.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Negeri Berkehijauan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan masayarakat pentingnya mementingkan kelestarian lingkungan untuk negeri yang berkehijauan asri. Karena pada dasarnya kelestarian lingkungan harus tetap dijaga, dirawat dan di pertahankan ke asrian lingkungannya, yaitu dengan melakukan pembanngunan dan tidak melupakan konsep dari kelestarian lingkungan itu sendiri yang sudah ada sebelum pembangunan itu terjadi maupun lingkungan yang belum terciptakan.

Pada hal ini pemerintah bekerjasama dengan Multinational Corporation (MNC) dan Transnational Corporation(TNC) terus mensosialisasikan kepada masayarakat pentingnya menjaga lingkungan. karena menurut data Bercermin pada kondisi Indonesia saat ini, bahwa model pembangunan ekonomi yang dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi yang cenderung ekstraktif dan berjangka pendek. Tanpa menafikan adanya perbaikan kualitas sumber daya dan lingkungan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa upaya mempertahankan fungsi lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari masih jauh dari yang diharapkan. Sementara itu, sinyal indikator pertumbuhan ekonomi seperti Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Regional Bruto (PDB/PDRB), dan tingkat inflasi tidak diiringi dengan informasi tentang nilai susutnya sumber daya alam (deplesi) dan rusaknya serta tercemarnya lingkungan (degradasi).

Dalam menjelaskan kebijakan pemerintah yang bekerjasama dengan MNC dan TNC sebagai upaya mewujudkan skema industri hulu ke hilir, politik hijau dapat diimplementasikan sebagai dasar dari integrasi skema industri. Dalam hal ini pemerintah harus berkreasi untuk memberikan solusi bagi penciptaan teknologi yang aman bagi manusia dan lingkungannya. Targetnya adalah mencegah polusi dari sumbernya, dimulai dari bahan baku, sintesa produk, desain proses dan produknya sebelum berpotensi jadi polutan. Dengan kata lain pencegahan dimulai seawal mungkin atau sedini mungkin agar tidak sampai terjadi terlebih dahulu.

Dalam misi penerapan negeri yang berkehijauan berikut 12 Prinsip-Prinsip dalam Negeri Berkehijauan menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
1. Mencegah timbul limbah Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
2. Desain produk bahan kimia aman Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
3. Desain proses sintesis aman Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
4. Bahan baku terbarukan Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
5. Katalis katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
6. Mengurangi proses derivitasi Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7. Efisiensi atom Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
8. Pelarut dan zat tambahan aman Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
9. Efisiensi Energi Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
10. Desain untuk mudah degradasi Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
11. Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
12. Meminimalisasi potensi kecelakaan Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
Ketika Pemerintah bisa menciptakan ke 12 tujuan agar terciptanya “greenish country” maka perlahan indonesia dapat menerapkan negeri yang berkehijauan pada pembangunan-pembangunan yang akan pemerintah laksanakan di tahun-tahun berikutnya.
Daftar Pustaka:
Fahjriati Ulfah. 2017. Koloqium Makalah Tinjauan Green Chemistry Dan Peranannya Terhadap Bidang Pendidikan Kimia. https://arranirykimia.blogspot.com/2017/11/koloqium-makalah-tinjauan-green.html
Bambang. 2018. ’Green Politics’ dalam Upaya Pembangunan Berkelanjutan. http://news.unair.ac.id/2018/03/26/green-politics-dalam-upaya-pembangunan-berkelanjutan/?print=print
Anastas, P.T. dan Warner, J.C.. 1998. Green Chemistry: Theory and Practice. New York: Oxford University Press
Anastas, P.T. 1999. Crit. Rev. Analytical Chemistry: 29, 167.
Amren Hamid. 2013. Ekonomi Hijau dan Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan. https://www.kompasiana.com/hamidamren/551b98838133116a549de117/ekonomi-hijau-dan-tata-kelola-lingkungan-berkelanjutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.