.

Minggu, 23 September 2018

Pengaruh BBM Terhadap Lingkungan







Oleh : M. Eggy Zulmi Nando (@K13-Eggy, @ProyekK02)
Abstrak:
Seperti yang sudah lazim digunakan masyarakat, mobil dan motor membutuhkan suatu bahan bakar yang berupa bensin, jenis bahan bakar memiliki variasi sesuai dengan kegunannya masing – masing yang fungsinya tersebut untuk membakar mesin di dalam kendaraan supaya hidup dan dapat berjalan. Tentunya setiap pembaruan teknologi memiliki suatu pengorbanan dan hal itu berdampak pada polusi udara di lingkungan kita. Hal yang mempengaruhinya yaitu dari kode oktan yang memiliki jenis pembakaran yang berbeda dengan yang lainnya.

Kata Kunci: BBM, lingkungan


Menurut Suyasa dan Suarna,2012. “Polusi udara akibat dari peningkatan penggunaan jumlah kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas-gas berbahaya akan sangatn mendukung terjadinya pencemaran udara dan salah satu akibatnya adalah adanya pemanasan global (Arifin, 2009). Bahan bakar minyak yang dipergunakan pada kendaraan terdiri dari berbagai jenis, dipasaran perbedaannya ditunjukkan dengan nilai oktan dan akan dapat memberikan berbagai dampak ke lingkungan akibat proses pembakarannya.”
Penggunaan BBM akan selalu bergulir dikarenakan BBM merupakan bahan bakar pokok untuk kendaraan hal ini terjadi terus menerus dan akan sangat berdampak pada lingkungan. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi masyarakat apabila lingkungannya sudah sangat kotor dan polusi udara tersebar dimana- mana yang tentunya akan membuat kesehatan menjadi terganggu. BBM yang sudah dibakar dimesin kendaraan akan menjadi asap yang bermaterikan Karbon monoksida (CO) dan Karbondioksida (CO2). Serta zat – zat lain yang tentu membahayakan fungsi pernapasan manusia.

Jenis BBM ada berbagai macam jenis:
1.Bensin                     3. Solar                      5. Avgas                    7. CNG                      
2. Kerosin                  4. Avtur                      6. LPG                                
rmolsumsel.com

Adapun manfaaat dari Gas alam dan minyak bumi tersebut sebagai bahan bakar kendaraan, sebagai tenaga eksogen dan tenaga endogen, sebagai PLTU. Menurut Siregar, 2005. Pada daerah perkotaan, kendaraan bermotor menghasilkan 85% dari pencemaran udara yang terjadi. Kendaraan bermotor ini merupakan pencemar bergerak yang menghasilkan pencemar CO, hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna, Nox, Sox, dan partikel.
Keterkaitan BBM dengan lingkungan sering menyebabkan terjadinya pencemaran pada udara sekitar, sehingga BBM pun seperti sebuah boomerang dikehidupan nyata kita yang mau tidak mau harus kita gunakan untuk kegiatan sehari – hari dan hal itu tanpa putus dan terus terjadi hingga BBM benar – benar telah habis dan menemukan suatu energi terbarukan yang dapat mengganti fungsi dari BBM untuk kendaraan.
Perusahaan tentang minyak yang terdapat di Indonesia adalah pertamina yang memproduksi bahan bakar berupa diesel, bensin dan gas. Bensin yang biasa digunakan masyarakat adalah Pertamax 92, pertalite 90, pertamax turbo 95. Namun, masih terdapat premium 88 dibeberapa SPBU yang masih menjualnya. Menggunakan bensin yang oktannya lebih tinggi lebih baik daripada menggunakan yang level dibawahnya karena pembakarannya lebih mendekati sempurna dan zat sisanya tersaring juga lebih rapi di mesin pembakarannya.
Upaya pencegahan terhadap dampak penggunaan BBM dapat dengan memproduksi Bioetanol yang berasal dari tumbuh – tumbuhan yang bermaksud untuk mengganti bahan bakar kendaraan agar lebih ramah lingkungan. Karena ketika dibakar akan mengeluarkan gas CO2 yang bersih dan ramah lingkungan. Selanjutnya dapat memproduksi biodiesel sumber utama juga dari tumbuh – tumbuhan yang akan direaksikan dengan methanol yang menghasilkan minyak yang bernama metal ester atau biodiesel. Semakin berkembangnya teknologi kebutuhan membuat mobil hybrid merupakan cara yang cukup brilian dikarenakan kita dapat menggunakan sistem listrik apabila BBM yang kita gunakan sudah habis dan menggunakan energi listrik tersebut juga membuat lingkungan lebih terjaga.



Kesimpulan:
Kendaraan yang kita gunakan selalu membuat pencemaran pada udara disekitar kita. Jadi, sebaiknya BBM yang kita gunakan itu haruslah memiliki oktan yang sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia, minimal 90 oktan. Maka dari itu, dengan hal tersebut kita sudah menyumbangsih kepada lingkungan dengan minimal bisa mengurangi polusi udara di lingkungan yang semakin membahayakan kesehatan bersama. Intinya pengaruh BBM terhadap kondisi lingkungan selalu memberikan efek yang negatif, tetapi hal itu harus dilakukan karena BBM sudah menjadi kebutuhan pokok kita untuk menjalani kegiatan.
Daftar Pustaka:
Suyasa dan Suarna, 2012. Pengaruh Nilai oktan Bahan Bakar dan putaran mesin pada kendaraan bermotor terhadap karakteristik emisi gas buang. Portal Garuda. Ecotrophi  4(2): 106-111.
Siregar, 2005. Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan Pengaruhnya Pada Manusia. Portal Garuda. Fakultas pertanian, Universitas Sumatera Utara.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.