Oleh: @H13-IHSAN
Isi
Metalurgi adalah
salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang
mempelajari tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa
antarlogam, dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur. Metalurgi juga adalah teknologi logam, yakni penerapan sains
dalam produksi logam dan rekayasa komponen-komponen logam untuk digunakan pada
produk-produk yang ditujukan bagi konsumen dan industri-industri manukfaktur.
Produksi logam meliputi kegiatan mengolah bijih untuk
mengekstrasi kandungan logamnya, dan kegiatan memadu logam, kadang-kadang
dengan unsur-unsur nonlogam, untuk menghasilkan aloi. Metalurgi berbeda
dari kriya pengolahan logam, meskipun kemajuan teknis
dalam pengolahan logam bergantung pada perkembangan ilmu metalurgi, sebagaimana
kemajuan teknis dalam praktik kedokteran bergantung pada
perkembangan ilmu kedokteran.
Metalurgi
terbagi menjadi metalurgi
besi-baja (dijuluki metalurgi hitam) dan metalurgi bukan besi-baja (dijuluki metalurgi
berwarna). Metalurgi
besi-baja meliputi cara-cara mengolah unsur besi dan
membuat logam-logam paduan berunsur dasar besi, sementara metalurgi bukan
besi-baja meliputi cara-cara mengolah dan membuat logam-logam paduan berunsur
dasar logam selain besi. Produksi besi-baja menguasai 95 persen dari produksi
logam dunia.
Sejarah
peradaban Indonesia dibagi menjadi Zaman Batu dan Zaman Logam. Pembagian ini
dilakukan berdasarkan material penunjang kehidupan yang digunakan pada saat
itu. Dari nama pembagian zaman tersebut, kita dapat melihat dua jenis material,
yaitu batu dan logam. Pada Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu
Madya (Mesolithikum), manusia purba Indonesia menggunakan batu sebagai senjata,
seperti kapak genggam dan kapak perimbas yang ditemukan di Pacitan, Jawa Timur.
Meskipun pada saat itu mereka belum mengetahui tentang ilmu material, tetapi mereka
telah mengaplikasikannya dalam membuat batu hingga dapat digunakan sebagai
senjata. Pada Zaman Batu Muda (Neolithikum), terdapat kemajuan dalam pembuatan
batu menjadi senjata. Pada zaman tersebut, manusia purba telah mengolah batu
dengan teknik penghalusan dan pengasahan dengan cara sederhana. Seiring
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik penghalusan dan pengasahan pada
zaman sekarang dilakukan dengan manggunakan mesin. Pada Zaman Neolithikum dikenal
pula pembuatan tembikar. Manusia mulai mengetahui bahwa tanah liat dapat
mengeras ketika dipanaskan. Teknik Material juga mempelajari hal tersebut.
Tanah liat dapat mengeras jika dipanaskan karena adanya perubahan mikrostruktur
pada saat pemanasan berlangsung. Kemajuan peradaban ditunjukkan di Zaman Batu
Besar (Megalithikum) dengan dibuatnya berbagai bangunan sederhana dari batu,
seperti tugu batu dan peti mati. Berbagai peralatan yang ada pada Zaman Batu
menunjukkan bahwa penerapan Teknik Material telah ada sejak dahuulu meskipun
pada saat itu tentu saja belum dikenal Teknik Material.
Seiring
dengan kemajuan teknologi, manusia menemukan teknik peleburan, pencampuran, dan
penempaan logam, yaitu ketika peradaban Indonesia memasuki Zaman Logam. Pada
zaman ini, manusia mulai menerapkan ilmu metalurgi, yaitu pengolahan logam.
Pengolahan logam merupakan hal dasar yang dipelajari Teknik Metalurgi.
Pengolahan logam di Indonesia mulai dikenal ketika adanya penguasaan teknologi
pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga, yaitu pada zaman Perunggu.
Salah satu bukti adanya pembuatan barang dari logam paduan logam tersebut
adalah penemuan nekara perunggu di Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Alor, Kei, Papua,
Sumatera, dan Jawa. Hal ini membuktikan bahwa metalurgi berperan penting dalam
peradaban manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, Indonesia memasuki Zaman
Besi ketika mulai dikenal teknik pengolahan logam besi. Akan tetapi, di
Indonesia peralatan yang berasal dari besi tidak banyak ditemukan. Peralatan
yang ditemukan seperti mata kapak, pisau, sabut, dan ujung tombak. Teknik
pembuatan peralatan dari besi lebih maju dibandingkan peralatan dari perunggu.
Teknik pengolahan besi merupakan dasar dalam Teknik Metalurgi karena besi dapat
dibuat menjadi baja yang banyak digunakan untuk membuat berbagai peralatan yang
diperlukan manusia. “Hampir tak ada satupun produk teknologi kita yang tidak
menggunakan unsur besi baik di dalam proses pembuatannya maupun sebagai bagian dari
bahan produk itu sendiri.”
Indonesia terus
mengalami kemajuan peradaban, khususnya dalam bidang teknologi. Perkembangan
teknologi terjadi seiring dengan perkembangan material, termasuk logam. Teknik
Metalurgi dan Material yang mempelajari pengolahan logam dan desain berbagai
material untuk aplikasi tertentu berperan penting dalam kemajuan teknologi.
Kita dapat menganalisis mulai dari peralatan yang ada di sekitar kita, seperti
pisau dapur, gunting, sendok dan garpu, kabel listrik, serta ban. Teknik
metalurgi dan material mempelajari pembuatan benda-benda tersebut. Untuk
membuat benda-benda tersebut, kita perlu mengetahui sifat-sifat material.
Sebagai contoh, stainless steel digunakan untuk membuat pisau dan
gunting karena stainless steel dapat ditempa hingga tajam dan
memiliki ketahanan terhadap korosi. Begitu pula untuk membuat sendok dan garpu
dengan menggunakan stainless steel. Sendok dan garpu dibuat dari logam
dengan proses casting dan stailess steel dipilih karena
ketahanan terhadap korosi. Sifat tembaga yang dapat menghantarkan panas
mendasari penggunaannya sebagai kabel listrik. Demikian pula dengan ban. Karet
digunakan untuk membuat ban karena memiliki sifat kuat dan elastis.
Pisau
dapur, gunting, sendok dan garpu, lampu, serta ban merupakan beberapa peralatan
yang dapat memudahkan aktivitas manusia. Gunting dapat memudahkan kita untuk
memotong sesuatu. Dengan adanya gunting, kita dapat memotong kertas dengan
mudah dan hasil sesuai keinginan kita. Sendok dan garpu dapat kita gunakan
sebagai alat makan. Kabel listrik digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke
peralatan elektronik. Sedangkan ban digunakan dalam pembuatan sepeda ataupun
mobil sehingga dapat berjalan dengan mudah. Pembuatan benda-benda ini tidak
terlepas dari ilmu metalurgi dan material.
Selain
benda-benda sederhana, Teknik Metalurgi dan Material juga berperan dalam
pembuatan peralatan yang lebih modern, seperti mobil, pesawat terbang,
komputer, dan handphone. Meskipun benda-benda tersebut tidak ditemukan
oleh orang Indonesia, alat-alat tersebut sangat berpengaruh bagi masyarakat
Indonesia. Indonesia juga mulai memproduksi benda-benda tersebut, meskipun
masih bergantung pada impor dari luar negeri. Pembuatan benda-benda tersebut
menggunakan teknik yang lebih rumit dan material yang lebih kompleks.
Komponen-komponen dari benda-benda tersebut menggunakan material dan logam
sesuai dengan sifat yang dibutuhkan. Komponen mobil sebagian besar terbuat dari
baja, pesawat terbang terbuat dari aluminium, sedangkan komponen komputer
dan handphone terbuat dari material semi konduktor. Akan tetapi,
material tersebut bukanlah satu-satunya material yang digunakan. Pembuatan
benda-benda tersebut menggunakan beberapa jenis material sesuai dengan sifat
yang diperlukan pada bagian tertentu.
Adanya
material-material baru yang ditemukan oleh sarjana Teknik Metalurgi dan
Meterial menjadikan pembuatan produk menjadi lebih efektif dan efisien. Contoh
pengembangan material adalah pembuatan komposit. Komposit merupakan kombinasi
dua jenis material atau lebih dengan mengambil karakteristik terbaik dari
masing-masing material. Sekarang ini sedang dikembangkan penggunaan komposit
untuk membuat pesawat terbang. Sifat yang ringan dan mudah dibentuk, serta
harga yang lebih murah dibandingkan aluminium menjadi dasar penggunaan komposit
sebagai bahan dasar pembuatan pesawat terbang. Teknik Metalurgi dan Material
berjasa dalam penelitian mengenai pengembangan teknologi tersebut.
Berdasarkan
informasi dari www.bppt.go.id, sejak
tahun 2003 Pusat Teknologi Material (PTM) BPPT telah melakukan pengembangan
biomaterial untuk aplikasi kesehatan. Biomaterial merupakan jenis material baru
yang dikembangkan oleh sarjana Teknik Metalurgi dan Material. Dalam proses
pengembangan teknologi tersebut, BPPT telah melakukan uji toksisitas dan
biokompatibilitas hidroksiapatit (HA) berbahan mineral alam (batu gamping dan
koral) untuk bone filler (pengisi tulang), mendesain dan membuat
komponen pelat implant berbasis stainless steel sebagai bone
substitute (pengganti tulang), serta mendesain proses pembuatan semen
tulang Polymethylmethacrylate (PMMA) sebagai bone cement (semen
tulang). Pengembangan ini merupakan aplikasi Teknik Metalurgi dan Material.
Kita
telah melihat berbagai peranan Teknik Metalurgi dan Material bagi kemajuan
peradaban Indonesia, bahkan mulai dari Zaman Prasejarah. Jika Tidak ada Teknik
Metalurgi dan Material, maka Indonesia tidak dapat membuat teknologi-teknologi
baru dengan menggunakan berbagai material yang tersedia di alam. Jika tidak ada
Teknik Metalurgi dan Material, maka Indonesia tidak dapat membuat alat-alat
pendukung kehidupan yang banyak terbuat dari logam. Kemajuan peradaban
Indonesia bergantung pada perkembangan material. Perkembangan material
memerlukan peranan Teknik Metalurgi dan Material. Jadi, tanpa peranan Teknik
Metalurgi dan Material, Indonesia tidak akan mengalami kemajuan peradaban
seperti sekarang ini.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Teknik Metalurgi dan Material berperan
besar bagi kemajuan peradaban di Indonesia. Peranan tersebut khususnya dalam
perkembangan teknologi. Teknik Metalurgi dan Material mempelajari pengolahan
logam dan material lain untuk aplikasi tertentu. Mulai dari Zaman Prasejarah,
Indonesia telah mengaplikasikan ilmu metalurgi dan material. Pada masa
sekarang, Teknik Metalurgi dan Material berperan dalam penemuan
material-material baru untuk pembuatan teknologi mutakhir. Jadi, Teknik
Metalurgi dan Material sangat berkontribusi bagi kemajuan peradaban Indonesia,
baik dahulu, sekarang, maupun di masa mendatang.
Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Metalurgi. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Metalurgi
Alfian, Magdalia, Nana Nurliana Soeyono, dan Sudarini
Suhartono. 2007. “Sejarah untuk SMA dan MA Kelas X”. Jakarta: Esis.
BPPT. “Pengembangan Bio Material Untuk Kemajuan
Teknologi Kesehatan Nasional.”http://www.bppt.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=358:pengembangan-bio-material-untuk-kemajuan-teknologi-kesehatan-nasional&catid=58:teknologi-material (jam 12.19 tanggal 08
Agustus 2018).
Ratna, dkk. “Logam dan Peradaban.” http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-dan-peradaban/ (jam
12.39 tanggal 08 Agustus 2018).
Rizal, Teuku Azuar. 2014 . Metalurgi Fisik. https://tm.unsam.ac.id/uploader/files_download/83761-bab%201-4%20metalurgi%20fisik.pdf
(jam 12.49 tanggal 08 Agustus 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.