Feralvin Satria Lanusa Hardjanto
@G11-FERALVIN
@ProyekHG09
Nanoteknologi
atau teknologi nano adalah sebuah teknologi yang menggunakan skala nano atau
sepersemilyar. Nanoteknologi ini berbasis pada pemanfaatan sifat-sifat suatu
material pada ukuran nano atau seukuran atom. Bila suatu material dibuat dalam
ukuran nano, maka akan dihasilkan material dengan sifat-sifat baru yang luar
biasa. Misalnya, ilmuwan berhasil membuat material yang disebut graphene yang
memiliki kekuatan ratusan kali daripada baja namun lebih ringan. Material
seperti itu akan memungkinkan pembuatan peralatan baru yang lebih hebat
misalnya elevator dari bumi ke luar angkasa.
Berikut
ini ada beberapa aplikasi nanoteknologi yang futuristik. Beberapa aplikasi
nanoteknologi di berbagai bidang ini telah mampu dibuktikan oleh para penemunya
dan tinggal menunggu pemanfaatannya di kehidupan nyata manusia.
Kayu Transparan sebagai Material
Pengganti Kaca
Pada
prinsipnya, pembuatan kayu transparan ini pertama adalah menghilangkan zat
lignin pada kayu yang merupakan zat pemberi warna kayu. Kemudian langkah kedua
adalah menyuntikkan epoxy pada pembuluh kayu untuk menguatkan kayu, membuatnya
lebih transparan dan untuk menjaga serat nano selulosa.
Pemanfaatan
kayu transparan ini sangat baik sebagai pengganti kaca. Kayu memiliki struktur
sel dan serat alami sehingga tidak mudah pecah seperti kaca.
Antena dari Serat Nanotube
Antena
ini memiliki kemampuan yang sama dengan antena dari tembaga, namun keunggulan
antena serat nanotube ini adalah memiliki bobot yang jauh lebih ringan dan
fleksibilitas yang lebih baik.
Meningkatkan Keberhasilan
Transplantasi Organ dengan Nanoteknologi
Dengan
bantuan nanoteknologi maka tingkat keberhasilan transplantasi organ akan
menjadi lebih tinggi. Para ilmuwan berhasil mengembangkan cara yang aman untuk
menghidupkan kembali organ yang dibekukan dengan bantuan sejenis partikel nano.
Selama
ini masih banyak organ pendonor yang masih sangat potensial namun justru
terbuang sia-sia karena organ tersebut hanya dapat bertahan selama 4 hingga 36
jam saja. Kemudian cara terbaik agar dapat bertahan lebih lama adalah dengan
dibekukan, namun dalam proses pembekuan dan pencairannya ternyata sel-selnya
bisa mengalami kerusakan. Dengan bantuan nanoteknologi maka dalam proses
pencairannya terbukti tidak menampilkan tanda kerusakan bahkan elastisitas
organ juga tetap terjaga.
Memonitor Kerja Otak dengan Jaring
Nano
Beberapa
peneliti dari Universitas Harvard Amerika Serikat menanamkan jaring nano berisi
perangkat elektronik mikro ke dalam jaringan otak tikus. Tujuan dari implan
jaring nano ini sangat berpotensi untuk mengetahui cara kerja otak mamalia
secara detail.
Penelitian
tersebut bermula ketika para peneliti melihat bahwa sel-sel hidup dapat tumbuh
dan bergabung dengan jaring nano di sebuah cawan petri. Berikutnya, tim membuat
jaring dari benang-benang polimer konduktif dengan banyak transistor nano yang
terpasang di dalamnya. Jaring tersebut diklaim sangat fleksibel hingga sejuta
kali lebih fleksibel dari apapun di dunia ini.
Aplikasi Nanoteknologi di Bidang
Industri Tekstil
Nanofiber
yang sangat halus dapat digunakan sebagai membran berpori pada pakaian olahraga.
Selain sangat ringan, membran berpori ini dapat mengalirkan keringat dan udara
keluar namun mencegah air dari luar masuk.
Ponsel Menjadi Anti Air dengan
Nanoteknologi
Aplikasi
nanoteknologi kali ini telah dikomersialkan secara umum dan dapat dicari
offline atau online. Bahan anti air ini menggunakan teknologi nano yang ukuran
partikel pelapisnya seperseribu kali ukuran rambut sehingga tak kasat mata.
Cara
menggunakan bahan tersebut adalah dengan menyemprotkannya dalam bentuk uap pada
ponsel. Setelah disemprot, maka ponsel menjadi aman ketika kehujanan bahkan
sampai ke bagian mesinnya. Namun begitu jika tenggelam dalam air hanya dapat
bertahan sekitar setengah jam saja.
Pembangkit Listrik Tenaga Aliran
Darah Manusia
Generator
seukuran nano ini dibuat dari bahan fiber. Generator tersebut dipasang pada
arteri manusia. Turbin kecil tersebut dapat menghasilkan listrik yang digunakan
untuk peralatan yang dipasang pada tubuh manusia misalnya alat pacu jantung dan
sensor tekanan darah.
Tujuan
penelitiannya adalah dapat menghasilkan listrik sebesar 1 miliwatt karena
jantung manusia diperkirakan dapat menghasilkan listrik hingga 1,5 Watt.
Daftar
Pustaka :
-
https://www.researchgate.net/publication/322138175_Teknologi_Berbasis_Nanomaterial_untuk_Remediasi_dan_Pengolahan_Air
(diunduh pada 25/08/2018)
-
download.portalgaruda.org/article.php?article=134188&val=5635
(diunduh pada 25/08/2018)
-
jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/12947
(diunduh pada 25/08/2018)
-
jurnal-21.blogspot.com/2012/08/jurnal-jurnal-nanoteknologi.html
(diunduh pada 25/08/2018)
-
Hidayat, Atep Afia, dan Muhammad Kholil.
2017. Kimia, Industri, dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.