Kimia lingkungan merupakan studi mengenai sumber reaksi, pengaruh,
dan akhir zat kimia dalam tanah, air dan udara di sekitar kita. Dapat juga
dikatakan bahwa kimia lingkunganialah studi tentang gejala kimia di lingkungan
sekitar kita. Definisi lain menyebutkan bahwa kimia lingkungan adalah cabang
ilmu kimia yang berhubungan dengan produksi, transportasi, reaksi, efek, dan
nasib zat kimia tertentu yang terpapar dalam air, udara, darat, dan lingkungan
biologis, serta bagaimana efeknya terhadap hidup manusia.
Dampak dari kimia lingkungan ini adalah pencemaran lingkungan. Pencemaran
lingkungan merupakan efek dari perubahan yang tidak diinginkan dalam lingkungan,
yang secara langsung berpengaruh buruk terhadap kondisi tumbuhan, hewan, dan
manusia. Substansi yang menyebabkan pencemaran lingkungan dikenal sebagai
polutan, dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Sebagian besar polutan diproduksi
sebagai efek samping dari aktivitas manusia (Atep Alfia Hidayat dan M. Kholil,
2018)
Jenis Pencemaran Lingkungan
Berikut merupakan uraian singkat
mengenai beberapa jenis pencemaran (CEF, 2015), (Hathaway, 2015), dan (Hill,
2004) yaitu :
1.
Pencemaran
Udara : berasal dari konsumsi bahan bakar untuk keperluan hidup sehari – hari.
(memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industry, dan sebagainya)
2.
Pencemaran
Air : berasal dari limbah -limbah industry maupun rumah tangga yang dibuang ke
sungai/ perairan, penggunaan bahan kimia pertanian,
3.
Pencemaran
Tanah : berasal dari penambahan dan akumulasi berbagai bahan kimia ke permukaan
atau dalam tanah yang berasal dari aktivitas manusia.
4.
Pencemaran
Suara : disebabkan ketika kebisingan mengganggu system pendengaran.
5.
Pencemaran
Radioaktif : berasal dari kerusakan instalasi nuklir, pembuangan limbah nuklir
yang tidak tepat, maupun kecelakaan
6.
Pencemaran
Termal : berasal dari adanya kenaikan
sugu secara berlebih di lingkungan (polutan industry, kendaraan bermotor, polutan
rumah tangga, serta pembakaran sampah)
7.
Pencemaran
Cahaya : berasal dari adanya pencahayaan berlebihan (periklanan, hiburan, dan
keindahan kota)
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara yang terjadi berasal dari konsumsi bahan bakar untuk keperluan hidup
sehari – hari. (memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industry, dan
sebagainya). Penggunaan bahan bakar minyak, kayu dan batubara menimbulkan efek
samping dihasilkannya polutan udara. Polutan di udara berkaitan dengan peningkatan
jumlah penderita penyakit ISPA. Berikut
merupakan gambar sumber bahan polusi udara :
Gambar
: Sumber pencemaran yang menghasilkan bahan pencemar udara (Chazizah Gusnita,
2018)
Keterangan : (+)
Menghasilkan
(-)
Tidak menghasilkan
Berdasarkan tabel tersebut, dapat
diambil informasi bahwa Sumber transportasi merupakan penyumbang utama polusi
udara. Padatnya kendaraan yang berlalu-lintas di jalan telah menjadi
pemandangan sehari-hari. Gas-gas dari knalpot kendaraan bermotor merupakan
salah satu pencemaran lingkungan. Polutan udara utama adalah akibat gas-gas
buang kendaraan bermotor yang tiap tahun bertambah dengan cepat. Tingginya
kontribusi pencemaran udara dari sektor transportasi menimbulkan masalah
kualitas udara. Keadaan ini juga seiring dengan meningkatnya populasi penduduk
perkotaan, meningkatnya ekonomi masyarakat serta aktivitas kerja yang tinggi.
Pencemaran
udara kendaraan bermotor
Bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung
dari toksitas (daya racun) masing-masing senyawa dan seberapa luas masyarakat
terpajan olehnya. Tugaswati (2009) menyatakan berdasarkan sifat kimia dan
perilakunya di lingkungan, dampak bahan pencemar yang terkandung di dalam gas
buang kendaraan bermotor digolongkan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan
pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan. Yang termasuk dalam
golongan ini adalah oksida sulfur, partikulat, oksida nitrogen, ozon dan oksida
lainnya.
2. Bahan-bahan
pencemar yang menimbulkan pengaruh racun sistemik, seperti hidrokarbon
monoksida dan timbel/timah hitam.
3. Bahan-bahan
pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti hidrokarbon.
4. Kondisi yang
mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu jalanan, dll.
Dampak masing-masing senyawa di dalam gas buang terhadap kesehatan
adalah sebagai berikut (anonim, 2013) :
1. CO (Karbon
Monoksida) dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah, sehingga bisa
mengganggu cara berfikir, penurunan refleks dan gangguan jantung, dan apabila
terkomsumsi dalam jumlah besar akan mengkibatkan kematian.
2. HC
(Hidrokarbon) dapat mengakibatakan iritasi pada mata, batuk, rasa mengantuk,
bercak kulit dan perubahan kode genetik.
3. PM10
(Partikulat) jika masuk dalam sistem pernafasan sampai ke bagian paru-paru
terdalam sehingga menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas, jantung,
bronchitis, asma.
4. Pb (Timbal)
dapat meracuni sistem pembentukan darah merah, sehingga mengakibatkan gangguan
pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi dan mengurangi fungsi
pada ginjal, pengaruh pada anak-anak adalah penurunan kemampuan otak dan
kecerdasan.
5. SOx (Oksida
Belerang) dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas, sehingga
menimbulkan batuk sampai sesak nafas, meningkatkan kasus asma
6. NOx (Oksida
Nitrogen) bisa menimbulkan gangguan jaringan paru seperti, melemahkan sistem
pertahan paru, asma, infeksi saluran nafas.
Tindak lanjut
Pemerintah mengenai Emisi Gas Buang
Mengingat besarnya bahaya yang ditimbulkan oleh beberapa senyawa-senyawa
di dalam emisi gas buang kendaraan bermotor, maka Pemerintah melalui Menteri
Negara Lingkungan Hidup menetapkan Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang
ambang batas emisi gas buang kendaraan lama sebagai berikut :
Gambar : Tabel Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
kategori M,N,O (Joko Winarno, 12)
Keterangan : M = mobil
untuk angkutan orang
N = untuk mobil angkutan barang
O = untuk kendaraan bermotor gandengan atau tempel.
Kepmen LH 05/2006
Gambar : Tabel Peraturan Perundang-undangan Kendaraan Bermotor
kategori M,N,O Kepmen LH 05/2006 (Anonim, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
-Anonim, Kementrian Lingkungan Hidup.
2013. Dampak Emisi Kendaraan Terhadap Lingkungan
-Gusnita, Chazizah. 2018. Polusi
Udara Kendaraan Bermotor sebagai Bentuk Kejahatan Tanpa Korban
-Hidayat, Atep Alfia dan M. Kholil.
2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
-Winarno, Joko. 2014. Studi Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermesin Bensin pada Berbagai Merk-Merk Kendaraan dan Tahun
Pembuatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.