.

Sabtu, 18 Agustus 2018

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA AIR @PROYEK06


ABSTRACT
Meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan lahan permukiman serta kegiatan lainnya (budidaya) menyebabkan peningkatan permintaan akan air. Saat ini sumber daya air di Tiap-tiap Kabupaten cukup sulit diperoleh baik air permukaan maupun air tanah, sementara tingkat konsumsi dari hari ke hari semakin meningkat. Dari perhitungan yang telah dilakukan, ketersediaan air yang ada untuk mencukupi kebutuhan masyarakat saat ini maksimal mencapai titik kritis pada Tahun 2027. Untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten, diperlukan suatu kebijakan yang berwawasan lingkungan yang ramah terhadap masyarakat yang berdasar pada konsep social learning yang mana pada kebijakan ini akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang perlunya upaya menjaga kelestarian sumber daya air serta penatagunaan sumber daya air yang ada di Kabupaten. Berdasarkan pada prinsip dan kebijakan yang mendukung pemanfaatan sumber daya, disusun strategi mengenai optimalisasi sumber daya air di Kabupaten yaitu: optimalisasi saluran peresapan air tanah; optimalisasi fungsi air permukaan; optimalisasi fungsi PDAM; pembuatan rorak, saluran buntu, lubang penampungan air dan biopori; pengendalian pengambilan air tanah; pembuatan embung dan desalinasi air laut.
 Kata kunci : optimalisasi, strategi, sumber daya air.
Air merupakan unsur yang vital untuk kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itu air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kelangsungan hidup bagi manusia. Ketersediaan sumber daya air di Indonesia ini begitu melimpah, namun yang dapat dikonsumsi untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya 5% saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air yang tidak dapat dikonsumsi sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Penggunaan air diatur oleh pemerintah melalui UU no.7/2004 tentang sumber daya air, agar pendayagunaan sumber daya air(SDA) dapat bermanfaat optimal dan berkelanjutan. Adapun tantangan pengelolaan sumber daya air yang dihadapi saat ini, di antaranya konversi lahan dan penggunaan air tanah berlebihan, erosi dan sedimentasi, perubahan iklim global, kerusakan kondisi wilayah sungai, polusi air, ketidakseimbangan permintaan air dan penyediaan air, konflik pengguna air, pengelolaan sumber daya manusia, serta institusi dan partisipasi masyarakat.
“Melihat banyaknya tantangan tersebut, maka diperlukan strategi dalam pengelolaan sumber daya air yang mencakup kelima aspek pengelolaan sumber daya air, yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pemberdayaan masyarakat & sistem informasi sumber daya air.
Dalam kesempatan yang sama, konsepsi pengelolaan SDA terpadu yang berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) ataupun wilayah sungai dikenal oleh masyarakat internasional dengan istilahIntegrated Water Resources Management (IWRM) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan pengelolaan SDA secara menyeluruh dan terpadu.
Pada prinsipnya, pengelolaan sumber daya air terpadu adalah suatu proses yang  mengintegrasikan pengelolaan air, lahan, dan sumber daya terkait lainnya secara terkoordinasi dalam rangka memaksimalkan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi agar dapat diwujudkan secara selaras.
Teknologi pelestarian air sumber                                                                                              
Dengan menggunakan Taman Biologi (Bio–Park). Bio-Park merupakan salah satu teknologi hijau yang digunakan untuk memperbaiki kualitas sumbersumber air yang tercemar seperti air saluran, sungai dan danau. Proses reduksi bahan-bahan pencemar dalam Bio-Park terjadi melalui siklus rantai makanan dalam ekosistem akuatik atau ekoteknologi. Di Jepang, teknologi Bio-Park diterapkan untuk memperbaiki kualitas air danau antara lain Danau Tsuchiura, Kibagata, Koishikawa, dan Haruno. Teknologi Bio-Park juga telah dimodifikasi sebagai taman atap (Roof Top Bio-Park) di perumahan Canon Housing. Pada saat ini teknologi Roof Top Bio-Park dikembangkan dalam rangka mitigasi pemanasan global yang terjadi di daerah perkotaan. Dalam 5 tahun terahir, teknologi Bio- Park telah diperkenalkan ke Thailand, China dan Brazil melalui bantuan teknik pemeritah Jepang. Karena menggunakan proses ekosistem alami, teknologi Bio-Park merupakan upaya adaptasi dan mitigasi dampak pemanasan global.
Di Indonesia, percobaan lapangan penerapan teknologi hijau untuk pelestarian kualitas air danau telah dimulai oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air pada tahun 2003 di Waduk Saguling dengan nama EKOTEKNOLOGI. Penelitian masih berlangsung sampai saat ini dan diharapkan teknologi ini dapat dipersiapkan untuk diterapkan oleh pemeritah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.