.

Selasa, 13 Agustus 2019

Apakah anda sudah tahu tentang "Indutri Petrokimia"?


INDUSTRI PETROKIMIA

Petrokimia yaitu produk-produk atau bahan-bahan yang di produksi dari gas bumi dan minyak. Industry petrokimia merupakan industry yang bergerak dibidang pengolahan minyak bumi dan gas alam dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia akan bahan-bahan kimia yang dihasilkan dan pemanfaatannya dalm menunjang kegiatan manusia. (Azizah, Intan, 2018).
Menurut Hidayat dan Kholil (2018) dalam buku kimia dan pengetahuan lingkungan industri dijelaskan bahwa Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar (Yuliusman, 2011), yaitu industri petrokimia hulu (upstream petrochemical), masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara (produk setengah jadi); Industri petrokimia hilir (downstream petrochemical), berupa produk akhir dan atau produk jadi.
Contoh Produk dasar : gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene, toluene, xelina dan n-parafin.
Contoh Antara : ammonia, methanol, carbon black, urea, etanol, etil, klorida, cumene, propilen, oksida, butyl alcohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotuelena, PTA (Purified Terepthalic Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl Terepthalate), kaprolaktam, LAB (Linier Alkyl Benzene), dan sebagainya.
Contoh Produk Akhir : urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena, poli vinil klorida, polistirena, TNT (Trinitoluena), polyster, nilon, poliuretan, LAB sulfonat, dan sebagainya.
Contoh Produk Jadi : barang barang yang banyak dipakai sehari hari di rumah tangga.

Jalur pembuatan (Industri Petrokimia) menurut Meilita (2018) antara lain;
1.     Jalur Gas Sintetik
Untuk menghasilkan ammonia, metanol dan karbon dalam pembentukkan gas hidrogen dan karbon dapat dihasilkan dengan melalui 3 cara yaitu dengan reaksoi steam reforming pada pembentukkan amonia menggunakan bantuan katalis dengan tekanan psi. Dalam pembentukan reforming digunakan tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam pembentukan methanol.dalam pembentukan gas sintesik ini dapat dilakukan melalui reaksi oksidasi parsial dan di lanjutkan dengan reaksi pirolisis.
2.     Jalur Olefin
Gas olefin diperoleh melalui jalur olefin dimana menghasilkan butena/butadiena,propilena dan gas etilena. Gas ini termasuk kedalam hidrokarbon tak jenuh, yang mempunyai ikatan rangkap terbuka, sihingga ia mudah berpolimerisasi dengan yang lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk yaitu produk primer. Produk utama yang dihasilkan dari jalur olefin ini adalah ethilena dan propilena. Dimana kedua produk ini adalah bahan baku dalam industry Petrokimia. Bahan baku etana dan naftamerupakan bahan baku yang digunakan dalam jalur olefin ini.
3.     Jalur Aromatik
Jalur aromatik adalah jalur yang didasarkan pada pembentuk fraksi-fraksi aromatic diantaranya xilena, toluena dan benzena. Senyawa yang bersifat hidrokarbon tidak jenuh yang iktan atom C siklis disebut senyawa aromatis contohnya ikatan C6-C8 dimana ia muda ia mudah bereaksi dan bersifat reakstif.

Menurut UNEP, Produksi Bersih adalah strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada proses, produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia maupun lingkungan (UNEP, 1994).
Produksi Bersih, menurut Kementerian Lingkungan Hidup, didefinisikan sebagai:
Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (KLH, 2003).

Beberapa contoh bahan buangan dari industri petrokimia di antaranya adalah:
1. Bahan pencemar udara seperti SO2, CO, CO2, H2S, klorin, baubauan (ammonia, aceton, asam sulfat, asam khlorida, methanol, amines, dan lain-lain), debu serta padatan partikel lain
2. Bahan pencemar air, seperti limbah organik phenol, logamlogam berat (B, Hg, Cd, Cu, Pb, Ba, Se, Zn dan lainnya) suhu, keasaman atau kebasaan (PH), padatan tersuspensi dan lainlain.
3. Bahan buangan padat seperti, lumpur, katalis dan lain-lain.

Pengolahan Limbah di Industri Petrokimia
Tingkatan terakhir dalam pengelolaan lingkungan adalah pengolahan dan pembuangan limbah apabila upaya produksi bersih sudah tidak dapat dilakukan:
Treatment (pengolahan) dilakukan apabila seluruh tingkatan produksi bersih telah dikerjakan, sehingga limbah yang masih ditimbul-kan perlu untuk dilakukan pengolahan agar buanagn memenuhi baku mutu lingkungan.
Disposal (pembuangan) limbah bagi limbah yang telah diolah. Beberapa limbah yang termasuk dalam ketegori berbahaya daberacun perlu dilakukan penanganan khusus. (Sulaiman, 2016).

Daftar Pustaka;

-       Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil, 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta.
-       Meilita, Pera dan Resti, Intan Apri, 2018. Indutri Petrokimia Indonesia. Universitas Negeri Padang Indonesia.
-       Hadian Kusumo. 2019. Teknik Pengolahan Limbah Di Industri Petrokimia Tugas
Pengolahan Limbah Dan Sampah. [internet]. Tersedia di: https://adoc.tips/teknik-pengolahan- limbah-di-industri-petrokimia.html
-       A. Salmon Mustafa, Masalah dampak Lingkungan sosial dan Pencemaran
dalam Industri Petrokimia, makalah symposium BKK-PII 1982
-       Sulaiman, Fatah, 2016. Mengenal Industri Petrokimia. Penerbit Unirta Press Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.