.

Senin, 10 September 2018

Pengolahan Limbah Cair Industri


@ProyekK01, @J02-Rizky Arya Pratama

Pengolahan limbah cair dan industri yang baik dan benar, banyak cara yang baik dan benar dalam pengolahan limbah industri, namun banyak sekali pabrik atau perusahaan yang menghasilkan limbah cair dan industri tidak memanfaatkan limbah cair dan industri dengan baik dan benar, hal itu membuat lingkungan di sekitar pabrik maupun area pembuangan limbah menjadi kumuh, kotor dan pastinya mengalami kerusakan.



Hal itu memanglah perlu dihindari apalagi pengolahan limbah yang baik merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu proses pembuangan limbah. Karena dampak yang ditimbulkan dalam pengolahan limbah yang tidak baik memanglah cukup besar, seperti penyakit dan sanitasi lingkungan yang tidak bersih. Sosialisasi memang perlu dilakukan kepada agen-agen besar atau perusahaan yang menghasilkan sebuah kotoran atau limbah, baik itu limbah cair ataupun padat dalam sebuah industri.
Banyak sekali limbah yang telah terbukti mengganggu lingkungan lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangatlah mengganggu masyarakat sekitar karena bau, dan air dalam tanah juga dapat tercemar oleh limbah cair industri.

Cara Mengolah Limbah Cair Industri


     Disini saya akan memberikan sebuah ulasan mengenai pengolahan limbah cair yang baik dan benar tanpa menimbulkan banyak korban atau dampak berkepanjangan selanjutnya. Ada dua cara dalam pengolahan limbah cair industri yaitu secara fisika dan kimia.
  1. Pengolahan secara fisika.
     Pengolahan secara fisika adalah pengolahan limbah yang dimana bahan-bahan dari hasil limbah tersebut dipisahkan terlebih dahulu sesuai wujudnya, maksudnya yaitu air yang terlihat jernih disendirikan, air yang keruh dan memiliki endapan disendirikan. Hal ini merupakan salah satu tindakan yang efektif dimana limbah tidak semua tercampur menjadi satu tetapi limbah dapat dibuang sesuai dengan porsi masing-masing dan sesuai kadar yang ada masing.  Pemisahan ini bertujuan untuk mendapatkan jalan keluar untuk pengolahan limbah selanjutnya, apakah dibuat gas atau dibuat penampungan dan nanti dimanfaatkan menjadi suatu barang yang bernilai.
  1. Pengolahan secara kimia.
     Disini yang dimaksud adalah dengan menggunakan partikel berbahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan kuman, atau logam berat yang terkandung dalam suatu limbah. Sehingga ketika dibuang limbah tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Maka dari itu perlu beberapa tahap dalam proses kimiawi, sehingga dihasilkan limbah yang tidak membuat dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu menggunakan bahan kimia juga salah satu cara pengolahan limbah.



Dampak Dari Limbah Cair Industri

               1.Dampak Positif


     Dampak positif yang didapatkan dari pembangunan tersebut adalah dapat memanfaatkan lahan yang lebih efektif. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pertama membangunan rumah susun, kedua memanfaatkan air secara lebih efisien, ketiga melakukan pengolahan limbah rumah tangga semaksimal mungkin dan keempat melakukan pengolahan limbah padat rumah tangga.
     Hal pertama yang dapat dilakukan adalah membangun rumah susun, karena pemanfaatan lahan di dalam rusunami (rumah susun hak miliki) lebih sedikit dibandingkan pemanfaatan lahan untuk rumah tinggal, sehingga lahan penyerapan air hujan juga dapat diselamatkan dan di gunakan untuk penghijauan. Hal tersebut tentunya memberikan banyak keuntungan secara ekologis dan finansial bagi masyarakat di daerah tersebut. Beberapa keuntungan tersebut adalah kembalinya daerah resapan air hujan yang lebih luas sehingga debit air tanah akan kembali normal, dengan bertambahnya daerah resapan air hujan artinya itrusi air laut akan berkurang dan mengembalikan fungsi daerah aliran sungai (DAS) sebagaimana mestinya sehingga lahan menjadi lebih subur karena air laut tidak membunuh cacing yang berada di tanah akibat itrusi air laut tersebut, kemudian lingkungan menjadi lebih asri dan subur karena akan banyak tanaman dan pepohonan yang memberikan udara segar khususnya Oksigen (O2) yang bisa mengembuat wajah kota menjadi teduh dan indah, selain itu akan banyak dibangunnya taman kota yang menjadi tempat rekreasi warga kota tersebut dengan adanya pembebasan lahan perumahan dan di pindahkan ke rumah susun. Tanah yang terbeli bisa dimanfaatkan sebagai taman kota. Sehingga wajah kota menjadi lebih tertata indah dan rapi.
     Hal kedua adalah pemanfaatan air bersih menjadi lebih efisen karena untuk pengambilan air bersih warga tidak secara sporadis membuat sumur bor, namun bisa mendapatkan air bersih dari 2 sumber yaitu dari PDAM yang di kelola oleh pemda dan dari tangkapan air hujan yang memang disiapkan saat pembangunan rumah susun tersebut. Sehingga pada musim penghujan area rumah susun tersebut bisa meminimalisir aliran atas dengan menampung air hujan tersebut di Ground Water Tank (GWT), sebagai cadangan di musim kemarau. Di dalam GWT air yang ditampung di campur dengan air PDAM dan selanjutnya bisa di oleh menjadi air layak minum dengan beberapa sistem penyaringan yang di sediakan oleh pengelola di dalam GWT. Dengan sistem swakelola yang di miliki oleh rumah susun maka Sumber Daya Air (SDA) dapat terjaga kelestariannya khususnya untuk air tanah dan air sungai.


            2.Dampah Negatif

      Dampak negati dari hasil pengolahan limbah cair  dapat mengakibatkan polusi atau pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) yang berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup. jika pengolahan limbah cair telah menyebabkan polusi, maka dapat diupayakan penanggulangannya dengan cara : menutup dulu/tidak mengoperasikan kegiatan-kegiatan yang dapat memproduksi limbah cair, sambil mengupayakan sistem atau cara yang tepat untuk mengelola limbah cair sesuai dengan konsep Amdal, kemuadian untuk tanah yang sudah tercemar agar dilokalisir dan diupayakan rehabilitasinya, misalnya dengan penanaman beberapa pohon yang cocok, jika sudah mencemari air, diupayakan cairan-cairan limbah dapat diangkat dan dibuang ke tempat yang aman.


Daftar Pustaka
https://legacy.neliti.com/wpcontent/uploads/gravity_forms/1062cb0f6ee247cdeaa51a79a4593035a/2015/09/jurnal-lingkungan_2015.pdf

2 komentar:

  1. (@J10FAISHAL)
    Daftar pustaka masih kurang begitu jelas saran dari saya agar menambahkan sumber dari sumber yang lebih jelas
    Saya beri nilai (75)

    BalasHapus
  2. @J07-Adythia
    Daftar pustaka kurang
    Saran saya perbaiki daftar pustaka
    Nila dar saya (75)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.