.

Sabtu, 24 Agustus 2019

“BERKERINGAT” ADALAH TEKNOLOGI HIJAU SEDERHANA YANG BERKONTRIBUSI MENGURANGI POLUSI


Oleh: Juslinaria Mahulae
            Salah satu cara tubuh mengeluarkan racun yang terkandung dalam tubuh adalah dengan berkeringat. Namun banyak orang tidak suka berkeringat, selain membuat baju dan rambut basah, dapat menimbulkan bau, perasaan gerah, lengket dan rishi. Padahal di dalam keringat terkandung racun-racun tubuh, maka sudah seharusnya manusia harus lebih sering berkeringat untuk mengeluarkan racun itu. Salah satu cara berkeringat adalah melakukan “gerakan”. Gerakan dapat dilakukan dengan berjalan kaki maupun bersepeda yang bisa disebut juga dengan olah raga. Gerakan ini jika dilakukan dengan sering dan teratur dapat menghindarkan manusia dari obesitas dan penyakit lainnya. Mungkin karena padatnya aktifitas manusia seperti bekerja ataupun kuliah membuat manusia jarang berolah raga karena alasan tidak ada waktu. Padahal banyak orang yang rela membayar mahal untuk jadi member club gym tertentu untuk berkeringat di mesin treadmill. Maka cara yang murah dan gampang untuk berolah raga sambil bekerja adalah dengan berjalan kaki yang dapat dilakukan dari halte ke tempat kerja untuk jarak pendek, lebih memilih tangga dari pada eskalator atau lift, lebih memilih jalan kaki untuk membeli tissue ke mini market terdekat dari pada naik motor. Karena kemajuan teknologi, manusia jadi lebih memilih menggerakkan jarinya dengan satu kali klik (order online) ketimbang harus menggerakkan seluruh tubuhnya untuk berjalan. Pemesanan online biasa dilakukan untuk pemesanan kendaraan antar jemput orang, pemesanan makanan, antar jemput barang yang semuanya dilakukan dengan kendaraan yang berkontribusi terhadap polusi di Indonesia. Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau yang sangat sederhana adalah berjalan kaki atau bersepeda, ya berjalan kaki atau bersepeda merupakan teknik untuk menhasilkan energi yang tidak mencemari lingkungan. Untuk saat ini, teknologi hijau di Indonesia seperti kendaraan listrik belum mendapat perhatian sehingga belum diproduksi massal dan belum digunakan. Jadi untuk sementara, teknologi yang memiliki emisi tinggi masih berlalu lalang disekitar kita. Jadi jangan hanya menunggu, jika memang saat ini beginilah keadaannya, maka sebaiknya kita mulai dari diri kita dengan mengurangi penggunaan kendaraan dengan lebih memaksimalkan penggunaan kendaraan dengan zero emisi yaitu jalan kaki atau bersepeda. Marilah kita peduli dimulai dari diri kita sendiri untuk lebih mencintai diri kita dan mencintai lingkungan. Agar anak cucu kita dapat merasakan bumi hijau yang sempat kita rasakan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.