Dampak
Pemanasan Global
pada lingkungan
pada lingkungan
Oleh
: hizra fazly *)
Abstrak
seluruh dunia saat ini sedang menghadapi
perubahan iklim akibat pemanasan global, tak terkecuali di Indonesia. akibat
adanya pemansan global ini membuat bencana semakin meningkat. pemansan global
memberikan dampak bagi perubahan cuaca, sehingga membuat musim kemarau menjadi
panjang, curah hujan deras tidak menentu sehingga mengakibatkan bencana sangat
tinggi. perubahan iklim sangat dirasakan Indonesia pada tahun 2015, akibatnya
Wilayah Indonesia dilanda musim kemarau berkepanjangan tanpa hujan sama sekali
sehingga berdampak terhadap bencana kekeringan dan kebakaran hutan yang semakin
meluas akibat musim kemarau panjang.
Dampak Pemanasan Global sudah tidak bisa disepelekan lagi, Pemanasan
global punya pengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Mengancam kesehatan
manusia, bencana kekeringan dan kekurangan air bersih, dan mengancam
sumber-sumber makanan.Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara
tahun 2030 – 2050, perubahan iklim diprediksi akan menyebabkan peningkatan
angka kematian manusia sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malnutrisi,
kelaparan, diare, dan udara panas.
Pendahuluan
Pengaruh
Pemanasan Global Terhadap Lingkungan adalah makalah yang dibuat dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengancam akibat pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global ini tidak terlepas dari campur tangan manusia. Isu
pemanasan global ini telah merebak di kalangan masyarakat sejak kurang lebih 50
tahun yang lalu. Para ilmuwan bahkan berargumentasi bahwa apabila kondisi ini
terus berlangsung, maka dapat diprediksi beberapa puluh tahun lagi kita tidak
akan mengenal planet bumi sama dengan planet yang kita huni sekarang.
Pemanasan global atau global warming adalah
peristiwa meningkatnyatemperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.
Ternyata peningkatan kadar CO2 dalam udaralah yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global. Hal ini diklaim sudah terjadi sejak revolusi industri merebak
di Inggris pada abad 18, diawali oleh penemuan mesin uap oleh James Watt. Pada
waktu itu pembakaran batu bara sebagai sumber energi mesin uap ternyata juga
melepaskan gas CO2yang sangat banyak ke udara. Bahkan sampai saat ini
peningkatan kadar CO2 di udara bebas semakin meningkat. Belum lagi
kejadian kebakaran hutan yang akhir – akhir ini marak terjadi hampir di seluruh
dunia.
Selain
itu, meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan berbagi
perubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena
cuaca yang ekstrim, perubahan jumlah
dan pola
presipitas, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan yang terlihat
di setiap tempat di dunia. Di Indonesia sendiri, dampak dari
pemanasan
global ini dapat dirasakan oleh masyarakat secara nyata seperti terjadinya
bencana banjir di berbagai daerah, kebakaran hutan, merebaknya wabah penyakit
menular dan musim yang tidak menentu. Untuk itu manusia didorong untuk memiliki
perhatian terhadap hubungan antara meningkatnya bencana alam dan pemanasan
global.
Permasalahan
Berdasarkan
uraian singkat pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam karya tulis
ini adalah :
1. Apakah
yang dimaksud dengan pemanasan global ?
2. Apakah
penyebab dari pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi ini ?
3. Apakah
pengertian dari lingkungan ?
4. Bagaimana
pengaruh atau dampak pemanasan global terhadap lingkungan ?
5. Bagaimana
cara mengendalikan pemanasan global?
Pembahasan
Dampak
Pemanasan Global
Para
ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi
atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para
ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global
terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar, dan
kesehatan manusia.
1. Iklim
Mulai Tidak Stabil
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama
pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere)
akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es
akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,
mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.
Daerah
hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapantersebut malah akan meningkatkan
atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga
keberadaannya
akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa
luar, dimana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan (lihat siklus air).
Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar
1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Curah hujan di seluruh
dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini. Badai akan
menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane)
yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin
mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.
2.
Peningkatan Permukaan Laut
Ketika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume
air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm
(4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan
lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan
tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan
100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai
muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara
kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah
pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan
evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan
sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai.
Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa
pantai di Amerika Serikat.
Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah
yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari Florida
Everglades.
3.
Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang
mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh,
mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih
lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrikamungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan
salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4.
Gangguan Ekologis
Hewan
dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan
ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh
kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5.
Kesehatan Manusia
Di dunia
yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di
mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawaparasit malaria, persentase itu akan meningkat
menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning,
danencephalitis.
Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergidan penyakit pernafasan karena udara yang lebih
hangat akan memperbanyak polutan, spora mold, dan serbuk sari.
6. Hilangnya
Terumbu Karang
Sebuah
laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario
terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman
laut meningkat. “Pemutihan” karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus
sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan
bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka. “Meskipun
luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata hampir
4 km , ada indikasi bahwa hal ini mendekati titik kritis. Bagi
terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem
global.
Pengendalian Pemanasan Global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat
sebesar 1 persen per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang
diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global pada masa
depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil
melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa
depan.
Pengendalian terhadap pemanasan global dapat
dilakukan dengan cara :
1. Strategi Internasional
Atmosfer dunia merupakan suatu kesatuan yang
tunggal, oleh karena dampaknya dari pemanasan global (jika ini terjadi) akan
dirasakan oleh setiap orang, baik oleh mereka yang menyebabkannya maupun yang
tidak. Oleh karena itu, semua negara yang menjalankan strategi pembangunannya
harus melihat baik secara nasional maupun secara global. Jangan sampai suatu
proses justru menyebabkan mereka sendiri menjadi korban utamanya.
2. Tanggung Jawab Global
Keadaan global yang saling tergantung
merupakan suatu kenyataan, namun sering tidak dihargai. Sudah saatnya semua
negara sadar untuk memikul tanggung jawab bersama melalui tindakan yang
terkoordinasi dan saling berkaitan untuk kesejahteraan bersama. Semua negara
bertanggung jawab untuk melakukan usaha global melawan pemanasan global. Untuk
itu perlu memikirkan bersama dalam menetapkan strategi pembangunan global yang
berkelanjutan.
3. Meningkatkan Partisipasi Negara – Negara di Dunia
Untuk mengatasi ancaman pemanasan global membutuhkan
partisipasi dari semua negara – negara di dunia. Tetapi banyak negara yang
belum memilki kesadaran tentang pentingnya mengantisipasi ancaman dari
pemanasan global. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain : tidak cukupnya
informasi, tidak cukupnya komunikasi, terbatasnya sumber daya manusia,
kesulitan – kesulitan institusi dan terbatasnya sumberdaya keuangan.
4. Dukungan Untuk Penelitian
Penelitian mengenai hal – hal yang berkaitan dengan
pemanasan global sangat diperlukan dalam membuat ramalan – ramalan yang lebih
seksama akan kemungkinan terjadinya perubahan di masing – masing negara. Oleh
karena itu, negara – negara yang mampu selayaknya membantu negara berkembang
dari segi finansialnya, disamping membantu dalam hal ilmu pengetahuan.
5. Pembangunan yang Ramah Lingkungan
Negara – negara di dunia sudah saatnya melaksanakan
pembangunan yang bersifat ramah lingkungan. Pembangunan ramah lingkungan
mempunyai makna bahwa pembangunan yang dilakukan tidak boleh menyakiti
lingkungan hidup baik fisik maupun sosial budaya dan harus ramah terhadap
peranan ekologinya.
6. Rehabilitas Hutan dan Lahan Kritis
Rehabilitas hutan dan lahan kritis harus dilakukan
karena jika hutan rusak dan lahan menjadi kritis maka kandungan karbon menurun.
Fenomena ini dapat dijadikan potensi untuk dilakukan perdagangan kabon.
Sebuah contoh sederhana dari perdagangan karbon, misalnya hutan hujan tropik di
Asia mengandung 135 – 250 ton C/ha.
7. Persetujuan
Internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk
mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Pada tahun 1992, pada Earth
Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas
rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian
yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih
kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Kesimpulan
Pemanasan
global dapat dimaknai sebagai suatu proses meningkatnya suhu rata – rata
atmosfer, laut dan daratan. Terjadinya pemanasan global ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu efek rumah kaca, efek umpan balik, dan variasi matahari.
Terjadinya
pemanasan global ini, sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral,
serta flora, dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Pengaruh dari pemanasan global terhadap
lingkungan diantaranya yaitu iklim mulai tidak stabil, peningkatan peermukaan
laut, suhu global cenderung meningkat, gangguan ekologis, kesehatan manusia,
dan hilangnya terumbu karang.
Untuk
itu, pengendalian akan pemanasan global sangatlah penting.Cara pengendalian
pemanasan global yaitu dengan strategi internasional, tanggung jawab global,
meningkatkan partisipasi negara – negara di dunia, dukungan untuk penelitian,
pembangunan yang ramah lingkungan, rehabilitas hutan dan lahan kritis,
persetujuan internasional, kriteria lingkungan, dan dana proyek.
Daftar
pustaka
Wikipedia. 2014. Lingkungan. Http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan/31 Januari
2014.
Wikipedia. 2014. Pemanasan
Global. Http://id.wikipedia.org/wiki/ Pemanasan_global/31Januari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.