.

Sabtu, 25 Agustus 2018

PENERAPAN TEKNOLOGI HIJAU


A.    Definisi Teknologi Hijau
Teknologi hijau merupakan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestarikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam.
Teknologi hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi.

B.     Penerapan Teknologi Hijau
1.      Teknologi pelestarian sumber air
Bio-Park merupakan salah satu teknologi hijau yang digunakan untuk memperbaiki kualitas sumbersumber air yang tercemar seperti air saluran, sungai dan danau.
Pada saat ini teknologi Roof Top Bio-Park dikembangkan dalam rangka mitigasi pemanasan global yang terjadi di daerah perkotaan. Dalam 5 tahun terahir, teknologi Bio- Park telah diperkenalkan ke Thailand, China dan Brazil melalui bantuan teknik pemeritah Jepang. Karena menggunakan proses ekosistem alami, teknologi Bio-Park merupakan upaya adaptasi dan mitigasi dampak pemanasan global dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Menanam vegetasi
b. Memperbaiki kualitas air yang tercemar secara efisien tanpa bahan kimia.
c. Memanfaatkan lumpur sebagai pupuk organic
d. Tidak menghasilkan limbah kimiawi
e. Bio-Park adalah “zero emission System”

2.      Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Penerapannya seperti pada Taman Buangan Air Limbah (Wastewater Garden), yaitu teknologi hijau yang digunakan untuk mendaur ulang sisa zat pencemar dari unit pengolahan limbah perumahan, hotel, restoran, atau perkantoran. WWG merupakan 100% ekologis, murah dan mudah dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya.
Kontribusi penerapan teknologi WWG dalam mitigasi dan adaptasi dampak pemanasan global karena:
a. menanam vegetasi
b. meningkatkan kualitas effluent ke lingkungan tanpa bahan kimia dan peralatan mekanis
c. Ekologis, mudah dan murah

Teknologi WWG dikembangkan oleh Planetary Reef Foundation dan telah berhasil diterapkan di Meksiko, Bali, Bahama, Belize, Perancis, Polandia, Pilpina, Amerika Serikat dan Australia. WWG yang terbesar saat ini adalah Xpu-Ha EcoPark di Meksiko yang dirancang untuk mengolah limbah 1500 pengunjung per hari. Di Indonesia, teknologi WWG telah di uji coba pada beberapa kantor pemerintah daerah dan diterapkan pada beberapa hotel di kawasan Nusa Dua.

3.      Teknologi Lepas Pantai yang Ramah Lingkungan
Finlandia, dikenal senagai negara yang berfungsi sebagai laboratorium untuk solusi lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari kegiatan ekspornya berhasil mendatangkan devisa. Di Finlandia terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang menerapkan teknologi berkelanjutan, sehingga menjadi daya tarik untuk investor. Finlandia bekerjasama dengan Brasil untuk mengembangkan teknologi lepas pantai yang ramah lingkungan, termasuk pembuatan kapal dan pengeboran minyak. Pengembangan Teknologi Hijau di Finlandia berhasil mempekerjakan 50 ribu orang, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020.

4.      Teknologi Terbarukan
China sebagai negara terpadat di dunia memang berpotensi mengalami kerusakan lingkungan cukup parah karena banyaknya penggunaan sumber daya alam. Untuk mencegah hal itu pemerintah China telah mencanangkan program teknologi yang bisa terbarukan. Akhirnya dengan berbagai usulan, pemerintah China mendirikan bangunan dengan teknologi ramah lingkungan. Bangunan yang dinamai The Sun Moon Mansion ini menjadi bangunan terbesar yang menggunakan energi tenaga surya sebagai sumber energinya. Di sana ada kantor, tempat pelatihan dan tempat konferensi.

5.      Teknologi Green pada Bangunan Berkelanjutan
Konsep green building berupa pemaksimalan fungsi bangunan dalam beberapa aspek, yaitu:
a) Life cycle assessment (Uji AMDAL),
b) Efisiensi Desain Struktur,
c) Efisiensi Energi,
d) Efisiensi Air dan
e) Efisiensi Material.
Green building (juga dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan) yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan generasi-generasi sekarang maupun generasi berikutnya, mengacu pada proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup-bangunan: mulai dari penentuan tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran.
Prinsip-prinsip Sustainable design dan continuously construction dengan memperhatikan low-impact materials,energy efficiency, quality and durability, design for reuse and recycling, biomimicry, service substitution dan renewability.

C.     Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Kholil,Muhammad.2017.Kimia Industri dan Teknologi Hijau,Jakarta:Pantona Media. 

Neilinda. Teknologi Hijau : Solusi Untuk Pelestarian Sumber Air. Jurnal Spasial. 20-24.

Solikhin, Y. 2013. Green Technology. Dalam : https://yussupsolikhin.wordpress.com/2013/01/23/green-technology/   Diakses pada (25 Agustus 2018 jam 14.00 WIB)

Arfiyanto, D. 2014. Terapan Teknologi Ramah Lingkungan di Beberapa Negara. Dalam : http://dedydwiarfiyanto.blogspot.com/2014/09/terapan-teknologi-ramah-lingkungan-di.html. Diakses pada (25 Agustus 2018 jam 14.00 WIB)

Abduh, M. 2017. Teknologi Green Pada Bangunan Berkelanjutan. Jurnal Seminar Ilmiah Nasional. 15-16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.