.

Sabtu, 10 November 2018

Udara yang kotor(pencemaran udara)


 Muhammad fikri adzkiya
41618010026
UDARA YANG KOTOR
(PENCEMARAN UDARA)
Abstrak: Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan. Namun pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau, sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman (BPLH DKI Jakarta, 2013).
Kata kunci:Pencemaran udara
            Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
            Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia, sudah barang tentu memicu terjadinya peningkatan polusi, namun, tampaknya, hal itu menjadi rumit ketika melihat faktor produksi dalam pertumbuhan kendaraan bermotor. Menurut data terakhir Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), jumlah kendaraan yang beropersi di seluruh Indonesia pada rentang 2013 mencapai 104,211 juta unit, naik sebesar 12 % dari 2012; yakni sebanyak 94,299 juta unit, dan juga naik sebesar 12 % dari 2011; yakni sebanyak 84,193 juta unit. Dari jumlah tersebut, maka, populasi terbanyak disumbang oleh sepeda motor, yaitu, rata-rata sebanyak 73 %.


NO
JENIS KENDARAAN
2011
(JUTA)
2012
(JUTA)
2013
(JUTA)
1
Mobil penumpang
8,540
9,525
10,540
2
Bus
1,920
1,945
1,965
3
Kendaraan
4,257
4,723
5,165
4
Sepeda motor
69,205
77,756
86,253
5
Ransus
271
280
288
JUMLAH
84.193
94.229
104.211
 

Kondisi ExistingPencemaran Udara Akibat Kendaraan Transportasi
Dalam melihat kasus pencemaran udara akibat kendaraan bermotor sebagai suatu dampak, adalah bukan satu-satunya penyebab yang disalahkan. Akan tetapi, penggunaannya yang tidak teratur (disorder) adalah yang dapat menimbulkan ”abuse”bagi lingkungan kita, terutama udara. Singgungan antara transportasi dan lingkungan juga dapat diungkapkan lewat masalah perilaku manusia terhadap lingkungannya (Sudrajad, 2006).
Hal tersebut bertolakbelakang, mengingat, transportasi yang seharusnya merupakan salah satu perangkat teknologi untuk memudahkan manusia, malahan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya. Selanjutnya, secara langsung, kandungan-kandungan timah hitam dan SPM dapat mengganggu kesehatan kita, dan/atau menimbulkanpenyakit-penyakit yang mematikan. Lalu apakah produksi dari transportasi sebagai alasan pembangunan teknologi dapat dijadikan alasan bagi para pembuat keputusan. Kenyataan inilah yang sampai sekarang selalu menjadi ajang perdebatan, terutama, dalam memahami bagaimana mengartikan sebuah lingkungan dan teknologi agar dapat berdampingan tanpa adanya bahaya serta transportasi yang tidak teratur (disorder).

BAHAN-BAHAN  YANG MENIMBULKAN PENCEMARAN UDARA DENGAN DAMPAK YANG PALING BERBAHAYA(WOODFORD,2014):
1.      Sulfur dioksida
Contoh:Batu bara,minyak bumi
2.      Karbon monoksida
Proses pembakaran yang kurang sempurna dan dalam kondisi kekurangan oksigen akan menghasilkan CO
3.      Karbon dioksida
Gas CO2 di produksi oleh semua manusia melalui proses pernafasan.
4.      Nitrogen oksida
Polutan yang di hasilkan sebagai akibat tidak langsung dari pembakaran.
5.      Senyawa organic volatile(VOC)
Bahan kimia berbasis karbon(organik),dapat menguap dengan mudah pada suhu dan tekanan normal,sehingga mudah menjadi gas.
6.      Partikulat
Deposit jelaga sebagai polutan udara yang menghitamkan bangunan dan kesulitan meyebabkan gangguan pernafasan.
7.      Ozon
Merupakan jenis gas oksigen yang molekulnya terdiri dari 3 atom oksigen.
8.      Chlorofluorocarbons(CFC)
CFC terbukti dapat merusak lapisan ozon di stratosfer.
9.      Pembakaran hidrokarbon tidak sempurna
Akan terjadi pelepasan karbon monoksida yang segera masuk ke atmosfer sebagai asap.
10.  Logam berat
Menyebar ke udara sebagai senyawa beracun atau sebagai aerosol.



Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :
  1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
  2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
  3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
  4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.
  5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
  6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
  7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
  8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.
Pencegahan pencemaran udara:
1.      Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2.      Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
3.      Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
4.      Membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;
5.      Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;
6.      Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.





Pencemaran udara
Ismiyati , Marlita,Devi, Saidah,Deslid(2014)“Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor”
Penyebab pencemaran udara
Pencegahan pencemaran udara
Kholil,Muhammad dan Hidayat, Afia Atep (2018),Jakarta,Wahana resolusi,”KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.