A.
Definisi Teknologi Hijau
Teknologi hijau merupakan integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah
lingkungan dan sumber daya alam.
Teknologi hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara
untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan
atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi.
B.
Penerapan Teknologi Hijau
1. Teknologi pelestarian sumber air
Bio-Park merupakan salah satu teknologi hijau yang
digunakan untuk memperbaiki kualitas sumbersumber air yang tercemar seperti air
saluran, sungai dan danau.
Pada saat ini teknologi Roof Top Bio-Park dikembangkan
dalam rangka mitigasi pemanasan global yang terjadi di daerah perkotaan. Dalam
5 tahun terahir, teknologi Bio- Park telah diperkenalkan ke Thailand, China dan
Brazil melalui bantuan teknik pemeritah Jepang. Karena menggunakan proses
ekosistem alami, teknologi Bio-Park merupakan upaya adaptasi dan mitigasi
dampak pemanasan global dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Menanam vegetasi
b. Memperbaiki kualitas air yang tercemar secara efisien
tanpa bahan kimia.
c. Memanfaatkan lumpur sebagai pupuk organic
d. Tidak menghasilkan limbah kimiawi
e. Bio-Park adalah “zero emission System”
2. Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Penerapannya seperti pada Taman Buangan Air Limbah
(Wastewater Garden), yaitu teknologi hijau yang digunakan untuk mendaur ulang
sisa zat pencemar dari unit pengolahan limbah perumahan, hotel, restoran, atau
perkantoran. WWG merupakan 100% ekologis, murah dan mudah dalam pembangunan, pengoperasian
dan pemeliharaannya.
Kontribusi penerapan teknologi WWG dalam mitigasi dan
adaptasi dampak pemanasan global karena:
a. menanam vegetasi
b. meningkatkan kualitas effluent ke lingkungan tanpa
bahan kimia dan peralatan mekanis
c. Ekologis, mudah dan murah
Teknologi WWG dikembangkan oleh Planetary Reef Foundation
dan telah berhasil diterapkan di Meksiko, Bali, Bahama, Belize, Perancis,
Polandia, Pilpina, Amerika Serikat dan Australia. WWG yang terbesar saat ini
adalah Xpu-Ha EcoPark di Meksiko yang dirancang untuk mengolah limbah 1500
pengunjung per hari. Di Indonesia, teknologi WWG telah di uji coba pada
beberapa kantor pemerintah daerah dan diterapkan pada beberapa hotel di kawasan
Nusa Dua.
3. Teknologi Lepas Pantai yang Ramah Lingkungan
Finlandia, dikenal senagai negara yang berfungsi sebagai
laboratorium untuk solusi lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini
tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari kegiatan ekspornya berhasil
mendatangkan devisa. Di Finlandia terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang
menerapkan teknologi berkelanjutan, sehingga menjadi daya tarik untuk investor.
Finlandia bekerjasama dengan Brasil untuk mengembangkan teknologi lepas pantai
yang ramah lingkungan, termasuk pembuatan kapal dan pengeboran minyak.
Pengembangan Teknologi Hijau di Finlandia berhasil mempekerjakan 50 ribu orang,
dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020.
4. Teknologi Terbarukan
China sebagai negara terpadat di dunia
memang berpotensi mengalami kerusakan lingkungan cukup parah karena banyaknya
penggunaan sumber daya alam. Untuk mencegah hal itu pemerintah China telah
mencanangkan program teknologi yang bisa terbarukan. Akhirnya dengan berbagai
usulan, pemerintah China mendirikan bangunan dengan teknologi ramah lingkungan.
Bangunan yang dinamai The Sun Moon Mansion ini menjadi bangunan terbesar yang
menggunakan energi tenaga surya sebagai sumber energinya. Di sana ada kantor,
tempat pelatihan dan tempat konferensi.
5. Teknologi Green pada Bangunan Berkelanjutan
Konsep green building berupa pemaksimalan fungsi bangunan
dalam beberapa aspek, yaitu:
a) Life cycle assessment (Uji AMDAL),
b) Efisiensi Desain Struktur,
c) Efisiensi Energi,
d) Efisiensi Air dan
e) Efisiensi Material.
Green building (juga dikenal sebagai konstruksi hijau
atau bangunan yang berkelanjutan) yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan
generasi-generasi sekarang maupun generasi berikutnya, mengacu pada proses yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh
siklus hidup-bangunan: mulai dari penentuan tapak untuk desain, konstruksi,
operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran.
Prinsip-prinsip Sustainable design dan continuously
construction dengan memperhatikan low-impact materials,energy efficiency,
quality and durability, design for reuse and recycling, biomimicry, service
substitution dan renewability.
C. Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan
Kholil,Muhammad.2017.Kimia Industri dan Teknologi Hijau,Jakarta:Pantona Media.
Neilinda. Teknologi Hijau : Solusi Untuk
Pelestarian Sumber Air. Jurnal Spasial. 20-24.
Solikhin, Y. 2013. Green Technology. Dalam : https://yussupsolikhin.wordpress.com/2013/01/23/green-technology/
Diakses pada (25 Agustus 2018 jam 14.00 WIB)
Arfiyanto, D. 2014. Terapan Teknologi Ramah Lingkungan di Beberapa
Negara. Dalam : http://dedydwiarfiyanto.blogspot.com/2014/09/terapan-teknologi-ramah-lingkungan-di.html.
Diakses pada (25 Agustus 2018 jam 14.00 WIB)
Abduh, M. 2017. Teknologi Green Pada
Bangunan Berkelanjutan. Jurnal Seminar
Ilmiah Nasional. 15-16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.