.

Sabtu, 10 Agustus 2019

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Pengertian, Jenis, Dampak, Penanggulangan

Oleh : Yoyok Muji Raharjo

ABSTRAK
Di zaman yang serba modern ini banyak industri dan tekhnologi  yang berkembang dengan pesat, untuk menambah kenyamanan manusia agar hidupnya lebih efektif dan serba praktis. Disisi lainya manusia tidak memperhatikan apa pengaruh buruk dari perkembangan industri dan teknologi bagi lingkungan hidup, banyak pencemaran lingkungan yang terjadi dimana mana dan menjadi masalah besar bagi umat manusia. Hasilnya  zat-zat yang seharusnya tidak ada tetapi malah merebak dan menjadi polutan bagi alam. Pencemaran lingkungan berpengaruh pada kehidupan manusia. Jadi, tidak hanya industri yang menjadi penyebab pencemaran tetapi teknologi yang maju juga menjadi penyebab merebaknya pencemaran lingkungan yang terjadi.

Keyword : pencemaran, pengertian, jenis, dampak dan penanggulangan


A. Pengertian

Pengertian dari pencemaran lingkungan yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Sedangkan bahan pencemar disebut dengan polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat pada kondisi :
(1)Jumlahnya melebihi jumlah normal
(2)Berada pada waktu yang tidak tepat
(3)Berada pada tempat yang tidak tepat. (Widyawati,2013)


B. Jenis-jenis

            a.         Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan- bahan atau zat-zat  asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat menggangu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

Penyebab pencemaran udara, secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam : Yang pertama karena faktor internal (secara alamiah) yaitu (1) debu yang bertebangan akibat tiupan angin. (2) abu yang di keluarakan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik. (3) proses pembusukkan sampah organik dan lain-lain. Yang kedua karena faktor eksternal (karena ulah manusia) yaitu:  (1) hasil pembakaran bahan bakar fosil. (2) debu/serbuk dari kegiatan industri. (3) pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara. (WisnuArya, 1995:72 dalam jurnal Widyawati,2013).

b.         Pencemaran Air
Air tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Ukuran air disebut bersih dan tidak tercemar tidak di tentukan oleh kemurnian air. Untuk menetapkan standart air yang bersih tidaklah mudah, karena tergantung pada faktor penentu, faktor penentu tersebut antara lain adalah (1) kegunaan air: air untuk minum, air untuk keperluan rumah tangga, air untuk industri, air untuk mengaliri sawah, air untuk kolam perikanan, dan lain-lain. (2) Asal sumber air: air dari mata air di pegunungan, air danau, air sungai, air sumur, air hujan, dan lain-lain

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat di amati melalui:
(1) Adanya perubahan suhu air,
(2) Adanya perubahan pH atau konsentarsi ion Hidrogen,
(3) Adanya perubahan warna,bau dan rasa air,
(4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut,
(5) Adaanya mikroorganisme,
(6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
Adanya tanda atau perubahan tersebut menunjukkan bahwa air sudah tercemar. (WisnuArya, 1995:72 dalam jurnal Widyawati,2013).

c.         Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi pertanian tanah mengandung hara dan air, yang perlu di tambah untuk pengganti yang habis dipakai. Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal berikut. Pertama, pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat di uraikan seperti plastik. Pencemaran juga dapat melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga menggangu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.

Secara garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh:
(1) Faktor internal, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu dan bahan vulkanik lainya yang menutupi dan merusakan daratan sehingga daratan menjadi tercemar. Pencemaran karena faktor internal ini tidak terlalu menjadi beban pemikiran dalam masalah lingkungan karena dianggap sebagai musibah bencana alam.

(2) Faktor internal, yaitu pencemaran daratan karena ulah manusia. Pencemaran daratan karena faktor eksternal merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh agar daratan tetap dapat memberikan daya dukung alamnya bagi manusia. (Widyawati,2013).

d.         Pencemaran Suara
Pencemaran Suara disebabkan ketika kebisingan yang mengganggu sistem pendengaran pada telinga, yang lebih jauh dapat menimbulkan masalah psikologis seperti stress, hipertensi, gangguan pendengaran, dan sebagainya. Pencemaran suara bisa disebabkan oleh mesin di industri, knalpot kendaraan, music keras, dan sebagainya. (Hidayat, 2018)

e.         Pencemaran Radioaktif
Pencemaran radioaktif menimbulkan dampak yang berbahaya, disebabkan oleh terjadinya kerusakan instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir, yang tidak tepat, kecelakaan dan sebagainya. (Hidayat, 2018)

f.          Pencemaran Thermal
Pencemaran thermal (panas) terjadi karena kenaikan suhu secara berlebihan dalam lingkungan, sehingga menciptakan perubahan yang tidak di inginkan selama jangka waktu yang lama. Penyebab pencemaran thermal antara lain: polutan industri, polutan kendaraan bermotor, polutan rumah tangga, pembakaran sampah, dan sebagainya (Hidayat, 2018)

g.         Pencemaran Cahaya
Pencemaran cahaya terjadi karena pencahayaan berlebihan di suatu lokasi umumnya perkotaan. Pemakaian sumber cahaya secara berlebihan itu antara lain untuk keperluan periklanan, hiburan dan keindahan kota. (Hidayat, 2018)


C. Dampak Pencemaran

            Akibat adanya pencemaran lingkungan terhadap kehidupan maka pencemaran dapat dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan (G. Tyler Miller Jr., 1979). Berikut urutan tingkatan akibat terjadinya pencemaran terhadap lingkungan, diurutkan dari tingkatan akibat yang paling ringan sampai tingkatan akibat yang paling berat, yaitu:

Class 1: nuisance and aesthetic insult (bau, rasa, kerusakan warna bangunan, dan kejelekan lainnya);
Class 2: property damage (bahan logam menjadi karatan, bangunan menjadi kotor, dan pakaian menjadi kotor);
Class 3: damage to plant and animal life (bercak-bercak daun, daun rontok, berkurangnya hasil sayuran, berkurangnya fotosintesis, keracunan, sesak nafas, dan gangguan pada saraf pusat hewan);
Class 4: damage to human health (berkurangnya oksigen dalam darah, iritasi mata, iritasi kulit, kerusakan sistem pernafasan, dan kanker);
Class 5: human genetic and reproductive damage (akibat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi sangat mungkin terjadi);
Class 6: major ecosystem disruption (perubahan iklim lokal dan regional, bahkan mungkin perubahan iklim global).

Dengan demikian apa pun jenis bahan pencemar tersebut, dari mana pun asal sumber bahan pencemar di lingkungan hidup akan menimbulkan akibat negatif atau masalah kepada lingkungan. Akibat tersebut bisa sederhana hanya berupa gangguan estetika, akan tetapi juga bisa berupa kerusakan yang fatal dari ekosistem. (Rochmad, 2006)


D. Penalaran Penanggulangan Pencemaran

Untuk menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara utama, yaitu Penaggulangan secara non teknis  dan penaggulangan secara teknis.

Contoh penanggulangan secara non teknis yaitu:
(1) Penyajian Informasi Lingkungan,
(2) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
(3) Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi,
(4) Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan,
(5) Menanamkan perilaku disiplin.

Sedangkan penanggulangan secara teknis dapat dilakukan dengan cara:
(1) Mengubah proses,
(2) Mengganti sumber energy,
(3) Mengolah limbah,
(4) Menambah alat bantu


Daftar Pustaka                                     

Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta

Widyawati, Arrum Dian, 2013. dalam Jurnal Ilmiah Pencemaran Lingkungan. http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/pencemaran-lingkungan.html

Rochmad, Subardan. 2006. dalam Modul Ruang Lingkup Pencemaran http://repository.ut.ac.id/4450/1/BIOL4420-M1.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.