ABSTRAK
Tumpahan minyak
di laut sering menyebabkan pencemaran yang disebabkan oleh kecelakaan kapal
tanker, disamping itu juga akibat beberapa operasi kapal, perbaikan dan perawatan
kapal, bunker, bongkar muat minyak, penggantian bilga/air ballas kapal dan bangunan
lepas pantai. Akibatnya banyak nelayan / masyarakat yang tinggal disekitar
kejadian tidak dapat melaut untuk mencari ikan dan penghasilan mereka semakin
menurun, ironisnya lagi tidak jarang aspirasi nelayan / masyarakat yang berada
disekitar kejadian seringkali tidak terwakili dalam hal rehabilitasi dan
konpensasi. Akibat dari pencemaran air merusak ekosistem yang di dalam maupun
di luar kehidupan air terganggu. Pencemaran air juga dapat berdampak bagi
kehidupan manusia yang tidak pernah luput dari penggunaan air. Namun pencemaran
air dapat diatasi dengan berbagai cara baik dari diri sendiri maupun dari
instansi pemerintahan
KATA
KUNCI : PENCEMARAN AIR, TUMPAHAN MINYAK,
ISI
Tumpahan minyak pada permukaan tanah berpotensi mencemari lingkungan terutama tanah dan air. Ketika suatu tumpahan minyak telah mencemari permukaan tanah, maka tumpahan tersebut dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah, yang dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air permukaan maupun air tanah. Selain itu tumpahan minyak dapat menurunkan kestabilan tanah dan mendegradasi fungsi tanah hingga dapat menyebabkan lahan kritis. Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah yang timbul adalah bagaimana kualitas air tanah dan tanah di lokasi area kilang minyak akibat tumpahan minyak dari kegiatan operasi kilang minyak.
Menurut Nuryatini dan Edi (2010), Pencemaran minyak didalam air dapat terjadi karena adanya kegiatan eksplorasi minyak bumi, pengilangan minyak bumi kecelakaan transportasi atau kebocoran pipa. Cemaran minyak ini dapat bermuara di sungai, danau atau air tanah yang berakibat buruk pada kesehatan manusia karena penurunan kualitas air baku air minum. Minyak bumi yang mencemari tanah dapat mencapai lokasi air tanah, danau atau sumber air yang menyediakan air bagi kebutuhan anjang maupun anjang sehingga menjadi masalah serius bagi daerah yang mengandalkan air tanah sebagai sumber utama kebutuhan air bersih atau air minum. Sedangkan Culbertson et al (2008) menjelaskan bahwa pencemaran minyak bumi meskipun dengan konsentrasi hidrokarbon yang sangat rendah sangat mempengaruhi bau dan rasa air tanah. Sisa-sisa dari tumpahan minyak bumi dapat bertahan selama puluhan tahun dalam sedimen pantai yang dapat mempengaruhi lora dan fauna anja, selain itu beberapa studi telah meneliti dampak jangka anjang dari sisa tumpahan minyak juga mempengaruhi ekosistem pesisir.
SUMBER TUMPAHAN MINYAK
1.
Operasi Kapal Tanker
Sebelum kapal berlayar,
bagian air dalam tangka slop harus dikosongkan dengan memompakannya ke tangka penampungan
limbah di terminal atau di pompakan ke laut dan diganti dengan air ballast yang
baru. Tidak dapat disangkal buangan air yang dipompakan ke laut masih
mengandung minyak dan ini berakibat pada pencamaran laut tempat terjadi bongkar
muat kapal tangker
2.
Perawatan kapal
Dalam aturannya semua
galangan kapal harus dilengkapi dengan tangka penampung limbah, namun pada
kenyataannya banyak galangan kapal tidak memiliki fasilitas ini, sehingga
buangan minyak langsung di pompakan ke laut
3.
Kecelakan Tangker
Beberapa penyebab
kecelakaan tanker adalah kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran, dan
tabrakan.
AKIBAT DARI TUMPAHNYA MINYAKSecara umum, dampak tumpahan atau pencemaran minyak dilaut dapat mengakibatkan terganngu atau rusaknya ekosistem laut. Minyak merupakan campuran yang kompleks, mengandung hidrokarbon jenuh bertitik didik rendah dan cepat larut dalam air. Saat minyak tumpah ke perairan, minyak tersebut dapat terapung, tenggelam larut dan menguap di perairan. Saat minyaknya terapung, penyebaran akan lebih luas karena dipengaruhi oleh arus dan angin, sedangkan minyak yang mengendap akan menutupi sedimen dasar perairan. Kehadiran minyak akan menggangu ekosistem laut karena:
a). Kehadiran minyak dapat menutupi laisan permukaan air, sehingga merusak ganggang dan plankton sehingga pembiakannya terhambat.
b). Lapisan minyak yang tebal dapat menghambat proses respirasi dan fotosintesa alamiah
c). Komponen minyak yang dapat larut memungkinkan timbulnya prosesperacunan secaralangsung terhadap organisme yang hidup dilaut
d).
Komponen yang mengendap akan menutupi sedimen dasar perairan, sehingga bisa
mengganggu khidupan organisme dasar perairan.
DAFTAR
PUSTAKA
Prasetyo Jati, Kukuh. 2017. DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal GeoEco ISSN: 2460-0768 Vol. 3, No. 1 (Januari 2017) Hal. 58-67
Anonim. 2016. JURNAL PENCEMARAN AIR VOLUME 2 Hal 1-7
Hartanto, Benny. 2008. OIL SPILL (TUMPAHAN MINYAK) DI LAUT DAN BEBERAPA KASUS DI INDONESIA. JURNAL BAHARI JOGJA Vol VIII No.12/2008
www.kompasiana.com/a.ryadi/55a022dd0f9373620d8b4567/dampak-buruk-tumpahan-minyak-dilaut . Diakses pada Sabtu, 18 Agustus 2018
Hidayat, Atep Afia. 2017. KIMIA, INDUSTRI, DAN TEKNOLOGI HIJAU. RAFIKATAMA, JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.