Menurut
Hidayat dan Kholil (2018), bahwa “pencemaran lingkungan (Environmental Pollution) merupakan efek dari perubahan yang tidak
diinginkan dalam lingkungan, yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap
kondisi tumbuhan, hewan dan manusia. Substansi yang menyebabkan pencemaran
lingkungan dikenal sebagai polutan, dapat berbentuk padat, cair dan gas.”.
Manusia
melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Untuk
memenuhi kebutuhan hidup akan makanan, mereka mengembangkan pertanian,
membangun industri pertanian ataupun peternakan dan lainnya. Untuk memenuhi
kebutuhan akan peralatan hidup seperti alat-alat pertanian, alat-alat rumah
tangga, kendaraan dan lain-lain. Berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
tersebut, maka akan menghasilkan sisa berupa limbah yang dibuang ke lingkungan.
Hali ini terjadi karena pada dasarnya aktivitas manusia adalah sebuah proses
pengubahan zat atau energi dari sebuah proses pengubahan zat atau energi dari
satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak sepenuhnya mampu
diubah, melainkan selalu ada sisa atau disebut entropy yang kemudian menjadi samapah atau limbah yang masuk atau
dimasukkan ke lingkungan.
Contoh
sederhana sebuah entropy adalah ketika makanan diproses didalam tubuh manusis
dimana makanan tersebut akan dicerna dan menjadi energi. Namun tidak semua dari
makanan tersebut yang akan terproses menjadi energi, melainkan ada sisa dalam
betuk kotoran. Sama halnya dengan industri, tidak semua bahan material dari
sebuah industri dapat terproses menjadi produk jadi, melainnkan juga
menghasilkan sisa yang kemudian akan menjadi sampah atau limbah. Samapah dan
limbah ini yang akan menurunkan tingkat kualitas dari lingkungan.
Berdasarakn
undang-undang Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009 adalah masuka atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.
B
Jenis-jenis
Pencemaran Lingkungan
Sisa
atau bahan buangan hasil berbagai kegiata manusia tesebut ada yang dibuang ke
udara, ke permukaan tanah dan wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran
dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.
1. Pencemaran
Air
http://www.paranomalknowladge.com |
Air merupakan sumber
kehidupan yang paling penting. Tanpa adanya air, proses kehidupan tidak akan
berjalan lancar. Semakin bertambahnya jumlah manusia maka kebutuhan manusia
terhadap air akan semakin besar pula. Di sisi lain, keberadaan air dilihat dari
jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun, bahkan banyak daerah yang
mengalami krisis air bersih.
Menurut Puspitasari
(2007) bahwa “ pentingnya air sungai
bagi masyarakat di Indonesia dan rendahnya kualitas air sungai, seharusnya
mendorong pemerintah malaksanakan program peningkatan kualitas air sungai
sebagai bagian dari pembangunan. Ketidaksediaan air bersih secara umum
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Fakor alam disebabkan sacara alamiah
bentukan (kondisi) wilayahnya yang memang sulit untuk mendapatkan air sehingga
tidak tersedia air. Faktor manusia yaitu
dikarenakan tercemarnya air bersih akibat aktifitas manusia.”
Ciri-ciri air yang
sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan normal air ialah, sebagai berikut:
a. Adanya
perubahan suhu air
Kondisi suhu air yang
semakin hangat akibat menyerap panas dari mesin-mesin industri maupun sampah
industri yang dibuang ke air, menyebabkan kandungan oksigen dalam air akan
berkurang sehingga kehidupan didalam air (tumbuhan dan hewan air) akan
terganggu atu mati.
b. Adanya
perubahan warna, bau, dan rasa air
Air bersih bercirikan
tidak berwarna, berbau dan berasa. Limbah industri dan sumber lainnya
seringkali berupa bahan organik dan anorganik yang dapat larut dalam air.
Karena itu, warna air berubah dengan adanya bahna-bahan pencemar tersebut.
c. Adanya
endapan dan bahan terlarut
Limbah industri dapat
berupa limbah padat yang tidak larut dalam air. Limbah tersebut kemudian
mengendap di dasar air atau melayang-melayang di dalam air bersama dengan bahan
pelarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut ersebut dapat menghambat masuknya
sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganiasme dalam air untuk
melakukan fotosintesis.
d. Adanya
mikroorganisme
Mikroorganisme berperan
dalam menguraikan bahan-bahna pencemar yang dibuang ke dalam air. Jika bhan
buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme juga berkembnag biak untuk
menambah jumlanya. Diantara organisme-organisme tersebut kemungkinan adanya
mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit.
2. Pencemaran
Udara
Udara terdiri atas
sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-unsur tersebut
diantaranya adalah Nitrogen (78,09%), Oksigen (21,94%), Argon (0,93%), karbon
dioksida (0,032%), dan penyusun lainnya. Jika udara tersebut dimasukkan zat
asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi, maka
dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar.
Menurut Hidayat dan
Kholil (2018), pencemaran udara
merupakan yang paling bahaya jika dibandingkan dengan jenis pencemaran
lainnya. Hal yang palig dominan ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan
hidup sehari-hari, seperti untuk memasak, kendaraan bermotor, kegiatan
industri, dan sebaginya. Hasil proses
pembakaran antara lain melepaskan sejumlah besar bahan kimia ke udara,
sekaligus menimbulkan pencemaran.
Penggunaan bahan bakar
minyak, kayu dan batu bara menimbulkan efek samping dihasilkannya poutan udara.
Dari proses penggunaan batubara dilepaskan sulfur dioksida ke udara yang
sifatnya beracun, ditandai dengan peningkatan suhu, hujan tidak menentu dan
kekeringan terjadi di seluruh dunia, sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang
mengalami kesulitan untuk kelanjutan hidupnya. Polutan di udara berkaitan
dengan peningkatan jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru pada
manusia.
Pencemaran suara juga
termasuk kedalam pencemaran udara karena disebakan oleh kebisingan yang
mengganggu sistem pendengaran yang disalurkan melalui udara. Pencemaran sura
ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, masalah psikologis seperti stres, dan
gangguan lainnya. Sumber dari pencemaran ini dapat berasala dari mesin
industri, knalpot kendaraan, suara musik dan lainnya.
3. Pencemaran
Daratan atau Tanah
Pencemaran daratan
terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik ,aupun anorganik, yang menyebabkan
daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi
kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami kerusakan ,
maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia seperti untuk pertanian,
perternakan, kehutanan, pemukiman dan lain-lain.
Bahan-bahan yang
mencemari daratan diantaranya sampah organik dan organik. Sampah organik ialah sampah yang mudah menyatu kembali
dengan alam, sedangkan samapah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh
mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan
menyatu kembali dengan alam, contoh kecilnya ialah kaleng yang terbuat dari
alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi tanah.
C
Sumber
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
lingkungan dapat berasal dari beberapa sumber, baik yang berasala dari
aktivitas manusia maupun proses alam. Pencemaran yang utam aialah berasala dari
aktivitas manusia seperti kegiatan rumah tangga seperti penggunaan air untuk
mencuci, memasak, dan kegiatan konsumsi lainnya, industri-industri yang
menghasilkan sisa prosuksi berupa limbah maupun sampah, pertanian yang
membutuhkan area atau lahan sehingga melakukan pembukaan hutan yang
mengakibatkan terjadinya erosi, dan penggunaan transportasi yang menghasilkan
kebisingan dan polusi udara. Pencemaran tersebut berlangsung terus-menerus dan
dampaknya juga terus dirasakan hingga
sekarang.
D
Dampak
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
yang semakin meningkat tersebut bedampak negatif tidak hanya bagi lingkungan
itu sendiri tetapi juga bagi tumbuhan, hewan dan tentu saja manusia.
Pencemaran
udara, air dan tanah selalu berdampak pada penurunan kualitas lingkunga. Setiap
bidang permukaan bumi telah mengalami gangguan dari pencemaran lingkungan. Semua
manusia yang ada diplanet bumi telah merasakan efek pencemaran lingkungannya,
meskipun ada yang tingkat gangguannya berat sampai mengancam nyawa, hingga yang
tingkat gangguannya ringan, bahkan hampir tidak terasakan. Peningkatan kadar
CO2 di atmosfer menyebabkan kabut asap yang dapat membatasi sinar matahari
mencapai bumi, sehingga menghalangi tananam dalam proses fotosintesis. Selain itu
gas seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida dapat berpotensi menimbulkan
hujan asam. Disisi lainnya pencemaran air oleh tumpahan minyak dapat
menyebabkan kepunahan beragam spesies
tumbuhan dan hewan. (Hidayat dan Kholil , 2018)
2.Kesehatan Mahluk Hidup
Penurunan
kualitas udara dan air di muka bumi ini, menyebabkan efek samping yang sangat
buruk bagi kehidupan mahluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan yang
sangat ketergantungan terhadap kualitas air dan udara.
Pemanasan
global akibat emisi gas rumah kaca merupak efek samping terburuk dimasa akn
datang, dimana gas C)2 yang meningkat di atmosfer, dimana hal itu dapat
meningkatkan suhu rata-rata planet bumi, yang berimbas kepada mencairnya
lapisan es dikutub. Dampak lanjutannya ialah ketinggian permukaan air yang
bertambah dan dampak mengancam penduduk di sekitar kawasan tersebut.
4. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan
ozon merupak perisai yang menyelimuti permukaan bumi, berada pada ketinggian
10-50km dari permukaan bumi (Hidayat dan Kholil , 2018). Lapisan ozon berfungsi
untuk menghambat sinar ultraviolet langsung masuk ke bumi, dengan menipisnya
lapisan ozon maka sinar ultarviolet akan lansung masuk ke bumi yang berdampak
buruk bagi kesehatan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Alfia dan
M.Kholil. 2008. Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Puspitasari, Dinarjita
Eka. 2007. Dampak Pencemaran Air
Terhadapap Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan (Studi Kasus
Sungai Code di Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan
Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta). Dalam file:///C:/Users/yoli-asus/Downloads/210109-2%20(1).pdf
(Diakses pada tanggal 10 Agustus 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.