.

Senin, 03 Desember 2018

Kimia Hijau!



Dibuat Oleh: Muhammad Rivaldi
41618010015 (K-15)













Abstrak
Peningkatan kandungan polutan yang terus meningkat, membuat pembuat keputusan dan kebijakan, aktifis lingkungan dan juga masyarakat umum mulai memikirkan masa depan bumi ini.
Kimia hijau disebut juga Kimia Berkelanjutan adalah suatu filosofi penelitian dan rekayasa yang menganjurkan perencanaan suatu produk dan proses untuk meminimalisasi atau meniadakan penggunaan senyawa-senyawa kimia berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan Kimia Lingkungan adalah cabang ilmu kimia yang membahas lingkungan hidup dan zat-zat kimia di alam dan Kimia Hijau berupaya mencari cara untuk mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan dari sumbernya.
Pembahasan
            Tujuan dirancangnya konsep kimia hijau adalah untukmeminimalkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan manusia yang disebabkan karena pencemaran lingkungan karena zat kimia. Caranya bukan dengan menghilangkan proses kimia, melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan pencemaran. (Bharati V. Badami, 2008). Untuk dapat tercapainya konsep kimia hijau ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
·         Meminimalisir limbah yang dihasilkan
·         Menggantikan perekasi kimia dengan katalis
·         Menggunakan bahan-bahan non toksis
·         Menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui (renewable)
·         Mengurangi atau me-efisienkan bahan-bahan kimia yang digunakan
·         Mengurangi atau tidak menggunakan pelarut (bebas pelarut) atau menggunakan pelarut yang dapat di daur ulang
12 Prinsip Kimia Hijau :
·         Pollution Prevention (pencegahan pencemaran). Contoh : limbah transportasi, penyimpanan, dan perawatan.
·         Atom Economy (ekonomi atom). Contoh : mengembangkan bahan awal menjadi produk lebih efisien dan meminimalkan limbah.
·         Less Hazardous Chemical Synthesis (meminimalkan sintesis kimia yang toksis). Contoh : desain produk dengan mengurangi reagen bila memungkinkan dan meminimalisir limbah. 
·         Designing Safer Chemicals (mendiseain produk kimia dengan toksisitas yang sekecil mungkin). 
·         Safer Solvents and Auxiliaries (penghematan pelarut dan senyawa pembantu lainnya)
·         Design for Energy Efficiency (penghematan energi)
·         Use of Renewable Feedstocks (penggunaan bahan yang dapat diperbaharui)
·         Reduce Derivatives (menghemat derivative)
·         Catalysis (penggunaan katalis)
·         Design for Degradation (desain degradasi produk)
·         Real-time analysis for Pollution Prevention (analisis pencegahan pencemaran)
·         Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention (meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja); (Anastas dan Warner,1998).
Penerapan Kimia Hijau di Bidang Industri Farmasi
Perusahaan farmasi dapat mempengaruhi dan meningkatkan kinerja lingkungan dengan memanfaatkan kimia hijau . Kimia hijau sedang digunakan untuk mengembangkan metode pemberian obat revolusioner yang lebih efektif dan kurang toksik dan dapat menguntungkan banyak pasien. Pengunaan kimia hijau dalam industri farmasi:
·         Gliserol
·         Aspirin
·         Atorvastatin
·         Ibuprofen
Daftar Pustaka
·         Anonym. 2018. Kimia Hijau.
(Diakses pada 3 Desember 2018)
·         Atjomo, Susilo. 2011. Kimia Hijau (Green Chemistry)
(Diakses pada 3 Desember 2018)
·         Amrysya. 2016. Kimia Hijau (Green Chemistry)
(Diakses pada 3 Desember 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.