GAS PENCEMARAN UDARA
@ProyekH05
Oleh
: Ryan Bagas Saputra
ABSTRAK
Gas
pencemar udara dapat bersumber dari alam dan hasil kegiatan manusia yang
semakin hari semakin bertambah seiring bertambahnya penduduk dan meningkatnya
terapan teknologi sebagai tuntutan hidup yang lebih baik dan sejahtera. Gas
pencemar udara yang paling dominan mempengaruhi kesehatan manusia adalah:
korbon monooksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), hidro
karbon (HC) dan partikel (particulate) serta gas rumah kaca. Komponen pencemar
udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendiri-sendiri, atau dapat
pula mencemari secara bersma-sama. Pengaruh gas pencemar udara terhadap
kesehatan manusia dapat berakibat langsung maupun tidak langsung seperti;
merusak susunan haemoglobin darah, penyakit ispa, iritasi tenggorokan, penyakit
pneumokinosis, kardiovaskuler dan kanker.
PENDAHULUAN
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang
perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara
dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida
untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar
ultra violet.
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain
gas-gas mulia, nitrogen oksida, methana, belerang dioksida, amonia, hidrokarbon
dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi perhatian besar dunia. Apabila
susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian
mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang serta tumbuhan, maka berarti
udara telah tercemar. Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini , khususnya
dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di
sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
LANDASAN TEORI
Sumber Gas Pencemar Udara
Secara
umum terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah
(natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari
kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari
transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di Indonesia sekarang ini kurang
lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan bermotor yang
mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative, baik
terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah
hitam (Pb) Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal.
Pencemaran
udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution).
Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi
kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber
bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah
tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan
bermotor dan tranportasi laut.
A.
Karbon Monoksida(CO)
Asap
kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan.
Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena
benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama
berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara
dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel.
Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada
mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. CO yang meningkat di berbagai perkotaan dapat
mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak.
B.
Nitrogen Oksida(NOx)
Ada
2,3 x 1015 g N2O (Warneck 1988) masuk ke atmosfir pertahun yang diproduksi
pertahunnya sebesar 20 x 1012 g dengan waktu tinggal rata-rata N2O di atmosfir
lebih dari 100 tahun (Cicerone, 1987) sehingga mempunyai waktu yang panjang
untuk bercampur dengan bahan pencemar udara lainnya yang menghasilkan campuran
pencemar yang lebih berbahaya bagi manusia. Sampai tahun 1999 NOx yang berasal
dari alat transportasi laut di Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx
(25.000 ton/tahun).
C.
SOx (SulfurOxide:SO2,SO3)
Emisi
SOx terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu
kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOx emisi.
Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl.
D.
HydroCarbon (HC)
Pada
mesin, emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam sumber. Tidak
terbakarnya bahan bakar secara sempurna, tidak terbakarnya minyak pelumas
silinder adalah salah satu penyebab munculnya emisi HC. Emisi HC pada bahan
bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit
jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO).
Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4).
E.
Partikulat Matter(PM)
Partikel
debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya
berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel
debu. Partike-partikel lautan banyak masuk ke atmosfir sebagai hasil penyerapan
dari gelembung-gelembung air dan garam-garam mengkristal membentuk aerosol
garam laut yang bersusunan kimiawi air laut (Glass dan Matteson 1973).
F.
Gas Rumah Kaca (CH4, CO2, N2O)
Gas
rumah kaca merupakan suatu istilah yang tepat digunakan pada gas-gas yang
menyebabkan peningkatan suhu bumi. Gas-gas ini terdapat diudara membentuk suatu
perisai yang membendung panas bumi yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dan
alam itu sendiri, tetapi panas bumi ini tidak dapat lepas ke udara hingga batas
tertinggi sebab adanya gas-gas ini yang membendungnya sehingga panas bumi
terperangkap dan terpantul kembali ke bumi sehingga bumi semakin tinggi
suhunya.
Teknologi Penanggulangan Emisi dari
Kendaraan
Secara
sekilas teknologi penanggulangan emisi dari mesin dapat dikategorikan menjadi
dua bagian besar yaitu; Pengurangan emisi metoda primer dan Pengurangan emisi
metoda sekunder. Untuk pengurangan emisi metoda primer adalah:
Berdasarkan
bahan bakar :
·
Penggunaan bahan
bakar yang rendah Nitrogen dan Sulfur termasuk penggunaan non fossil fuel
·
Penggalangan
penggunaan Non Petroleum Liquid Fuels
·
Penggunaan angka
cetan yang tinggi bagi motor diesel dan angka oktan bagi motor bensin
·
Penggunaan bahan
bakar Gas
·
Penerapan
teknologi emulsifikasi (pencampuran bahan bakar dengan air atau lainnya)
Berdasarkan
Perlakuan Udara :
·
Penggunaan
teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR)
·
Pengaturan
temperature udara yang masuk pada motor
·
Humidifikasi
Berdasarkan
Proses Pembakaran :
·
Modifikasi pada
pompa bahan bakar dan sistem injeksi bahan bakar
·
Pengaturan waktu
injeksi bahan bakar
·
Pengaturan
Injeksi langsung air ke dalam ruang pembakaran
Sementara
itu pengurangan emisi metoda sekunder adalah :
·
Penggunaan
Selective Catalytic Reduction (SCR)
·
Penerapan
teknologi Sea Water Scrubber untuk aplikasi di kapal
·
Penggunaan
katalis ukuran droplet dari bahan bakar yang diinjeksikan
·
Magnet yang
dipasang pada pipa bahan bakar
·
Penggunaan
katalis pada pipa gas buang kendaraan bermotor.
Dampak Pencemaran Udara Bagi
Kesehatan Manusia
Dampak
pencemaran saat ini merupakan masalah sangat serius yang dihadapi oleh
negara-negara industri. Berikut diuraikan dampak pencemaran udara terhadap
kesehatan manusia dari beberapa gas pencemar udara.
·
Dampak pencemar
oleh gas karbonmonoksida, CO.
·
Dampak pencemar
Nitrogen Oksida (Nox)
·
Dampak Pencemar
Belerang Oksida (SOx)
·
Dampak Pencemar
Hidrokarbon (HC)
·
Dampak Pencemar
Partikel.
·
Dampak Gas Rumah
Kaca (CH4, CO2 dan N2O)
KESIMPULAN
Kemajuan
industri dan teknologi dimanfaatkan manusioa untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Namun pada sisi lian manusia juga sudah mulai ketakutan akan adanya
pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah, air dan udara yang kesemuanya
saling keterhubungan satu sama lain sebagai suatu keastuan alam yang tidak
dapat dipisahkan. Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh pada
lingkungan alam saja, tetapi tanaman, hewan dan manusialah sebagai makhluk
tertinggi sekaligus pelaku utama pencemar yang lebih meraqsakan dampak pencemar
tersebut. Dampak pencemar udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh negara-negara industri. Bahan pencemar udara sangat berbahaya sebab
umumnya berupa gas yang sangat toksik, mudah bereaksi dan menyebar sesuai arah
angin, suhu dan tekanan seperti gas CO, Nox, SOx, Hidrokarbon, Gas rumah kaca
dan partikel.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono,
Afif. 2001. Penyemaran Udara : Dampak Penyemaran Udara Pada Lingkungan. 2(1).
21-27
Hidayat, Alfia & Kholil, Muhammad.
2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Sengkey, Linna. Jansen, Freddy. & Wallah, Steenie.
2011. TINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI
POLUSI UDARA SKALA MIKRO. 1(2). 119-126.
Sugiarti. 2009. Gas Pencemar Udara Dan
Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia.10. 50-58.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.