PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah karena adanya satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
1.Industri atau pabrik
Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di setiap sudut kota. Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa pembakaran setiap harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya. Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.
2.Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi agar kendaraan dapat beroperasi.
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
3.Letusan gunung berapi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi. Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan gunung kelud tersebut merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung berapi menjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang bertaburan dimana-mana. Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah, tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat menganggu kesehatan pernafasan kita.
Dampak Pencamaran Udara
Adapun dampak dari pencemaran udara dapat kita rasakan sekarang. Pencemaran udara paling tinggi ialah tentunya di wilayah industri atau dengan populasi yang padat. Tentunya kita tidak nyaman dengan udara yang kita hirup sekarang ini tidak sehat seperti sebelumnya. Sehingga penggunaan masker dapat mengurangi udara yang tercemar pada wilayah tercemar. Berikut merupakan dampak dari pencemaran udara:
1. Pemanasan global
Pemanasan global atau disebut dengan global warming merupakan suatu peristiwa dimana terjadi peningkatan terhadap suhu atmosfer bumi. Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan suhu tentu sangat dirasakan oleh penghuni bumi sekarang ini, perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es di kutub tentu dapat berdampak pada kepunahan penduduk bumi jika hal ini tidak segera diatasi. Lalu apakah yang menyebabkan pemanasan global???? Tak lain tak bukan ialah gas – gas yang dihasilkan dari berbagai kegiatan organisme terutama manusia. Bermula dari revolusi industri, cebong – cerobong asap yang meuntahkan isiya ke atmosfer berdampak pada atmosfer bumi. Meningkatnya senyawa – senyawa seperti karbondioksida dan karbonmonoksida membuat semacam lapisan yang menghalangi pembuangan panas bumi ke luar atmosfer. Dengan semikian, bumi terperangkap dalam panas yang dihasilkan oleh aktivitas makhluk di dalamnya (peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca). Selain itu, meningkatnya CFC di atmosfer menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon. Sinar ultraviolet yang masuk ke bumi akan difilter ratusan kali oleh lapisan ini agar energi yang masuk tidak merusak kehidupan organisme di dalamnya. CFC di atmosfer akan bereaksi dengan oksigen penyusun ozo, dengan demikian lapisan ozon menjadi rusak dan berlubang. Dengan demikian sinar ultraviolet yang masuk ke bumi sekarang ini tidak dapat difilter seperti sebelumnya.
2. Hujan asam
Hujan asam ialah hujan yang mana airnya memiliki pH yang rendah (asam). Hujan asam disebabkan oleh tingginya senyawa belerang, nitrogen, dan karbon di udara akibat aktivitas manusia atau karena proses alam. Dampak yang ditimbulkan dari hujan asam ialah pada pertumbuhan tumbuhan dan organisme. Berubahnya pH tanah dan air akibat hujan asam tentu akan menggangu pertumbuhan dan perkembangan organisme.
3. Penurunan kesehatan
Menurunnya kualitas udara tentu akan mempengaruhi kesehatan organisme berbagai penyakit bermunculan akibat dari udara yang tercemar. Seperti kita lihat pada daerah yang terkena bencana kabut asap, terjadi peningkatan penderita ispa, sesak napas, dan lainnya. Asap – asap yag dihasilkan dari berbagai pembakaran seperti industri, kendaraan bermotor, atau rokok pun berpotensi menjadi pemicu sel kanker di dalam tubuh. Kerusakan lapisan ozon akibat meningkatnya penggunaan cfc (dengan penggunaan mesin pendingin) menyebabkan radiasi ultraviolet yang dipaparkan oleh sinar matahari tidak dapat difilter. Dengan demikian, kanker kulit pun makin meningkat.
Pencegahan dan Penanggulangan
Menimbang pada penyebab pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya, kita sebagai khalifah di muka bumi tentu perlu untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara yang terjadi agar keberlangsungan kehidupan dimuka bumi ini dapat tetap terjaga. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak pencemaran udara tersebut misalnya
>Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di kota-kota besar agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran udara dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis.
>Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah limbah udara yang terlepas ke atmosfer.
>Memanfaatkan energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti biogas, energi surya, atau energi panas bumi.
>Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar.
>Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing lahan pertani
an.
>Tidak melakukan percobaan nuklir secara masif untuk mengurangi pencemaran radioaktif.
Daftar Pustaka
1.Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga University Press.
2.Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.