Istilah bioteknologi untuk
pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky,seorang insinyur Hongaria pada
tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan
menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto,1998). Beragam batasan
dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang
Bioteknologi. Beberapa diantaranya akan diulas singkat sebagai berikut:
1. Menurut Bull et al. (1982),
bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains
(ilmu pengetahuan alam) dan
rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
dengan melibatkan aktivitas
jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau
jasa.
2. Bioteknologi merupakan
penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan
dan pengolahan bahan dengan bantuan agen
biologis untuk menghasilkan
bahan dan jasa (OECD,1982).
3. Bioteknologi merupakan
terapan dari biologi dan biokimia yang melibatkan pembuatan dan modifikasi
bahan genetika atau organisme untuk kepentingan tertentu. (Hidayat dan kholil,
2018)
Bioteknologi dibagi 2 macam
yaitu Bioteknologi Tradisional dan Bioteknologi Modern.
Bioteknologi tradisional
merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba,proses biokimia dan proses
genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
Sedangkan bioteknologi modern
adalah sebuah penerapan ilmu ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia. Misalnya mikrobiologi, biokimia, genetik, biologi molekuler,
biologi sel, dan fisika.
Pengaplikasian Bioteknologi menurut
Nurchayo, 2011 antara lain ;
Aplikasi pada bidang
pertanian:
Aplikasi bioteknologi untuk
pertanian menawarkan berbagai keuntungan. Perbaikan sifat tanaman dapat
dilakukan dengan teknik modifikasi genetic dengan bioteknologi melalui rekayasa
genetika. Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian melalui teknologi
perbaikan sifat tanaman dengan Teknik rekayasa genetika.
Keuntungan bioteknologi
pertanian antara lain:
• Potensi hasil panen yang
lebih tinggi,
• Mengurangi penggunaan pupuk
dan pestisida,
• Toleran terhadap cekaman
lingkungan,
• Pemanfaatan lahan marjinal,
• Identifikasi dan eliminasi
penyakit di dalam makanan ternak,
• Kualitas makanan dan gizi
yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi mikronutrien.
Aplikasi pada bidang
peternakan:
Aplikasi bioteknologi dalam
bidang peternakan menawarkan berbagai
keuntungan antara lain:
• Meningkatkan produksi
peternakan
• Meningkatkan efisiensi dan
kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen
• Menghasilkan embrio yang
banyak dalam satu kali siklus reproduksi
• Ternak yang dapat
memproduksi asam amino tertentu
• Menciptakan jenis ternak
unggul
Aplikasi pada bidang
perikanan:
Aplikasi bioteknologi dalam
bidang periakanan menawarkan berbagai
keuntungan antara lain:
a. Menyediakan benih dan induk
ikan
b. Meningkatkan system
kekbalan ikan dengan menggunkana vaksin,
imunostimulan, probiotik dan
bioremediasi.
Aplikasi probiotik pada pakan
atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai
penyeimbang mikroba dalam
pencernaan dan lingkungan perairan.
Daftar pustaka ;
Hidayat, Atep Afia dan M.
Kholil, 2018. “Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri”, Penerbit WR.
Yogyakarta.
Nurcahyo, Heru. 2011 “Diktat
Bioteknologi”, Universitas Negeri Yogyakarta.
Pramashinta, Alice, 2014 “Bioteknologi
Pangan”, Universitas Diponegoro Semarang.
www.kompasiana.com /hubungan-bioteknologi-kesehatan-dan-kefarmasian
Thanks for share, sukses terus,.
BalasHapus