Oleh: Rena Melani Nur Cahaya Putri
Abstrak
Di zaman yang serba modern ini
banyak industri dan tekhnologi yang berkembang
dengan pesat, untuk menambah kenyamanan manusia agar hidupnya lebih efektif dan
serba praktis. Disisi lainya manusia tidak memperhatikan apa pengaruh buruk
dari perkembangan industri dan teknologi bagi lingkungan hidup, banyak
pencemaran lingkungan yang terjadi dimana mana dan menjadi masalah besar bagi
umat manusia. Hasilnya zat-zat yang
seharusnya tidak ada tetapi malah merebak dan menjadi polutan bagi alam.
Pencemaran lingkungan berpengaruh pada kehidupan manusia. Jadi, tidak hanya
industri yang menjadi penyebab pencemaran tetapi teknologi yang maju juga
menjadi penyebab merebaknya pencemaran lingkungan yang terjadi. (Widyawati:2013)
Jenis-jenis Pencemaran:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara
diartikan sebagai adanya bahan- bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan
(komposisi) udara dari keadaan normalnya. Udara merupakan campuran
beberapa macam gas yang bandinganya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu
udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara juga adalah atmosfir yang
berada di sekeliling bumi yang fungsinya
sangat penting bagi kehidupan. Dalam udara terdapat oksigen untuk bernafas,
karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon untuk
menahan sinar ultra violet. Komposisi udara bersih dan kering, kira-kira
tersusun oleh: Nitrogen: 78,09% volume, Oksigen: 21,94%, Argon: 0,93%,
Karbondioksida: 0,032%. Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain
gas-gas mulia, nitrogen oksida, hydrogen, methane, belerang dioksida, ammonia
dan lain lain.
- Komponen-komponen pencemar udara
Komponen yang
paling berpengaruh dalam zat pencemar yaitu karbon monoksida, nitrogen oksida,
belerang oksida, hidro karbon dan partikel.
·
Penyebab pencemaran udara, secara umum penyebab pencemaran
udara ada 2 macam : Yang pertama karena faktor internal (secara alamiah) yaitu
(1) debu yang bertebangan akibat tiupan angin. (2) abu yang di keluarakan dari
letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik. (3) proses pembusukkan sampah
organik dan lain-lain. Yang kedua karena faktor eksternal (karena ulah manusia)
yaitu: (1) hasil
pembakaran bahan bakar fosil. (2) debu/serbuk dari kegiatan industri. (3)
pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara. Contoh: Pencemaran udara
di Amerika Serikat 1968.
- Faktor-faktor
yang mempengaruhi pencemaran udara
1.
Meterologi dan iklim
a.
Temperature
Pergerakan mendadak lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri
dapat menimbulkan temperature inversi. Dengan kata lain, udara dingin akan
terperangkap dan tidak dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan
polutan tetap berada di lapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan di
kawasan tersebut semakin lama semakin tinggi. Contoh : kota Tokyo pada tahun
1970 diselimuti kabut tebal penuh dengan polutan sampai beberapa minggu
sehingga lebih dari 8000 penduduknya menderita infeksi saluran pernafasan atas,
sakit mata, dan lain-lain.
b.
Arah dan kecepatan angin
Kecepatan angina yang kuat akan membawa polutan terbang
kemana-mana dan dapat mencemari udara negara lain. Contoh : kebakaran hutan di
Indonesia yang menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura.
c.
Hujan
Pembakaran batubara akan menghasilkan gas sulfur dioksida
apabila bercampur dengan air hujan akan membentuk asam sulfat, sehingga air
hujan menjadi asam, biasa disebut hujan asam.
2. Pencemaran Air
Air tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari
keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu,
yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Untuk
menetapkan standart air yang bersih tidaklah mudah, karena tergantung pada
faktor penentu, faktor penentu tersebut antara lain adalah (1) kegunaan air:
air untuk minum, air untuk keperluan rumah tangga, air untuk industri, air
untuk mengaliri sawah, air untuk kolam perikanan, dan lain-lain. (2) Asal
sumber air: air dari mata air di pegunungan, air danau, air sungai, air sumur,
air hujan, dan lain-lain (WisnuArya, 1995:72).
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar
adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat di amati melalui: (1) Adanya
perubahan suhu air, (2) Adanya perubahan pH atau konsentarsi ion Hidrogen, (3)
Adanya perubahan warna,bau dan rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan
terlarut, (5) Adaanya mikroorganisme, (6) Meningkatnya radioaktivitas air
lingkungan. Adanya tanda atau perubahan tersebut menunjukkan bahwa air sudah
tercemar (Wisnu Arya, 1995:75-77.
· Komponen pencemar air
Komponen pencemaran air di kelompokan sebagai berikut: (1) bahan buangan padat, (2) bahan buangan organik, (3) bahan
buangan anorganik, (4) bahan buangan olahan bahan makanan, (5) bahan buangan
cairan berminyak, (6) bahan buangan zat kimia, (7) bahan buangan berupa panas
(Wisnu Arya, 1995:78).
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi karena
hal-hal berikut:
Pertama, pencemaran secara langsung.
Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau
insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat di uraikan seperti plastik.
Pencemaran juga dapat melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan)
akan mengubah susunan kimia tanah sehingga menggangu jasad yang hidup di dalam
atau di permukaan tanah. Pencemaran juga dapat melalui udara, udara yang
tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya
tanah akan tercemar juga.
·
Penyebab pencemaran tanah
Secara garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh:
(1) Faktor internal, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam,
seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu dan bahan
vulkanik lainya yang menutupi dan merusakan daratan sehingga daratan menjadi
tercemar. Pencemaran karena faktor internal ini tidak terlalu menjadi beban
pemikiran dalam masalah lingkungan karena dianggap sebagai musibah bencana
alam. (2) Faktor internal, yaitu pencemaran daratan karena ulah manusia.
Pencemaran daratan karena faktor eksternal merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh agar daratan tetap dapat memberikan
daya dukung alamnya bagi maunusia.
Pencemaran daratan pada umumnya
berasal dari limbah padat yang di kumpulkan di suatu tempat yang di sebut
dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau Dump Station. Bahan
pembuangan terdiri dari beberapa macam komponen baik bersifat organic maupun
anorganik. Bahan buangan padat kota besar di Negara industry padat akan berbeda
dengan bahan buangan yang di hasilkan oleh kota kecil yang tidak ada kota
industrinya. Susunan komponen pencemar daratan yang berasal dari bahan buangan
atau limbah kota besar di Negara industri menurut (Wisnu, 1995:101) yaitu:
Komponen
|
Presentase
|
Kertas
|
41%
|
Limbah bahan makanan
|
21%
|
Gelas
|
12%
|
Logam (besi)
|
10%
|
Plastik
|
5%
|
Kayu
|
5%
|
Karet dan kulit
|
3%
|
Kain (serat tekstil)
|
2%
|
Logam lainya (alumunium)
|
1%
|
Tabel 1 : Komponen
pencemar udara
Daftar Pustaka
Nugraini, Revy Randa 2008. Dalam literature Kajian
Risiko Pencemaran Program Pascasarjana http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/117253-T%2024962-Kajian%20Risiko-Literatur.pdf (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019)
Widyawati, Arum Dian 2013. Dalam jurnal ilmiah
Pencemaran Lingkungan https://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/pencemaran-lingkungan.html (diakses pada tanggal 10 Agustus 2019)
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.