INDUSTRI
PETROKIMIA
Petrokimia yaitu produk-produk
atau bahan-bahan yang di produksi dari gas bumi dan minyak. Industry petrokimia
merupakan industry yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam
dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia akan bahan-bahan kimia yang dihasilkan
dan pemanfaatannya dalm menunjang kegiatan manusia. (Azizah, Intan, 2018).
Menurut Hidayat dan Kholil (2018)
dalam buku kimia dan pengetahuan lingkungan industri dijelaskan bahwa Industri
petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar (Yuliusman, 2011), yaitu industri petrokimia
hulu (upstream petrochemical), masih berupa produk dasar (produk primer) dan
produk antara (produk setengah jadi); Industri petrokimia hilir (downstream
petrochemical), berupa produk akhir dan atau produk jadi.
Contoh Produk dasar : gas CO
dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene, toluene, xelina dan
n-parafin.
Contoh Antara : ammonia,
methanol, carbon black, urea, etanol, etil, klorida, cumene, propilen, oksida,
butyl alcohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotuelena, PTA (Purified Terepthalic
Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl Terepthalate), kaprolaktam, LAB
(Linier Alkyl Benzene), dan sebagainya.
Contoh Produk Akhir : urea,
carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena, poli vinil
klorida, polistirena, TNT (Trinitoluena), polyster, nilon, poliuretan, LAB sulfonat,
dan sebagainya.
Contoh Produk Jadi : barang
barang yang banyak dipakai sehari hari di rumah tangga.
Jalur pembuatan (Industri Petrokimia)
menurut Meilita (2018) antara lain;
1. Jalur
Gas Sintetik
Untuk menghasilkan ammonia,
metanol dan karbon dalam pembentukkan gas hidrogen dan karbon dapat dihasilkan
dengan melalui 3 cara yaitu dengan reaksoi steam reforming pada pembentukkan
amonia menggunakan bantuan katalis dengan tekanan psi. Dalam pembentukan
reforming digunakan tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam pembentukan
methanol.dalam pembentukan gas sintesik ini dapat dilakukan melalui reaksi
oksidasi parsial dan di lanjutkan dengan reaksi pirolisis.
2. Jalur
Olefin
Gas olefin diperoleh melalui
jalur olefin dimana menghasilkan butena/butadiena,propilena dan gas etilena.
Gas ini termasuk kedalam hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap
terbuka, sihingga ia mudah berpolimerisasi dengan yang lainnya yang dapat
menghasilkan suatu produk yaitu produk primer. Produk utama yang dihasilkan
dari jalur olefin ini adalah ethilena dan propilena. Dimana kedua produk ini
adalah bahan baku dalam industry Petrokimia. Bahan baku etana dan
naftamerupakan bahan baku yang digunakan dalam jalur olefin ini.
3. Jalur
Aromatik
Jalur aromatik adalah jalur
yang didasarkan pada pembentuk fraksi-fraksi aromatic diantaranya xilena,
toluena dan benzena. Senyawa yang bersifat hidrokarbon tidak jenuh yang iktan
atom C siklis disebut senyawa aromatis contohnya ikatan C6-C8 dimana ia muda ia
mudah bereaksi dan bersifat reakstif.
Menurut UNEP, Produksi Bersih
adalah strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yang diterapkan secara
terus menerus pada proses, produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi secara
keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia maupun lingkungan (UNEP,
1994).
Produksi Bersih, menurut
Kementerian Lingkungan Hidup, didefinisikan sebagai:
Strategi pengelolaan
lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus
pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses
produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya
alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya
limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (KLH, 2003).
Beberapa contoh bahan buangan
dari industri petrokimia di antaranya adalah:
1. Bahan pencemar udara
seperti SO2, CO, CO2, H2S, klorin, baubauan (ammonia, aceton, asam sulfat, asam
khlorida, methanol, amines, dan lain-lain), debu serta padatan partikel lain
2. Bahan pencemar air, seperti
limbah organik phenol, logamlogam berat (B, Hg, Cd, Cu, Pb, Ba, Se, Zn dan
lainnya) suhu, keasaman atau kebasaan (PH), padatan tersuspensi dan lainlain.
3. Bahan buangan padat
seperti, lumpur, katalis dan lain-lain.
Pengolahan Limbah di Industri
Petrokimia
Tingkatan terakhir dalam
pengelolaan lingkungan adalah pengolahan dan pembuangan limbah apabila upaya
produksi bersih sudah tidak dapat dilakukan:
Treatment (pengolahan)
dilakukan apabila seluruh tingkatan produksi bersih telah dikerjakan, sehingga
limbah yang masih ditimbul-kan perlu untuk dilakukan pengolahan agar buanagn memenuhi
baku mutu lingkungan.
Disposal (pembuangan) limbah
bagi limbah yang telah diolah. Beberapa limbah yang termasuk dalam ketegori
berbahaya daberacun perlu dilakukan penanganan khusus. (Sulaiman, 2016).
Daftar Pustaka;
-
Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil, 2018. Kimia dan
Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta.
-
Meilita, Pera dan Resti, Intan Apri, 2018. Indutri Petrokimia
Indonesia. Universitas Negeri Padang Indonesia.
-
Hadian Kusumo. 2019. Teknik Pengolahan Limbah Di
Industri Petrokimia Tugas
Pengolahan
Limbah Dan Sampah. [internet]. Tersedia
di: https://adoc.tips/teknik-pengolahan- limbah-di-industri-petrokimia.html
-
A. Salmon Mustafa, Masalah dampak Lingkungan sosial
dan Pencemaran
dalam
Industri Petrokimia, makalah symposium BKK-PII 1982
-
Sulaiman, Fatah, 2016. Mengenal Industri Petrokimia.
Penerbit Unirta Press Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.