@H07-ALFIN
Oleh : Alfin Priyogie
ABSTRAK
Petrokimia
adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan
menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas
bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa kedua industri
tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia
bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang
tersedia. Secara Umum, industri petrokimia terbagi dalam dua bagian besar,
yaitu: Industri Petrokimia Hulu dan
Industri Petrokimia Hilir. Sedangkan dalam pengelompokannya industri petrokimia
terbagi atas 3 yaitu berbasis Aromatik, Olefin dan methane-based
C1.
PENDAHULUAN
Industri
kimia dewasa ini terus berkembang secara meluas dan terintegrasi. Perkembangan industri
dan bahan setengah jadi yang pesat selama ini menjadi faktor pendorong
dibangunnya unit-unit industri. Dengan demikian, baik penyediaan maupun
kebutuhan akan bahan baku di dalam industri petrokimia akan saling berkaitan.
Industri
petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai ”industri yang berbahan baku
utama produk migas (naphta, kondensat yang merupakan produk samping eksploitasi
gas bumi, gas alam), batubara, gas metana batubara, serta biomassa yang
mengandung senyawa - senyawa olefin, aromatik, n-parrafin, gas sintesa,
asetilena dan menghasilkan beragam senyawa organik yang dapat diturunkan dari
bahan - bahan baku utama tersebut, untuk menghasilkan produk - produk yang
memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.” Kondisi
ketersediaan bahan baku dari produk migas yang makin terbatas dan mahal
mengakibatkan mulai munculnya pencarian - pencarian bahan baku pengganti,
diantaranya gas etana, batubara, gas dari coal bed methane, dan
limbah refinery (coke).
PEMBAHASAN
Industri
petrokimia merupakan industri yang memproduksi bahan-bahan kimia yang berasal
dari minyak bumi dan gas alam. Secara umum, dalam hal ini industri petrokimia
dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
- Industri Petrokimia Hulu (Upstream Petrochemical)
Contoh
Produk Dasar : gas CO dan H2 sintetik,
etilena, propilena, butadiene,
benzene, toluene,
xilena dan n-parafin.
Produk Antara : ammonia, methanol, carbon black,
urea, etanol, etil
klorida, cumene, propilen oksida,
butyl alkohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (Purified Terepthalic
Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl terepthalate), kaprolaktam, LAB
(Linear Alkyl Benzene), dll.
- Industri Petrokimia Hilir (Downstream Petrochemical)
Bagian ini bergerak
sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan
oleh masyarakat.
Contoh
Produk Jadi : urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, \
polipropilena, poli vinil klorida,
polistirena, TNT (Trinitrotoluena), polyester, nilon, poliuretan, LAB sulfonat,
dll.
Produk
Akhir : barang-barang
yang banyak dipakai sehari-hari di rumah
tangga.
Bahan
Baku Industri Petrokimia
Dalam
industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:
1. Industri
Petrokimia Berbasis Aromatik
Industri Petrokimia Berbasis
Aromatik (bersumber dari Condesate Naptha) menghasilkan Benzena, Toluena,
Xylene, dan N-Paraffine.
Senyawa Aromatik sendiri merupakan
hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C iklis, berupa ikatan atom
antara C6 – C8.
Senyawa Aromatik pada jaman dulu
digunakan untuk menerangkan senyawa pemberi aroma seperti Benzaldehid (dari
buah cherries, peaches, dan almonds), Toluena (dari balsam Tolu), dan Benzena
(dari stilat batubara), sedangkan saat ini digunakan untuk merujuk kelas
senyawa yang mengandung enam karbon seperti cincin benzene dengan tiga ikatan
rangkap dua sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
Berikut
bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
1. Benzena yang dapat menghasilkan
sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena
(untuk pembuatan karet sintetis).
2. Toulena dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan produk farmasi.
3. Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat
untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
2. Industri
Petrokimia Berbasis Olefin
Industri Petrokimia berbasis Olefin
(bersumber dari Natural Gas, Condesate, Naptha, Residu) menghasilkan Ethylene,
Prophylene, dan C4.
Dalam hal ini Ethylene menghasilkan Acetaldehyde, Ethylene Oxyde, Ethylene
Dichloride, dan sebagainya. Sedangkan Prophylene
menghasilkan Acrylic Acid, Allyl Acetate, Hidrogen Cyanide, Alkyl Chloride, dan
sebagainya. Adapun C4 menghasilkan
Maleic Anhydride, Methyl Ethyl Ketone, Carbon Black, dan sebagainya.
Olefin sendiri merupakan senyawa
hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat
reaktif (mudah bereaksi dengan zat lain) bersifat mudah terpolimerisasi. Senyawa
tidak jenuh ini biasanya banyak terdapat pada hasil minyak bumi dari proses
cracking, dan hanya sedikit yang terdapat pada minyak mentah.
Berbagai produk yang dihasilkan melalui Industri Petrokimia
berbasis Olefin antara lain :
· Ban (Carbon Black, Poly Isobutylene,
Polybutadiene Rubber)
· Plastik (Polyurethane, Epoxy Resin,
Dioctyl Ortho Phthalate)
· Cat (Methyl Isobuthyl Ketone)
· Sabun Kecantikan (Glycerine)
· Minuman Kesehatan (Ethyl Acetate)
· Filter Rokok Sigaret (Ester Acetate)
· Deterjen (Surfactant/Ethtlene Oxyde)
· Tinta dan Cat (Polyvinyl Acetate)
· Fungisida (Bisphenol A), dan
sebagainya.
3. Industri
Petrokimia Berbasis methane-based C1
Industri Petrokimia berbasis C1
(bersumber dari Natural Gas, Condensate, Naphta) yang menghasilkan Synthetic
Gas dan Methanol. Dari bahan Synthetic Gas antara lain dihasilkan bahan
obat/farmasi (Methyil Chloride); kertas/buku tulis (Hydrogen Peroxyde); tekstil
(Synthetic Fiber/Caprolactam); pupuk (Urea/Amonia); peralatan makan/minum
(Melamine Resin/Melamin), dan sebagainya. Dengan demikian bahan dasar pembuatan
pupuk urea sama dengan piring/gelas Melamin.
KESIMPULAN
Jadi dapat kita
simpulkan bahwa proses petrokimia dilakukan dengan tiga tahap pengolahan
sehingga dihasilkan produk yang siap pakai yang meliputi tahap pengolahan
fraksi minyak bumi dan gas bumi menjadi bahan baku, mengolah bahan baku
menjadi produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu mengolah bahan setengah
jadi menjadi produk yang siap digunakan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep
Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau
Irawan. 2018. Industri Petrokimia dalam http://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
https://https://www.prosesindustri.com/ › Oil and Gas
Rendi. 2018. Petrokimia. dalam http://infostudikimia.blogspot.com/2017/01/petrokimia_20.html
ubertur.blogspot.com/2012/11/apa-itu-industri-petrokimia.html
Pratama. 2017. Industri Petrokimia. dalam http://infostudikimia.blogspot.com/2017/01/petrokimia_20.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.