya air sungai bagi masyarakat di Indonesia dan rendahnya kualitas air sungai, seharusnya mendorong pemerintah malaksanakan program peningkatan kualitas air sungai sebagai bagian dari pembangunan. Ketidaksediaan air bersih secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Fakor alam disebabkan sacara alamiah bentukan (kondisi) wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga tidak tersedia air. Faktor manusia yaitu dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktifitas manusia.”
Ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan normal air ialah, sebagai berikut:
a.       Adanya perubahan suhu air
Kondisi suhu air yang semakin hangat akibat menyerap panas dari mesin-mesin industri maupun sampah industri yang dibuang ke air,  menyebabkan kandungan oksigen dalam air akan berkurang sehingga kehidupan didalam air (tumbuhan dan hewan air) akan terganggu atu mati.
b.      Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air
Air bersih bercirikan tidak berwarna, berbau dan berasa. Limbah industri dan sumber lainnya seringkali berupa bahan organik dan anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air berubah dengan adanya bahna-bahan pencemar tersebut.
c.       Adanya endapan dan bahan terlarut
Limbah industri dapat berupa limbah padat yang tidak larut dalam air. Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar air atau melayang-melayang di dalam air bersama dengan bahan pelarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut ersebut dapat menghambat masuknya sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganiasme dalam air untuk melakukan fotosintesis.
d.      Adanya mikroorganisme
Mikroorganisme berperan dalam menguraikan bahan-bahna pencemar yang dibuang ke dalam air. Jika bhan buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme juga berkembnag biak untuk menambah jumlanya. Diantara organisme-organisme tersebut kemungkinan adanya mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit.

2.      Pencemaran Udara
Udara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09%), Oksigen (21,94%), Argon (0,93%), karbon dioksida (0,032%), dan penyusun lainnya. Jika udara tersebut dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi, maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar.
Menurut Hidayat dan Kholil (2018), pencemaran udara  merupakan yang paling bahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Hal yang palig dominan ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan hidup sehari-hari, seperti untuk memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industri,  dan sebaginya. Hasil proses pembakaran antara lain melepaskan sejumlah besar bahan kimia ke udara, sekaligus menimbulkan pencemaran.
Penggunaan bahan bakar minyak, kayu dan batu bara menimbulkan efek samping dihasilkannya poutan udara. Dari proses penggunaan batubara dilepaskan sulfur dioksida ke udara yang sifatnya beracun, ditandai dengan peningkatan suhu, hujan tidak menentu dan kekeringan terjadi di seluruh dunia, sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang mengalami kesulitan untuk kelanjutan hidupnya. Polutan di udara berkaitan dengan peningkatan jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru pada manusia.
Pencemaran suara juga termasuk kedalam pencemaran udara karena disebakan oleh kebisingan yang mengganggu sistem pendengaran yang disalurkan melalui udara. Pencemaran sura ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, masalah psikologis seperti stres, dan gangguan lainnya. Sumber dari pencemaran ini dapat berasala dari mesin industri, knalpot kendaraan, suara musik dan lainnya.

3.      Pencemaran Daratan atau Tanah
Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik ,aupun anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami kerusakan , maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia seperti untuk pertanian, perternakan, kehutanan, pemukiman dan lain-lain.
Bahan-bahan yang mencemari daratan diantaranya sampah organik dan organik. Sampah organik  ialah sampah yang mudah menyatu kembali dengan alam, sedangkan samapah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam, contoh kecilnya ialah kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi tanah.

      C            Sumber Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berasal dari beberapa sumber, baik yang berasala dari aktivitas manusia maupun proses alam. Pencemaran yang utam aialah berasala dari aktivitas manusia seperti kegiatan rumah tangga seperti penggunaan air untuk mencuci, memasak, dan kegiatan konsumsi lainnya, industri-industri yang menghasilkan sisa prosuksi berupa limbah maupun sampah, pertanian yang membutuhkan area atau lahan sehingga melakukan pembukaan hutan yang mengakibatkan terjadinya erosi, dan penggunaan transportasi yang menghasilkan kebisingan dan polusi udara. Pencemaran tersebut berlangsung terus-menerus dan dampaknya juga terus dirasakan  hingga sekarang.

      D            Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran yang semakin meningkat tersebut bedampak negatif tidak hanya bagi lingkungan itu sendiri tetapi juga bagi tumbuhan, hewan dan tentu saja manusia.  

1. Degrasi Kualitas Lingkungan
Pencemaran udara, air dan tanah selalu berdampak pada penurunan kualitas lingkunga. Setiap bidang permukaan bumi telah mengalami gangguan dari pencemaran lingkungan. Semua manusia yang ada diplanet bumi telah merasakan efek pencemaran lingkungannya, meskipun ada yang tingkat gangguannya berat sampai mengancam nyawa, hingga yang tingkat gangguannya ringan, bahkan hampir tidak terasakan. Peningkatan kadar CO2 di atmosfer menyebabkan kabut asap yang dapat membatasi sinar matahari mencapai bumi, sehingga menghalangi tananam dalam proses fotosintesis. Selain itu gas seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida dapat berpotensi menimbulkan hujan asam. Disisi lainnya pencemaran air oleh tumpahan minyak dapat menyebabkan  kepunahan beragam spesies tumbuhan dan hewan. (Hidayat dan Kholil , 2018)

    2.Kesehatan Mahluk Hidup
Penurunan kualitas udara dan air di muka bumi ini, menyebabkan efek samping yang sangat buruk bagi kehidupan mahluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan yang sangat ketergantungan terhadap kualitas air dan udara.

3. Global Warming
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca merupak efek samping terburuk dimasa akn datang, dimana gas C)2 yang meningkat di atmosfer, dimana hal itu dapat meningkatkan suhu rata-rata planet bumi, yang berimbas kepada mencairnya lapisan es dikutub. Dampak lanjutannya ialah ketinggian permukaan air yang bertambah dan dampak mengancam penduduk di sekitar kawasan tersebut.
  
    4. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ozon merupak perisai yang menyelimuti permukaan bumi, berada pada ketinggian 10-50km dari permukaan bumi (Hidayat dan Kholil , 2018). Lapisan ozon berfungsi untuk menghambat sinar ultraviolet langsung masuk ke bumi, dengan menipisnya lapisan ozon maka sinar ultarviolet akan lansung masuk ke bumi yang berdampak buruk bagi kesehatan kulit.


DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Alfia dan M.Kholil. 2008. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Puspitasari, Dinarjita Eka. 2007. Dampak Pencemaran Air Terhadapap Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan (Studi Kasus Sungai Code di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta). Dalam file:///C:/Users/yoli-asus/Downloads/210109-2%20(1).pdf (Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.