Kerusakan Ekosistem Laut
oleh : hizra fazly *)
oleh : hizra fazly *)
Abstrak
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau besar maupun kecil yang
dipisahkan oleh lautan. Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yaitu samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Memiliki wilayah perairan yang luas membuat
Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumber daya laut. Banyak jenis ikan dan
terumbu karang yang hidup di setiap perairan laut indonesia. Tak sedikit juga
penduduk Indonesia yang memanfaatkan kekayaan laut yang dimiliki oleh Indonesia
untuk mencukupi perekonomian mereka. Diwilayah pesisir banyak warga yang
berprofesi sebagai nelayan, pengepul ikan, pembuat jaring untuk mengkap ikan,
pembuat bom ikan, dan masih banyak lagi profesi yang ada. Namun ada nelayan di
beberapa wilayah di Indonesia yang tidak bijak dalam mengkap ikan. Mereka
menggunakan cara yang bisa mematikan semua ikan dari ikan kecil sampai ikan
besar dengan menggunakan bom ikan. Cara tersebut dianggap lebih praktis, namaun
akibat yang ditimbulkan sangat merugikan bagi ikan, terumbu karang dan juga
bagi mereka sendiri. Penggunaan bom ikan bisa merusak tempat tinggal ikan yaitu
terumbu karang. Jika terumbu karang rusak maka tidak akan ada lagi ikan
diwilayah tersebut. Tetapi tidak semua nelayan di Indonesia seperi itu. Masih
banyak nelayan yang bijak dalam memafaatkan sumber daya laut Indonesia. Masih
banyak nelayan tradisiaonal yang menagkap ikan dengan menggunakan jarinng dan
bahan ramah lingkungan yang lain.
Kata Kunci : Kerusakan ekosistem bawah laut, bom ikan.
Pendahuluan
Sebagai negara yang memiliki wilayah laut yang luas,
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam bawah laut. Perairan yang hangat
dan arus yang tidak terlalu besar menjadikan perairan Indonesia banyak dihuni
oleh ikan dan tumbuhan laut yang beragam. Banyak pula ikan dari luar wilayah
perairan Indonesia bermigrasi ke perairan Indonesia pada musim-musim tertentu
untuk mencari makan dan berkembang biak. Hal ini juga yang membuat perairan
Indonesia memiliki jenis ikan yang beragam.
Selain memiliki jenis ikan yang
beragam perairan Indonesia juga ditumbuhi berbagai jenis terumbu karang.
Terumbu karang banyak hidup di perairan Indonesia dikarenakan laut Indonesia
memiliki kriteria yang sesuai untuk terumbu karang bisa hidup dan berkembang.
Terumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat di daerah tropis yang
terbentuk dari endapan-endapan masif terutama kalsium karbonat yang dihasilkan
oleh organisme karang, alga berkapur dan organisme-organisme lain yang
mengeluarkan kalsium karbonat. Namun keindahan ekosistem laut di Indonesia
semakin hari semakin terancam kerusaknnya. Salah satu ancaman kerusakan
ekosistem laut Indonesia adalah para nelayan yang masih menggunakan bom untuk
mengkap ikan. Bom ikan mengakibatkan terumbu karang rusak dan ikan-ikan kecil
ikut mati.
Permasalahan
bagaimana cara mengatasi
atau meminimalisir aktivitas yang dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut di
Indonesia.
Pembahasan
Pengertian
kerusakan ekosistem laut
Perusakan
ekosistem laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayatinya yang melampuai kriteria baku
kerusakan laut. Hal ini berarti bahwa perlu ditetapkan kriteria baku kerusakan
laut yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk menentukan tingkat kerusakan laut.
Selain itu juga sangat berguna bagi penentuan status mutu laut. Karena sangat
erat kaitannya antara tingkat kerusakan laut dengan status mutu laut itu
sendiri.
Sebagian
besar wilayah Republik Indonesia berupa perairan laut yang letaknya sangat
strategis. Perairan laut Indonesia selain dimanfaatkan sebagai sarana
perhubungan laut lokal maupun internasional, juga memiliki sumber daya laut
yang sangat kaya dan penting, antara lain sumber daya perikanan, terumbu
karang, padang lamun, mangrove dan pada daerah pesisir dapat dimanfaatkan
sebagai obyek wisata yang menarik. Laut juga mempunyai arti penting bagi
kehidupan makhluk hidup seperti manusia, juga ikan, tumbuh-tumbuhan dan biota
laut lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kelautan mempunyai potensi yang
sangat besar untuk dapat ikut mendorong pembangunan di masa kini maupun masa
depan. Oleh karena itu, laut yang merupakan salah satu sumber daya alam, sangat
perlu untuk dilindungi. Hal ini berarti pemanfaatannya harus dilakukan dengan
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan
datang. Agar laut dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat mutu
yang diinginkan
Penyebab
Kerusakan Ekosistem Laut
Berdasarkan pembahasan diatas terdapat
masalah-masalah yang ada pada ekosistem laut yang disebabkan oleh
manusia-manusia yang tidak memperdulikan dan tidak menjaga kelestarian alam
laut. Berikut merupakan faktor penyebab rusaknya ekosistem laut antara lain:
1. Terumbu karang yang
hidup di dasar laut merupakan sebuah pemandangan yang cukup indah. Banyak
wisatawan melakukan penyelaman hanya untuk melihatnya. Sayangnya, tidak
sedikit dari mereka menyentuh bahkan membawa pulang terumbu karang tersebut.
Padahal, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.
2. Membuang sampah ke
laut dan pantai yang dapat mencemari air laut.
3. Mungkin tidak banyak yang
sadar, penggunaan pupuk dan pestisida buatan pada lahan pertanian turut merusak
terumbu karang di lautan. Karena meskipun jarak pertanian dan bibir pantai
sangat jauh, residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhirnya akan
terbuang ke laut melalui air hujan yang jatuh di lahan pertanian.
4. Boros menggunakan
air, karena semakin banyak air yang digunakan semakin banyak pula limbah air
yang dihasilkan dan akhirnya mengalir ke laut. Limbah air tersebut biasanya
sudah mengandung bahan kimia.
5. Terumbu karang merupakan tujuan
wisata yang sangat diminati. Kapal akan lalu lintas di perairan. Membuang
jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang
yang berada di bawahnya
6. Penambangan pasir atau bebatuan
di laut dan pembangunan pemukiman di pesisir turut merusak kehidupan terumbu
karang. Limbah dan polusi dari aktifitas masyarakat di pesisir secara tidak
langsung berimbas pada kehidupan terumbu karang. Selain itu, sangat banyak yang
pengambilan karang untuk bahan bangunan dan hiasan akuarium.
7. Masih banyak yang
menangkap ikan di laut dengan menggunakan bom dan racun sianida. Ini sangat
mematikan terumbu karang
8. Selain karena
kegiatan manusia, kerusakan terumbu karang juga berasal dari sesama mahkluk
hidup di laut. Siput drupella salah satu predator bagi terumbu karang.
9. Pengundulan hutan di
lahan atas sedimen hasil erosi dapat mencapai terumbu karang di sekitar muara
sungai, sehingga mengakibatkan kekeruhan yang menghambat difusi oksigen ke
dalam polip atau hewan karang.
10. Pengerukan di sekitar terum-bu karang Meningkatnya
kekeruhan yang meng-ganggu pertumbuhan karang.
Cara
Mengatasi Perusakan Ekosistem Laut
Cara mengatasi kerusakan di lingkungan laut,
sebenarnya ada dalam diri manusia itu sendiri tergantung dari kemauan mereka
mau atau tidaknya seseorang melakukan hal tersebut. Diantaranya:
1. Meningkatkan pendayagunaan potensi
laut dan dasar laut Peningkatan pendayagunaan potensi yang ada di lingkungan
laut, baik luar maupun dalam laut. Misalnya dalam pendayagunaan lingkungan laut
sebagai pariwisata,budidaya rumput laut, maupun budidaya ikan. Dimana dalam
peningkatan ini peran pemerintah juga harus diikut sertakan dalam proses
pendayagunan laut ini, seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Repubik
Indonsia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan yaitu dalam BAB IV
Pasal 8 Ayat 1 dan Pasal 9 Ayat 1 dan Ayat 2.
2. Meningkatkan harkat dan taraf
hidup nelayan
Penangkapan ikan sebagai cara mencari nafkah para
nelayan ataupun untuk indutri perikanan dapat diperbolehkan. Asal cadangan ikan
yang mereka tangkap tidak dalam keadaan punah, sedangkan untuk ikan yang belum
mencapai besar tertentu, harus dilepaskan kembali ke dalam laut, yang teah
diatur dalam Undang-Undang Repubik Indonsia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan yaitu dalam BAB III Pasal 5 dan Pasal 6.
3. Mengembangkan potensi industri
kelautan
Pengendalian pencemaran oleh indutri, hendaknya
bersifat bahwa jumlah bahan yang mengakibatkan polusi tidak harus berbahaya dan
tidak mengganggu keberadaan biota laut. Oleh karena itu, buangan limbah sebelum
dialirkanke sungai ataupun perairan perlu teknik pengolahan imbah seuai bata
yang ditentukan. Hasil ampah yang berasal dari kegiatan manusia harus di
kurangi dan didorong untuk mendaur ulang kotoran maupun limbah lain. Bahkan,
kalau perlu melarang pembuangan semua limbah ke lingkungan laut.
4. Mempertahankan daya dukung dan
kelestarian fungsi lingkungan laut.
Penanggulangan kerusakan tersebut,diharapkan warga
yang ada di daerah pesisir laut untuk dapat mempertahankan aset-aset yang
terdapat dalam lingkungan laut tersebut, menyadari akan kepentingan laut dan
ekosistemnya yaitu sebagai sumber hayati, meletarikan kemampuan alam untuk
menjadikan sumber mata pencaharian penduduk sekitar laut sehingga menadikan
suatu kesejahteraan masyarakatnya.
Kesimpulan
1. Perusakan ekosistem laut adalah tindakan
yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik
dan hayatinya yang melampuai kriteria baku kerusakan laut.
2. Penyebab kerusakan ekosistem laut adalah
aktivitas-aktivitas manusia yang tidak peduli atau kurang memperhatikan
kelestarian alam serta tidak menjaga keindahan alam laut.
3. Cara mengatasi atau meminimalisir kerusakan
ekosistem laut manusia harus lebih mengindahkan dan memperhatikan kelestarian
alam laut, serta harus lebih peduli dan menjaga alam laut. Selain itu beberapa
yang harus diperhatikan diantaranya Meningkatkan pendayagunaan potensi laut dan
dasar laut Peningkatan pendayagunaan potensi yang ada di lingkungan laut, baik
luar maupun dalam laut, Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan,
Mengembangkan potensi industri kelautan dan mempertahankan daya dukung dan
kelestarian fungsi lingkungan laut.
Daftar
Pustaka
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/konservasi/518-permasalahan-kerusakan-ekosistem-laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.