Dampak Teknologi Dalam Pertanian
Teknologi Dalam Pertanian
Pentingnya aplikasi teknologi pertanian dikarenakan keberadaan teknologi yang sudah sedemikian besar pengaruhnya terhadap kesuksesan sebuah pertanian dilihat dari segi kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan. Bahkan dengan turut berpengaruhnya sektor pertanian terhadap besarnya peluang / kesempatan kerja maka secara tidak langsung teknologi juga berperan menambah kesempatan kerja kepada seluruh komponen masyarakat. Besarnya kapasitas produksi berarti pula besarnya kesempatan kerja.
Pertanian memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, karena menggunakan 40 persen dari area bumi dan menyerap 70 persen air serta sekaligus menyumbang 30 persen gas rumah kaca, ungkap Associate Professor of Murray State University, Kentucky, USA – Iin Handayani, MSc., PhD. di acara Kuliah Tamu dengan tema Future Agriculture For A Sustainable World: Global Challenge and Innovation pada hari Senin (17/6) di Fakultas Pertanian UB.
Amerika hingga saat ini memandang bahwa pertanian adalah backbone dari perekonomian, maka dari itu pemerintah memperhatikan keberlangsungan keluarga petani dengan memberikan subsidi, pinjaman dan beasiswa pada penerus keluarga agar lahan pertanian tidak akan berkurang. Ini yang harus menjadi perhatian kita semua jika ingin menjadi negara yang maju.
Pertanian didunia masih menghadapi 4F (food, fibre, feed dan bio-fuel) dimana selama masih ada kebutuhan akan empat hal tersebut, bidang kerja pertanian dunia tidak akan kekurangan lahan pekerjaan. Masing-masing hal tersebut mendapatkan tantangan tersendiri, contohnya pada 2050 nanti kebutuhan makanan secara global akan meningkat dua kali lipat. Indonesia food security-nya rendah, karena tergantung oleh negara lain, ungkap Iin. Amerika memiliki keinginan untuk menguasai sistem pertanian dunia, mereka berusaha menjadi yang terbaik dan menguasai pasar dengan anggapan dari hal tersebut yang lain dapat diatur.
Yang harus dicermati adalah secara penghasilan rata-rata penduduk Indonesia 26 sampai 30 persen adalah untuk pembelian makanan. Jika kita bandingkan dengan negara maju, penduduk Singapura menghabiskan 8 persen, Amerika 9 persen dan Malaysia hanya 15 persen. Semakin besar pengeluaran yang ditujukan untuk makanan membuat pembelian hal lain menjadi sangat eksklusif, ungkap dosen yang sekarang telah menjadi warga negara Amerika.
Secara global sistem pertanian terbagi empat, Modern Agriculture, Semi-Modern Agriculture, Traditional Farming dan Mixed System. Masing-masing bagus dan memiliki tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus diperhatikan adalah dari sisi society, economy danenvironment dimana sebaiknya dengan sistem yang terintegrasi. Yang sering diabaikan dari sebuah sustainable development adalah soil management. Karena tanah dan yang dibawahnya sering terlupakan. Tanah dapat diibaratkan sebagai jiwa yang tidak terlihat, dan tanaman diibaratkan segala hal yang terlihat secara fisik. Keseimbangan diantara keduanya harus dilihat sebagai faktor kontribusi sebagai dasar.
Pertanian merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian harus benar-benar di perhatikan oleh pemerintah untuk bisa memakmurkan rakyatnya. Kemajuan teknologi pertanian menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani. Kemajuan teknologi bidang pertanian mempunyai dua sisi yang berdampak pada bidang pertania, yang pertama dampak positif dan dampak negatif. Mari kita uraikan satu persatu.
1. Dampak Positif
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka.
Contohnya saja dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan tekologi.
2. Dampak Negatif
Polusi lingkungan disebabkan erosi tanah yg berlebihan sehingga sedimen tanah mengangkut pupuk kimia dan pestisida dari permukaan air dan bawah air, dan perlakuan yang tidak tepat terhadap kotoran manusia & hewan dapat menyebabkan masalah serius bagi kehidupan lingkungan maupun sosial diseluruh dunia. Banyak percobaan sering dibuat oleh para ahli untuk memecahkan masalah tsb. dengan menggunakan metode ilmu kimia & fisika tetapi hanya untuk mengetahui dasar, bahwa metode ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan teknologi ilmu mikroba dikoordinasikan dengan hasil pertanian.
Limbah organik dari hasil proses industri peternakan, pertanian dan kelautan dan limbah perkotaan (sampah), telah menjadi sumber utama polusi lingkungan gas metanadari sawah dan peternakan, hewan dan karbondioksida dari bahan bakar pembakaran fosil, penebangan hutan dan pembusukkan bahan organik.Semua itu erat hubungan nya dengan Pemanasan Global, yaitu "Green House Gasses" Dasar kimia hasil pertanian sistem konvensional telah menciptakan banyak sumber polusi yang secara langsung maupun tak langsung dapat mengkontribusi penurunan daya dukung lingkungan dan penghancuran pokok sumber daya alam kita. Situasi ini secara signifikan akan berubah apabila polutan-polutan ini dapat berguna sebagai sumber energi bagi hasil pertanian. Oleh karena itu diperlukan kecocokan teknologi pertanian yang modern dengan ekosistem global dan memecahkan beberapa masalah dengan sistem konvensional teknologi pertanian di beberapa area berbeda. Sebuah area yang tampak memegang peranan terbesar bagi kemajuan teknologi dalam hasil panen, perlindungan panen dan pembicaraan sumber daya alam yaitu keuntungan inokulan-inokulan mikroorganisme yang ditetapkan sebagai tanah, tanaman dan lingkungan.
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam tanaman cabe maupun tomat dan sayuran lainya dengan cara menyiramnya setiap hari dan memberi pupuk kompos, sekarang karena karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiraminya dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam-macam maka di gunakanlah pertisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Penggunaan pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda bahwa pestisida yang menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangan berbahaya bila dikosumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida juga akan mebuat hama yang belum jadi terbunuh menjadi laebih kuat. Dampak lain dari penggunaan teknologi ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi bila hasil panen yang mahal adalah bahan kebutuhan pokok dari penduduk seperti padi dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak negatif dari peran teknologi masih banyak lagi.
Kesimpulannya, dari peran teknologi dalam pertanian berkelanjutan adalah dapat berdapak positif bila digunakan sesuai dengan aturan serta mempertimbangkan untuk kemaslahatan manusia namun sebaliknya bila hanya digunakan untuk mengeruk keuntungan maka maka akan berdampak buruk untuk kehidupan manusia, yaitu keserakahan yang tak mepertimbangkan nasib orang lain.
Sumber:
https://www.wattpad.com/4264905-pola-kegiatan-perekonomian-dampak-teknologi-dalam
http://kuliahftp.blogspot.co.id/p/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_91.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.