Oleh : @K21-Rohit, @ProyekK03
Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain,
menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain,
menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
A.
Bahan Dasar Anorganik
lndustri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa anorganik
digunakan untuk manufaktur dan pertanian, diproduksi dalam jumlah yang sangat besar
(dapat mencapai jutaan ton per tahun) (ECI, 2013). Sebagai contoh bahan dasar
klorin, natrium hidroksida, sulfat dan asam nitrat, serta dan bahan kimia
lainnya untuk pupuk.
Sebagaimana industri petrokimia, saat ini sudah banyak
negara berkembang yang mampu menghasilkan beragam produk industri kimia dasar
dengan bahan dasar senyawa anorganik, dengan ongkos produksi dan harga jual
yang lebih rendah dibanding industri serupa yang ada di Amerika Serikat dan
Eropa. Hal ini telah menyebabkan persaingan ketat di pasar internasional,
sehingga setiap perusahaan berupayamemangkas biaya produksi, sekaligus berusaha
memenuhi standar lingkungan yang sudah ditetapkan.
B.
Bahan Kimia Khusus
Bahan kimia khusus juga dipergunakan sebagai bahan gas
industri, perekat, bahan kimia pembersih industri, pelapis, aditif,
antioksidan, inhibitor korosi, pewama, pelumas, pigmen dan bahan kimia
elektronik. Bahan kimia khusus diproduksi untuk penggunaan khusus dengan volume
yang lebih rendah dari bahan kimia dasar. Bahan kimia khusus dibuat dari unsur
atau senyawa tertentu serta memiliki sifat fisik dan kimia yang unik. Ahli
kimia khusus memahami dan memiliki kemampuan untuk menggabungkan unsur atau
senyawa tertentu yang menghasilkan bahan kimia dengan sifat yang diperlukan.
Nilai penjualan industri kimia bahan khusus mencapai 20 - 25 persen dari nilai
penjualan industri kimia secara keseluruhan (Technofunc, 2012).
Bahan kimia konsumen dapat dijual langsung kepada
masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik dan
parfum. Dalam kurun waktu 20 tahun
terakhir, telal berhasil dikembangkan jenis deterjen yang lebih efektif dan
lebih ramah lingkungan, terutama dengan ditemukannya jenis surfaktan yang
memiliki daya bersih lebih baik. Nilai penjualan industri kimia bahan kimia
konsumen mencapai 10 persen dari nilai penjualan industri kimia secara
keseluruhan (Technofunc, 2012).
Produk industri kimia ada yang berkaitan dengan ilmu
kehidupan atau biologi, antara lain produk farmasi, vitamin, produk kesehatan
hewan dan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida). Dari segi
volume jauh lebih kecil jika dibanding dengan produk industri kimia lainnya,
namun memiliki rata-rata harga jual yang lebih tinggi. Produk atau bahan jenis
ini biasanya dikembangkan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dengan
pengawasan yang sangat ketat dari instansi terkait, misalnya oleh Sadan
Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Indonesia, dan oleh Food and Drug
Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Adapun pengelompokan industri kimia oleh Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, melipuri lndustri Kimia Hilir
dan lndustri Kimia Hulu. lndustri Kimia Hilir meliputi 21 sub sektor, mulai
dari industri Natrium Khlorida (garam
meja, garam, farmasi)
sampai industri semen.
Industry kimia merupakah kebutuhan pokok dalam sebuah
kehidupan yang memenuhi keberlangsungan dan kebutuhan manusia, banyak hasil
produksi dari industry kimia disamping ada kelebihan, ada juga kekurangan yaitu
pencemaran atau bekas hasil limbah kimia.
- GT Austin, E Jasjfi - Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 1996
- Sectors of Chemical Industry. Technofunc. Diakses 2012.
- Global Speciality Chemicals MarketLine. May 2012.
- INEOS Gassmaks09 Trondheim Final. Diakses 2009
- Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta : Penerbit WR.
- http://www.kemenperin.go.id/artikel/15802/Peluang-Pengembangan-Industri-Kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.