Alfin Yumaela Lestari
@G07-Alfin,@proyek G09
Penanggulangan Limbah
Melalui Teknologi Hijau
Teknologi merupakan penerapan
ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis.Dengan kata lain teknologi merupakan
penjabaran dan tindak lanjut dari ilmu pengetahuan .Menurut Karyono(2009) bahwa”teknologi
masa kini (konvensional) menawarkan kemudahan,kenyamanan dan kecepatan bagi
aktivitas manusia.Namun tanpa disadari teknologi tersebut cenderung konsumtif
terhadap penggunaan energi fosil.Disisi lainnya melonjaknya konsumsi energy fosil
menyebabkan menipisnya cadangan minyak,memicu pemanasan bumi ,perubahan iklim
global dan menimbulkan beragam bencana bagi kehidupan manusia.”
Teknologi hijau menawarkan solusi
mendasar dalam pengelolaan modern dengan mengeliminasi sumber masalahnya
Teknologi hijau ini menekankan pada pencegahan dan pengurangan terjadinya
pembentukan polutan serta pencegahan terjadinya pencemaran pada lingkungan
(green process).Dengan demikian teknologi hijau dan prinsip ekologi industri
melalui pencegahan pencemaran dapat menutup siklus material untuk efisiensi
penggunaan material dan energi. Konsep ekologi industri merupakan suatu konsep
dan pendekatan yang penting dalam pembangunan industry berkelanjutan.Menurut Guru
Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Prof Dr Ing Ir Suprihatin IPU(16/12)
bahwa”Sebagaimana teknologi pada umumnya,Inovasi teknologi hijau dapat memiliki
tiga makna ,yakni perangkat dan instrumen (tools dan instrument) untuk
meningkatkan kemampuan manusia “merekayasa”alam (Proses,produk dan sistem) dan
memecahkan masalah praktis serta pengetahuan untuk membuat atau memproduksi
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia ,teknologi hijau juga
memiliki makna sebagai budaya dalam pemahaman tentang dunia dan sistem nilai.”
Dengan semakin banyaknya industri
yang berdiri maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan dari industri
tersebut.Limbah yang dihasilkan tersebut tidak dapat dipungkiri juga
menimbulkan pencemaran lingkungan.Pencemaran lingkungan yang berasal dari
limbah industry saat ini dinilai menjadi persoalan yang serius, tidak hanya
terjadi pada skala local namun juga skala regional.Peraturan lingkungan yang
ketat membuat penanganan dan pembuangan limbah industri menjadi semakin sulit
dan mahal.Oleh karena itu masalah pencemaran lingkungan memerlukan sikap yang
dapat mengelola dan menyiasati permasalahan lingkungan.
Untuk mwncapai kondisi yang ramah
lingkungan dalam suatu industry dapat diterapkan 6 (enam) prinsipdasar yaitu Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy. Model industry yang
,enerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa nir limbah (zero waste), produksi bersih (cleaner
production), produktivitas hijau (green
productivity) atau perusahaan hijau (green
company). Model-model tersebut berupaya untuk meningkatkan produktivitas,
menjaga keberlanjutan produksi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan
dan kesehatan serta keselamatan pekerja.
1.
Refine,
adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingka
dengan bahan atau proses yang ada saat ini.
2.
Reduce,
adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi
proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan. Contoh:
mengganti keran atau pipa bocor, memasang alat penangkap ceceran/lelehan.
3.
Reuse,
adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda.
4.
Recycle,
adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber daya utuk proses yang sama.
5.
Recovery,
adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran
limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau
keperluan lain.
6.
Retrieve Energy,
adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti
yang luas adalah penghematan energy dalam proses produksi.
Daftar Pustaka:
5.
Hidayat,Atep Afia., dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia
Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta:Pantona Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.