A. Konsep
Dasar Ikatan Kimia
Ikatan kimia yaitu, semua senyawa kimia yang terbentuk
akibat berbagai kombinasi unsur penyusunnya. Atom dari unsur yang sama atau
unsur yang berbeda digabungkan oleh berbagai ikatan kimia untuk menjaga molekul
bersama-sama dan dengan demikian,menganugerahkan stabilitas senyawa yang
dihasilkan. Ikatan kimia terdiri atas beragam jenis dan memiliki kekuatan
bervariasi.
Dengan kata lain ikatan kimia adalah kemampuan suatu atom bergabung
dengan atom lain membentuk suatu senyawa.Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima
electron, sehingga susunan electron menjadi stabil (seperti susunan pada
gas mulia). Kecenderungan unsur – unsur untuk menjadikan konfigurasi
elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dengan istilah aturan oktet. Elektron yang
berperan dalam pembentukkan ikatan kimia adalah electron valensi dari suatu
atom / unsur yg terlibat.Ikatan kimia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
ikatan ionik , ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi.
B.
Jenis
Ikatan Kimia
Jenis yang paling umum dari ikatan
kimia antara lain:
·
kovalen
·
ikatan
ion
·
Ikatan
logam
Sementara berbagi elektron oleh atom
membentuk ikatan kovalen, transfer atau elektron dari satu atom ke yang lain
adalah bentuk ikatan ion.
C. Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah
terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi
elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh
suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion.
Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom
ingin mencapai keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia.
Ikatan ion terbentuk antara:
1.
Ion
positif dengan ion negatif.
2.
Atom-atom
berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar
(Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA).
3.
Atom-atom
dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai keelektronegatifan
besar.
D. Sifat-sifat Senyawa Ion
- Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
- Penghantar listrik yang baik dalam larutan, lelehan, dan leburannya
- Umumnya mudah larut dalam air
E. Contoh Senyawa Ion
Senyawa ion dapat terbentuk dari ikatan antara unsur-unsur
logam dengan non logam. Beberapa contoh senyawa hasil dari pembentukan ikatan
ion adalah diantaranya :
·
NaCl
: Natrium Klorida / garam dapur
·
Na2S
: Natrium Sulfida
·
KCl
: Kalium Klorida / silvit
·
CaBr2 :
Kalsium Bromida
·
MgBr2 :
Magnesium Bromida
·
AlCl3 :
Aluminium Klorida
·
Al2O3 :
Aluminium Oksida / Alumina / Korundum
Contoh Soal 1 :
Bagaimana proses pembentukan ikatan
ion pada senyawa-senyawa berikut.
a. CaCl2
b. MgO
Kunci Jawaban :
a. Konfigurasi elektron atom Ca: 2 8
8 2
Konfigurasi elektron atom Cl: 2 8 7
Untuk mencapai kestabilannya, atom
Ca harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron. Jadi,
atom Ca memberikan masing-masing 1 elektron kepada 2 atom Cl sehingga 1 atom Ca
mengikat 2 atom Cl. Setelah melepaskan 2 elektron, atom Ca menjadi ion Ca2+.
Adapun atom Cl menjadi ion Cl– setelah menerima 1 elektron.
Senyawa yang terbentuk adalah CaCl2.
b. Konfigurasi atom Mg: 2 8 2
Konfigurasi atom O: 2 6
Untuk mencapai kestabilannya, atom
Mg harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom O membutuhkan 2 elektron. Jadi,
atom Mg memberikan 2 elektron kepada atom O sehingga 1 atom Mg mengikat 1 atom
O. Setelah melepaskan 1 elektron, atom Mg menjadi ion Mg2+ .
Adapun atom O menjadi ion O2–, senyawa yang terbentuk adalah
MgO.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.