Nurring Tyas
@G33-NURRING
@PROYEK G04
Pencemaran atau polusi
meliputi beberapa kategori, yaitu kimia organik, kimia anorganik, kimia
organometalik, asam, fisik, radioaktif dan biologi. Senyawa organometalik
terdiri dari elemen logam (mettaloid) yang secara kovalen diikat secara
langsung pada satu atau lebih atom karbon. Sebanyak 1830 buah senyawa, baik
kelompok utama maupun transisi logam diketahui diikat pada atom karbon. Selama
150 tahun berturut-turut ribuan senyawa telah disiapkan dan dipelajari,
beberapa senyawa ini mempunyai aplikasi yang luas dalam industri dan pertanian.
walaupun bersifat lentur, timbal sangat rapuh
dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air
asam. Timbal dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat.
Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II) dan senyawa organometalik
yang terpenting adalah timbal tetra etil (TEL: tetra
ethyl lead), timbal tetra metil (TML: tetra methyl lead) dan
timbal stearate. Menurut Suciani (2007) bahwa logam yang
tahan terhadap korosi atau karat, sering digunakan sebagai bahan coating
Sumber-sumber yang menyebabkan timbal terdapat dalam udara
ada bermacam-macam. Di antara sumber alternatif ini yang tergolong besar adalah
pembakaran batu bara, asap dari pabrik-pabrik yang mengolah senyawa timbal
alkil, timbal oksida, peleburan biji timbal dan transfer bahan bakar kendaraan
bermotor, karena senyawa timbal yang terdapat dalam bahan bakar tersebut dengan sangat mudah
menguap.
Kebanyakan industri tekstil juga menghasilkan
limbah logam berat yang termasuk dalam kategori berbahaya. Banyak macam elemen
logam berat yang dihasilkan dari proses
produksi tekstil, diantaranya Arsen, Cadmium, Krom, Timbal, Tembaga, dan
seng. Proses-proses dalam industri tekstil yang menghasilkan limbah cair antara
lain pengkajian dan penghilangan kanji, pengelantangan, pemasakan, merserisasi,
pewarnan, pencetakan, dan proses penyempurnaan.
Menurut Hasan (2012) bahwa Timbal merupakan salah satu unsur kimia sebagai
polutan (bahan pencemar) udara yang paling
berbahaya. Timbal sering juga disebut dengan timah hitam (Pb; lead). Timbal merupakan logam yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia yang berlangsung seumur hidup karena timbal berakumulasi
dalam tubuh manusia. Dalam dosis rendah sekalipun kasus paparan polusi timbal
ternyata dapat menimbulkan gangguan pada tubuh tanpa menunjukkan gejala
klinik.2-6 Timbal juga terbukti meningkatkan jumlah kematian pada penderita
penyakit jantung. Sampai saat ini belum dapat ditentukan berapa kadar terendah
dari timbal dalam tubuh yang aman untuk kesehatan.
Pb dapat mencemari
udara, tanah, air, tumbuhan, hewan dan bahkan manusia. Pb masuk ke dalam tubuh
manusia dapat melalui pencernaan bersamaan dengan tumbuhan yang biasa
dikonsumsi manusia seperti padi, teh, dan sayur-sayuran. Selain
melalui pencernaan, Pb masuk ke tubuh manusia melalui sistem pernafasan.
Pencemaran atau polusi
meliputi beberapa kategori, yaitu kimia organik, kimia anorganik, kimia
organometalik, asam, fisik, radioaktif dan biologi. Senyawa organometalik
terdiri dari elemen logam (mettaloid) yang secara kovalen diikat secara
langsung pada satu atau lebih atom karbon. Sebanyak 1830 buah senyawa, baik
kelompok utama maupun transisi logam diketahui diikat pada atom karbon. Selama
150 tahun berturut-turut ribuan senyawa telah disiapkan dan dipelajari,
beberapa senyawa ini mempunyai aplikasi yang luas dalam industri dan pertanian.
walaupun bersifat lentur, timbal sangat rapuh
dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air
asam. Timbal dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat.
Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II) dan senyawa organometalik
yang terpenting adalah timbal tetra etil (TEL: tetra
ethyl lead), timbal tetra metil (TML: tetra methyl lead) dan
timbal stearate. Menurut Suciani (2007) bahwa logam yang
tahan terhadap korosi atau karat, sering digunakan sebagai bahan coating
Daftar Pustaka :
1. https://www.academia.edu/18857481/PENCEMARAN_UDARA_OLEH_LOGAM_TIMBAL?auto=download (diunduh pada 11/08/2018)
2. http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf (diunduh pada 11/08/2018)
3. http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2001/vol2-3/03ots.pdf (diunduh pada 11/08/2018)
4. Hidayat, Atep Afia, dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
5. https://www.greenpeace.org/seasia/id/PageFiles/469211/Full%20report%20_Bahan%20Beracun%20Lepas%20Kendali.pdf (diunduh pada 15/08/2018)
6.https://www.academia.edu/23620047/Jenis_dan_Macam_Bahan_Pencemar(diunduh pada 15/08/2018)
7.http://ardibudianto.web.unej.ac.id/2015/04/05/bahaya-emisi-gas-buang-karbon-monoksida-co-dan-timbal-pb-akibat-pembakaran-tidak-sempurna-kendaraan-bermotor-sebagai-polutan-udara/ (diunduh pada 15/08/2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.