Melestarikan
lingkungan alam
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka
ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan
alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan
itu. Sumber daya alam adalah untuk semua, makhluk hidup, bukan hanya untuk
manusia. Oleh karena itu, manusia perlu mengadakan usaha-usaha untuk
melestarikan lingkungan agar tetap serasi dan seimbang. Agar usaha-usaha
tersebut dapat terlaksana, maka perlu diadakan kebijaksanaan di bidang pengelolaan
sumber daya alam, yang mencakup pengelolaan.
1. Sumber
Daya Mineral
2. Sumber Daya Tanah dan Air
3. Sumber Daya Hutan dan Tumbuh-tumbuhan
4. Sumber Daya Air dan Lautan Pelaksanaan
pembangunan sebagai kegiatan yang makin meningkat resiko pencemaran dan perusakan
lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang
kehidupan dapat pula rusak karenanya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan
sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota
masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Menurut UU No
32 Tahun 2009 menyatakan bahwa, “Lingkungan hidup dapat diartikan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya”. Lingkungan hidup mencakup dua hal yaitu sosiosistim
(komponen sosial) dan ekosistim (komponen hayati dan non hayati) yang saling
berinteraksi dan ikut menentukan kelangsungan hidup manusia. Komponen
lingkungan ekosistim terdiri dari komponen hayati (biotik) dan non hayati (abiotik).
Lingkungan hayati (biotik) adalah semua makhluk hidup yang ada di sekitar
individu baik tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan non hayati
(abiotik) adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di sekitar
individu-individu, misalnya : batu-batuan, mineral, air, udara; unsur-unsur
iklim, cuaca, suhu, kelembapan, angin, faktor gaya berat, dan lain-lain
Lingkungan bersih adalah lingkungan yang bebas dari
polusi udara,polusi air dan suasana sejuk segar. Manfaat dari menjaga
lingkungan ini sangatlah baik bagi kesehatan hidup manusia,serta dapat menjadi
penyeimbang antar makhluk hidup. Menjaga Lingkungan alam menjadi prioritas yang
sangat tinggi dei kenyamanan dan terhindar dari berbagai penyakit. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor seperti malaria diare dan
masih banyak lagi. Beberapa cara ini dilakukan individualis dan secara gotong
royong. simak caranya.
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah tidak pada tempatnya membuat lingkungan menjadi kotor dan terdapat berbagai penyakit. Oleh sebab itu menjaga kebersihan sangatlah penting,yakni dengan membuang sampah pada tempatnya,tidak membuag di sungai dan selokan yang membuat aliran air tidak lancar.
2. Hindari Tebang Liar
Sebisa mungkin menghindari penebangan hutan liar secara membabi buta dan dapat mengakibatkan gundulnya hutan,karena dengan gundulnya hutan dapat mengakibatkan tanah longsor dan lain lain. Cara mengatasinya yakni dengan melakukan tebang pilih dan selalu melakukan penanaman hutan kembali (reboisasi) untuk mengganti hutan yang ditebang. Dengan adanya reboisasi,hutan akan terjaga dan lingkungan asri pun terjaga.
3. Membersihkan Lingkungan setiap hari
Membersihkan lingkungan memang sangatlah penting,karena dengan bersihnya lingkungan dampak positifnya yakni terhindar dari berbagai penyakit. Lingkungan mencakup banyak aspek,antara lain lingkungan alam,lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Semuanya sama-sama sangat penting untuk menjaganya. Oleh sebab itu butuh kerjasama dan kerja bakti untuk membersihkan suatau lingkungan secara maksimal
4. Tidak Merusak Tanaman sekitar
Merusak berbeda dengan menata ulang. Pada poin ini dilarang merusak tanaman sekitar,yakni tanaman yang tidak mengganggu aktifitas sehari hari dan bisa bermanfaat. Dengan selalu menjaga dan merawat tanaman,maka tindakan kita ini termasuk menjaga lingkungan alam. Pada hakikatnya tanaman-tanaman ini sangat bermanfaat sebagai penyerapan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang cukup untuk manusia.
5. Tidak membuang bahan kimia di aliran sungai
Membuang bahan kimia di aliran sungai membuat aktifitas dan ekosistem sungai mencari rusak dan tercemar. Seperti yang kita ketahui juga bahwa membuang limbah ke aliran sungai menyebabkan sungai dan sekitanya menjadi bau, ini yang menyebabkan hilangnya keasrian ekosistem sungai. Oleh sebeb itu hindari semaksimal mungkin pembuangan limbah ke alira sungai.
Membuang sampah tidak pada tempatnya membuat lingkungan menjadi kotor dan terdapat berbagai penyakit. Oleh sebab itu menjaga kebersihan sangatlah penting,yakni dengan membuang sampah pada tempatnya,tidak membuag di sungai dan selokan yang membuat aliran air tidak lancar.
2. Hindari Tebang Liar
Sebisa mungkin menghindari penebangan hutan liar secara membabi buta dan dapat mengakibatkan gundulnya hutan,karena dengan gundulnya hutan dapat mengakibatkan tanah longsor dan lain lain. Cara mengatasinya yakni dengan melakukan tebang pilih dan selalu melakukan penanaman hutan kembali (reboisasi) untuk mengganti hutan yang ditebang. Dengan adanya reboisasi,hutan akan terjaga dan lingkungan asri pun terjaga.
3. Membersihkan Lingkungan setiap hari
Membersihkan lingkungan memang sangatlah penting,karena dengan bersihnya lingkungan dampak positifnya yakni terhindar dari berbagai penyakit. Lingkungan mencakup banyak aspek,antara lain lingkungan alam,lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Semuanya sama-sama sangat penting untuk menjaganya. Oleh sebab itu butuh kerjasama dan kerja bakti untuk membersihkan suatau lingkungan secara maksimal
4. Tidak Merusak Tanaman sekitar
Merusak berbeda dengan menata ulang. Pada poin ini dilarang merusak tanaman sekitar,yakni tanaman yang tidak mengganggu aktifitas sehari hari dan bisa bermanfaat. Dengan selalu menjaga dan merawat tanaman,maka tindakan kita ini termasuk menjaga lingkungan alam. Pada hakikatnya tanaman-tanaman ini sangat bermanfaat sebagai penyerapan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang cukup untuk manusia.
5. Tidak membuang bahan kimia di aliran sungai
Membuang bahan kimia di aliran sungai membuat aktifitas dan ekosistem sungai mencari rusak dan tercemar. Seperti yang kita ketahui juga bahwa membuang limbah ke aliran sungai menyebabkan sungai dan sekitanya menjadi bau, ini yang menyebabkan hilangnya keasrian ekosistem sungai. Oleh sebeb itu hindari semaksimal mungkin pembuangan limbah ke alira sungai.
Daftar pustaka
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6234
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.