“Teknologi hijau (Greentech) yang juga dikenal
dengan teknologi lingkungan (envirotech) dan teknologi bersih (cleantech)
adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk lebih
melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk mengurangi
dampak negatif dari aktifitas manusia di planet bumi”
“Teknologi hijau merupakan
salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di
planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat
diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan
dimasa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini
tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri”
“Teknologi lingkungan
(envirotech) atau teknologi hijau (greentech) atau teknologi bersih (cleantech) adalah
aplikasi ilmu lingkungan untuk melestarikan lingkungan alam dan sumber daya
untuk mengekang dampak negatif dari keterlibatan manusia. Pembangunan yang
berkelanjutan adalah inti dari teknologi lingkungan”
“Teknologi hijau (greentech) adalah pengembangan dan
penerapan produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan
lingkungan alam dan sumber daya, yang meminimalkan dan mengurangi dampak
negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan”
Dari beberapa pengertian
dari Green Technology yang
ada, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pengertian dari Greentech adalah integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah
lingkungan dan sumber daya alam.
Tujuan
Di masa depan teknologi
hijau akan dianggap sebagai tujuan dari kehidupan manusia karena manusia tidak
bisa terus menerus menggunakan teknologi yang menyebabkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan setiap bentuk kehidupan yang bergantung kepada
lingkungan. Peran kitalah sebagai manusia yang senantiasa harus menjaga planet
bumi dari kerusakan dan kehancuran.
Teknologi hijau bertujuan
untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi
manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya
alam yang cepat di planet bumi. Salah satu contoh alternatif teknologi konvensional
yang diterapkan guna mengaplikasikan konsep teknologi hijau adalah proses
pendaur-ulangan sampah, upaya ini dapat memberikan pengurangan yang signifikan
terhadap efek negatif pada lingkungan yaitu mengurangi jumlah limbah dan polusi
yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Konsep
penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama yang
memilki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
Keberlangsungan – Upaya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan tanpa
merusak atau menghabiskan sumber daya alam
Pendaur-ulangan sampah –
Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan produk
yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
Pengurangan Sumber Sampah –
Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi
dan pola konsumsi.
Inovasi – Upaya untuk
mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi
kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Viabilitas – upaya untuk
menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang teknologi dan produk
yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru
yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.
Edukasi – Upaya untuk
meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung
terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Prinsip
utama pada Konsep Green Technology meliputi 3 hal yaitu :
1.
Kenyamanan Sosial
2.
Ekonomis
3.
Ramah Lingkungan
Penerapan
Ragam atau tipe dalam penerapan konsep
Green Technology di dunia didasarkan pada prinsip-prisip utama pada Greentech .
Konsep Greentech diterapkan untuk membantu manusia dari teknologi yang paling
sederhana hingga teknologi yang paling mutakhir untuk mencapai kehidupan yang
nyaman, ekonomis dan ramah lingkungan. Pada dasarnya konsep Greentech
yang diterapkan dalam menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan
baku, mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tetapi
menghasilkan sampah yang minimal. Hal ini selaras dengan prinsip yang ada di
konsep Greentech.
Penggolongan
Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain :
1. Energi
Menekan
angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan bahan bakar energi
yang berasal dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi fosil memiliki
potensi yang terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan
yaitu menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan berdampak buruk bagi bumi
apabila tidak diambil tindakan. Penerapan konsep Greentech adalah untuk
mengefisienkan tingkat penggunaan energi, mulai dari sistem eksplorasi sumber
energi, proses pengkonversian sumber tersebut menjadi energi hingga terbentuknya
energi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya efisiensi energi
diharapkan pencemaran karbon dapat ditekan.
Solusi
lain dari konsep Greentech adalah dengan mengganti sumber energi dari fosil
energi menjadi renewable energy atau energi terbarukan yang lebih potensial,
ramah lingkungan dan dapat diperbaharui kembali. Renewable energy merupakan
konsep utama dalam penerapan Greentech di bidang energi, beberapa contoh
Renewable energy antara lain :
–
Waste to Energy
–
Biomass Enegy
–
Hydro Energy
–
Wind Energy
–
Solar Energy
–
Geothermal Energy
Contoh
Penerapan di Indonesia :
a.
Penggunaan tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik
b.
Penggunaan tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik
c.
Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk bahan bakar (limbah tanaman jarak,
tebu, ketela, jagung)
2. Bangunan
Konsep
green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren dunia bagi
pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi
menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Poin terbesar dalam
konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi
terbarukan.
Hal-hal
yang menyangkut bangunan ramah lingkungan adalah membangun hanya yang
diperlukan dan tidak menggunakan lebih dari yang diperlukan, menganut prinsip
keterkaitan, serta memandang profesi arsitek sebagai “pengurus bumi” (steward
of the earth). Untuk strategi yang dapat diterapkan antara lain pemanfaatan
material berkelanjutan, efisiensi lahan, keterkaitan dengan ekologi lokal,
keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta
efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal
baik secara fisik maupun secara sosial.
Contoh
penerapan konsep design Green Building :
a.
Meminimalkan penggunaan lampu dengan memanfaatkan cahaya alami
b.
Meminimalkan penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan mengefektifkan
design bangunan
3. Chemistry
Green
Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah
produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan
penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih berfokus pada
usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan
efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, Environmental
Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh
substansi-substansi kimia.
Green
Chemistry itu sendiri memiliki 12 asas, antara lain
1.
Menghindari penghasilan sampah
2.
Desain bahan kimia dan produk yang aman
3.
Desain sintesis kimia yang tak berbahaya
4.
Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)
5.
Penggunaan katalis
6.
Menghindari bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)
7.
Desain sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi maksimum
bahan mentah
8.
Penggunaan pelarut dan kondisi reaksi yang aman
9.
Peningkatan efisiensi energi
10.
Desain bahan kimia dan produk yang dapat terurai
11.
Pencegahan polusi
12.
Peminimalan potensi kecelakaan kerja
Contoh
penerapan konsep Green Chemistry :
a.
Vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer
b.
Gula dan minyak sayur sebagai bahan baku cat
c.
Gula pati dan selulosa sebagai bahan bakar
4.Nanotechnology
Green
Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean technology yang merupakan
suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko kerusakan lingkungan dan
manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi serta
untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan produk nano baru yang lebih
ramah lingkungan.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.