Abstrak : Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Kata
kunci : Limbah Minyak Bumi
Latar Belakang : Pencemaran air merupakan masalah global
utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah
dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian
dan penyakit.
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi
produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan,
pemrosesan, dan tangka penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak
bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan
beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan
dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya.
Pencemaran lingkungan oleh minyak
bumi dapat terjadi karena kecerobohan manusia, baik sengaja maupun tidak Chator
dan Somerville [1], menjelaskan bahwa pencemaran minyak bumi di tanah merupakan
ancaman yang serius bagi kesehatan manusia. Minyak bumi yang mencemari tanah
dapat mencapai lokasi air tanah, danau atau sumber air yang menyediakan air
bagi kebutuhan domestik maupun industri sehingga menjadi masalah serius bagi
daerah yang mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kebutuhan air bersih
atau air minum. Pencemaran minyak bumi, meskipun dengan konsentrasi hidrokarbon
yang sangat rendah sangat mempengaruhi bau dan rasa air tanah.
Susunan senyawa yang kompleks,
seperti minyak bumi menyebabkan suatu spesies tunggal mikroorganisme tidak
dapat mendegradasi keseluruhan komponen penyusun minyak bumi tersebut, karena
setiap spesies bakteri membutuhkan substrat yang spesifik. Beberapa bakteri
yang berinteraksi saling menguntungkan dalam bentuk konsorsium sangat berperan
selama
berlangsungnya proses degradasi
minyak bumi.
Akibat yang ditimbulkan dari
terjadinya pencemaran minyak bumi di laut adalah.
- Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.
- Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu karang akan mengalami efek letal dan subletal di mana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.
- Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika jumlah pitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.
- Penurunan populasi alga dan protozoa akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air). Selain itu, terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.
Daftar Pustaka
A Nugroho - Makara Journal of Technology, 2007 -
repository.ui.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.