Oleh : M. Eggy Zulmi Nando (@K13-Eggy, @ProyekK02)
Abstrak:
Seperti yang sudah lazim digunakan
masyarakat, mobil dan motor membutuhkan suatu bahan bakar yang berupa bensin,
jenis bahan bakar memiliki variasi sesuai dengan kegunannya masing – masing
yang fungsinya tersebut untuk membakar mesin di dalam kendaraan supaya hidup
dan dapat berjalan. Tentunya setiap pembaruan teknologi memiliki suatu
pengorbanan dan hal itu berdampak pada polusi udara di lingkungan kita. Hal
yang mempengaruhinya yaitu dari kode oktan yang memiliki jenis pembakaran yang
berbeda dengan yang lainnya.
Kata Kunci: BBM, lingkungan
Menurut Suyasa dan Suarna,2012. “Polusi
udara akibat dari peningkatan penggunaan jumlah kendaraan bermotor yang
mengeluarkan gas-gas berbahaya akan sangatn mendukung terjadinya pencemaran
udara dan salah satu akibatnya adalah adanya pemanasan global (Arifin, 2009).
Bahan bakar minyak yang dipergunakan pada kendaraan terdiri dari berbagai
jenis, dipasaran perbedaannya ditunjukkan dengan nilai oktan dan akan dapat
memberikan berbagai dampak ke lingkungan akibat proses pembakarannya.”
Penggunaan BBM akan selalu bergulir
dikarenakan BBM merupakan bahan bakar pokok untuk kendaraan hal ini terjadi
terus menerus dan akan sangat berdampak pada lingkungan. Hal ini tentu menjadi
kekhawatiran bagi masyarakat apabila lingkungannya sudah sangat kotor dan
polusi udara tersebar dimana- mana yang tentunya akan membuat kesehatan menjadi
terganggu. BBM yang sudah dibakar dimesin kendaraan akan menjadi asap yang
bermaterikan Karbon monoksida (CO) dan Karbondioksida (CO2). Serta
zat – zat lain yang tentu membahayakan fungsi pernapasan manusia.
Jenis BBM ada berbagai macam jenis:
1.Bensin 3. Solar 5.
Avgas 7. CNG
2. Kerosin 4. Avtur 6.
LPG
rmolsumsel.com |
Adapun manfaaat dari Gas alam dan
minyak bumi tersebut sebagai bahan bakar kendaraan, sebagai tenaga eksogen dan
tenaga endogen, sebagai PLTU. Menurut Siregar, 2005. Pada daerah perkotaan,
kendaraan bermotor menghasilkan 85% dari pencemaran udara yang terjadi.
Kendaraan bermotor ini merupakan pencemar bergerak yang menghasilkan pencemar
CO, hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna, Nox, Sox, dan partikel.
Keterkaitan BBM dengan lingkungan
sering menyebabkan terjadinya pencemaran pada udara sekitar, sehingga BBM pun
seperti sebuah boomerang dikehidupan nyata kita yang mau tidak mau harus kita
gunakan untuk kegiatan sehari – hari dan hal itu tanpa putus dan terus terjadi
hingga BBM benar – benar telah habis dan menemukan suatu energi terbarukan yang
dapat mengganti fungsi dari BBM untuk kendaraan.
Perusahaan tentang minyak yang
terdapat di Indonesia adalah pertamina yang memproduksi bahan bakar berupa diesel,
bensin dan gas. Bensin yang biasa digunakan masyarakat adalah Pertamax 92,
pertalite 90, pertamax turbo 95. Namun, masih terdapat premium 88 dibeberapa
SPBU yang masih menjualnya. Menggunakan bensin yang oktannya lebih tinggi lebih
baik daripada menggunakan yang level dibawahnya karena pembakarannya lebih
mendekati sempurna dan zat sisanya tersaring juga lebih rapi di mesin
pembakarannya.
Upaya pencegahan terhadap dampak
penggunaan BBM dapat dengan memproduksi Bioetanol yang berasal dari tumbuh –
tumbuhan yang bermaksud untuk mengganti bahan bakar kendaraan agar lebih ramah
lingkungan. Karena ketika dibakar akan mengeluarkan gas CO2 yang
bersih dan ramah lingkungan. Selanjutnya dapat memproduksi biodiesel sumber
utama juga dari tumbuh – tumbuhan yang akan direaksikan dengan methanol yang
menghasilkan minyak yang bernama metal ester atau biodiesel. Semakin
berkembangnya teknologi kebutuhan membuat mobil hybrid merupakan cara yang cukup
brilian dikarenakan kita dapat menggunakan sistem listrik apabila BBM yang kita
gunakan sudah habis dan menggunakan energi listrik tersebut juga membuat
lingkungan lebih terjaga.
Kesimpulan:
Kendaraan yang kita gunakan selalu
membuat pencemaran pada udara disekitar kita. Jadi, sebaiknya BBM yang kita
gunakan itu haruslah memiliki oktan yang sesuai dengan peraturan yang ada di
Indonesia, minimal 90 oktan. Maka dari itu, dengan hal tersebut kita sudah
menyumbangsih kepada lingkungan dengan minimal bisa mengurangi polusi udara di
lingkungan yang semakin membahayakan kesehatan bersama. Intinya pengaruh BBM
terhadap kondisi lingkungan selalu memberikan efek yang negatif, tetapi hal itu
harus dilakukan karena BBM sudah menjadi kebutuhan pokok kita untuk menjalani
kegiatan.
Daftar Pustaka:
Suyasa dan Suarna, 2012. Pengaruh
Nilai oktan Bahan Bakar dan putaran mesin pada kendaraan bermotor terhadap
karakteristik emisi gas buang. Portal Garuda. Ecotrophi 4(2): 106-111.
Siregar, 2005. Pencemaran Udara,
Respon Tanaman dan Pengaruhnya Pada Manusia. Portal Garuda. Fakultas pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.