Muhammad fikri adzkiya
41618010026
UDARA YANG KOTOR
(PENCEMARAN UDARA)
Abstrak: Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan
kehidupan. Namun pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan
fisik kota dan pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas
udara pun mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara,
atau, sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal;
yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke
dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga
dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman (BPLH DKI Jakarta,
2013).
Kata kunci:Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia, sudah barang
tentu memicu terjadinya peningkatan polusi, namun, tampaknya, hal itu menjadi
rumit ketika melihat faktor produksi dalam pertumbuhan kendaraan bermotor. Menurut data terakhir Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik
Indonesia (Korlantas Polri), jumlah kendaraan yang beropersi di seluruh
Indonesia pada rentang 2013 mencapai 104,211 juta unit, naik sebesar 12 % dari
2012; yakni sebanyak 94,299 juta unit, dan juga naik sebesar 12 % dari 2011;
yakni sebanyak 84,193 juta unit. Dari jumlah tersebut, maka, populasi terbanyak
disumbang oleh sepeda motor, yaitu, rata-rata sebanyak 73 %.
NO
|
JENIS
KENDARAAN
|
2011
(JUTA)
|
2012
(JUTA)
|
2013
(JUTA)
|
1
|
Mobil
penumpang
|
8,540
|
9,525
|
10,540
|
2
|
Bus
|
1,920
|
1,945
|
1,965
|
3
|
Kendaraan
|
4,257
|
4,723
|
5,165
|
4
|
Sepeda
motor
|
69,205
|
77,756
|
86,253
|
5
|
Ransus
|
271
|
280
|
288
|
JUMLAH
|
84.193
|
94.229
|
104.211
|
Kondisi
ExistingPencemaran Udara Akibat Kendaraan Transportasi
Dalam melihat kasus
pencemaran udara akibat kendaraan bermotor sebagai suatu dampak, adalah bukan
satu-satunya penyebab yang disalahkan. Akan tetapi, penggunaannya yang tidak
teratur (disorder) adalah yang dapat menimbulkan ”abuse”bagi lingkungan kita,
terutama udara. Singgungan antara transportasi dan lingkungan juga dapat
diungkapkan lewat masalah perilaku manusia terhadap lingkungannya (Sudrajad, 2006).
Hal tersebut
bertolakbelakang, mengingat, transportasi yang seharusnya merupakan salah satu
perangkat teknologi untuk memudahkan manusia, malahan menimbulkan dampak yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya. Selanjutnya, secara
langsung, kandungan-kandungan timah hitam dan SPM dapat mengganggu kesehatan
kita, dan/atau menimbulkanpenyakit-penyakit yang mematikan. Lalu apakah
produksi dari transportasi sebagai alasan pembangunan teknologi dapat dijadikan
alasan bagi para pembuat keputusan. Kenyataan inilah yang sampai sekarang
selalu menjadi ajang perdebatan, terutama, dalam memahami bagaimana mengartikan
sebuah lingkungan dan teknologi agar dapat berdampingan tanpa adanya bahaya
serta transportasi yang tidak teratur (disorder).
BAHAN-BAHAN
YANG MENIMBULKAN PENCEMARAN UDARA DENGAN
DAMPAK YANG PALING BERBAHAYA(WOODFORD,2014):
1.
Sulfur dioksida
Contoh:Batu
bara,minyak bumi
2.
Karbon monoksida
Proses
pembakaran yang kurang sempurna dan dalam kondisi kekurangan oksigen akan
menghasilkan CO
3.
Karbon dioksida
Gas
CO2 di produksi oleh semua manusia melalui proses pernafasan.
4.
Nitrogen oksida
Polutan
yang di hasilkan sebagai akibat tidak langsung dari pembakaran.
5.
Senyawa organic volatile(VOC)
Bahan
kimia berbasis karbon(organik),dapat menguap dengan mudah pada suhu dan tekanan
normal,sehingga mudah menjadi gas.
6.
Partikulat
Deposit
jelaga sebagai polutan udara yang menghitamkan bangunan dan kesulitan
meyebabkan gangguan pernafasan.
7.
Ozon
Merupakan
jenis gas oksigen yang molekulnya terdiri dari 3 atom oksigen.
8.
Chlorofluorocarbons(CFC)
CFC
terbukti dapat merusak lapisan ozon di stratosfer.
9.
Pembakaran
hidrokarbon tidak sempurna
Akan
terjadi pelepasan karbon monoksida yang segera masuk ke atmosfer sebagai asap.
10. Logam berat
Menyebar
ke udara sebagai senyawa beracun atau sebagai aerosol.
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia
dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan
polutan antara lain :
- Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
- Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
- Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
- Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.
- Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
- Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
- Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
- Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.
Pencegahan pencemaran udara:
1.
Mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan.
2.
Melakukan penyaringan asap sebelum
asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau
saringan.
3.
Mengalirkan gas buangan ke dalam air
atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara
penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
4.
Membangun cerobong asap yang cuup
tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah
polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;
5.
Mengurangi sistem transportasi yang
efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;
6.
Memperbanyak tanaman hijau di daerah
polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
Pencemaran udara
Ismiyati
, Marlita,Devi, Saidah,Deslid(2014)“Pencemaran
Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor”
Penyebab pencemaran udara
Pencegahan pencemaran udara
Kholil,Muhammad dan Hidayat, Afia Atep (2018),Jakarta,Wahana
resolusi,”KIMIA DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN INDUSTRI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.