@PROYEKG06
ABSTRAK
Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah
tangga, air yang sudah tercemar dankemudian tidak dapat di
gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan dampak
sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya,
padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. Air
tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air
tersebut tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk
meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan
untuk keperluan pertanian, karena airnya
sudah tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan
di persawahan dan kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang
mengakibatkan perubahan drastis pada
pH air.
KEYWORDS : Air , Industri , Manusia
PENDAHULUAN
Buangan limbah
cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat
memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative
tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke
lingkungan. Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat
dilakukan dengan pengolahan komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang
semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan
berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas
dalam rumah tangga.
Komponen
pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air. Pembuangan
limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya
berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lain.
PEMBAHASAN
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan oleh satu
rumah atau beberapa rumah. Sumber limbah rumah tangga bisa
dari limbah organic yaitu segala limbah yang
mengandung unsur Karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup dan limbah anorganik yaitu limbah yang tidak mengandung unsur karbon.
a) Eutrofikasi,Eutropikasi
adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan junlah alga dan
fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena
terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami
kematian secara massal,
serta terjadi kompetensi dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak
organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak
CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada
hewan-hewan di perairan tersebut.
b) Peningkatan
emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan
serta buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut.
Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan
kesehatan pernapasan, Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan
penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfer meningkat maka
laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya
derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan
bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara
terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang
dekat.
c) Plastik,tidak
jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan
laut. Plastik tidak dapat di cerna dan akan terusberada pada organ pencernaan
hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian
melalui kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi karena tidak mudah
terurai, plastik akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari)
pada paparan sinar matahari, tetepi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering.
Sedangkan dalam air plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil, namun tetap tetep polimer, bahkan sampai ke Pe tingkat molekuler.
Ketika pertikel-pertikel plastik mengambang
hingga seukuran zooplankton dan di konsumsi oleh hewan lain yang lebih besar,
dengan cara inilah plastik kedalam
rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini berakhir di
perut burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan beracun yang
digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan
ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan dengan air) dan
menyebar di permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh
lebih mematikan di laut dari pada di darat. Kontaminan hidrifobik juga dapat
terakumulasi pada jarak lemak, sehingga racun pelasti diketahui mengganggu
system endokrin ketika di konsumsi, serta dapat menekan system kekebalan tubuh
atau menurun tingkat reproduksi.
KESIMPULAN
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik adalah
limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan
anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air akibat limbah
organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak digunakan lagi dan air menjadi
penyebab timbulnya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Mulia, R.M. (2005). Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sastrawijaya, A.T (2000). Pencemaran Lingkungan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat,
Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit
Pantona Media. Jakarta
http://elisabethaprianisihotang.blogspot.com/2016/01/makalah-pencemaran-air-akibat-limbah.html
http://vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen-bangunan-30/1218-tiyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.