Bahaya
Plastik Pada
Lingkungan
Oleh
; Hizra Fazly*)
Abstrak
Plastik
adalah salah satu
bahan yang dapat
kita temui di
hampir setiap barang.
Menurut penelitian,
penggunaan plastik yang
tidak sesuai persyaratan
akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat
mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia
(karsinogenik). Selain itu
plastik pada umumnya
sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh
mikro organisme. Sampah
plastik dapat bertahan
hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan.
Sampah plastik tidaklah
bijak jika dibakar karena
akan menghasilkan gas
yang akan mencemari
udara dan membahayakan pernafasan manusia,
dan jika sampah
plastik ditimbun dalam
tanah maka akan
mencemari tanah, air tanah
Kata kunci : Jenis plastik, upaya
penanggulangan limbah plastik
PENDAHULUAN
Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Sementara itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Komposisi sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70% dan sisanya adalah sampah non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong plastik atau kantong kresek selain plastik kemasan.. Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik. Permasalahan sampah plastik tersebut apabila semakin banyak jumlahnya di lingkungan maka akan berpotensi mencemari lingkungan. Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah dan di perairan plastik akan sulit terurai.’
Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Sementara itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Komposisi sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70% dan sisanya adalah sampah non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong plastik atau kantong kresek selain plastik kemasan.. Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik. Permasalahan sampah plastik tersebut apabila semakin banyak jumlahnya di lingkungan maka akan berpotensi mencemari lingkungan. Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah dan di perairan plastik akan sulit terurai.’
Permasalahan
Pengelolaan sampah di Indonesia merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan untuk mengurangi sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik 70% terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik 14%, (Purwaningrum,2016).
Lebih lanjut dikemukakan bahwa berdasarkan data dari
Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan bahwa total jumlah
sampah Indonesia di 2019 akan
mencapai 68 juta ton, dan sampah
plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton,dan hasil penelitian Jeena Jambeck
2015 menyatakan bahwa Indonesia berada
di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar
187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan sampah plastik lebih
dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastic yang sudah banyak
diterapkan adalah dengan Konsep 3R
(Reuse, Reduce dan Recycle)
dan alternatif lain yang sudah banyak diteliti
adalah daur ulang
sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak(Purwaningrum.P.2016)
Lebih
lanjut dikemukakan bahwa perkembangan
tentang isu sampah laut memasuki babak
baru. Pemerintah Indonesia terkejut sejak
penelitian Jenna Jambeck, peneliti dari
Universitas Georgia, Amerika
merilis hasil penelitiannya di jurnal Science. Pertama bahwa
Indonesia merupakan negara kedua terbesar
penyumbang sampah sebesar 3.2 juta ton.Kita
hanya kalah dari
negara Tiongkok diperingkat pertama.
Kedua bahwa dari 192 negara pesisir
(termasuk Indonesia), setidaknya sudah
membuang sampah kelaut sebesar 12.7
juta ton. Dengan
jumlah penduduk yang lebih sedikit
dari India, negara tersebut
masih jauh dibawah Indonesia dalam
menyumbang sampah ke laut. Ketiga adalah prediksi kenaikan
jumlah sampah yang masuk ke laut akan berlangsung secara
eksponensial jika infrastruktur di darat tidak diperbaiki
PEMBAHASAN
A, Tipe
Plastik
Plastik dapat di golongkan
berdasarkan :
1. Berdasarkan fisiknya
• Termoset Termoset adalah jenis
plastik yang tidak bisa di daur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan
menyebabkan kerusakan pada molekul –molekulnya, seperti : resin epoksi,
bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester, polyurethane. Contoh :
peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan
listrik seperti isolator, saklar, stop kontak, dudukan lampu (bakelit), sesrat
tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester).
• Termoplastik
Termoplastik adalah jenis plastik
yang bisa di daur ulang atau di cetak lagi dengan proses pemanasan ulang.
Seperti : Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly
Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan ABS, PTFE
(Teflon). Contoh : bahan pembungkus makanan, botol (Polyetthylene), pengganti
logam, pelapis alat – alat masak (Teflon), pipa, aat rumah tangga, piringan
hitam (PVC), bahan isolator lisrtik, tyro foam, mainan anak (Polystyrene), kran
air, tutup botol, komponen mesin elektronik dan mekanik (ABS), wadah makanan
atau minuman.
2. Kinerja dan Penggunaannya
• Plastik komoditas Sifat mekanik
tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya barang barang elektronik,
pembungkus makanan, botol minuman.
• Plastik teknik Tahan panas,
temperature operasi di atas 100 °C, sifat mekanik bagus, contoh : komponen
otomotif dan elektronik
• Plastik teknik khusus Temperature
operasi di atas 150 °C, sifat mekanik sangat bagus, contoh : komponen pesawat
3. Berdasarkan sumbernya
Polimer alami kayu, kulit binatang,
kapas, karet alam, rambu Polimer sintetis:
- Tidak terdapat secara alami:
nylon, poliester, polipropilen
- Terdapat di alam tetapi dibuat
oleh proses buat karet sintetis
B.
penyebab terjadinya pencemaran
Masyarakat di jaman modern seperti ini lebih banyak menghasilkan limbah
dan penggunakan energi. Limbah-limbah yang di hasilkan pun meraneka ragam mulai
dari sampah, air kakus (black water), dan ada pula air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat atau yang lebih dikenal
sebagai sampah, seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Namun berbeda dengan sekarang, sampah akan memiliki
nilai ekonomis jika kita mampu kreatif dalam pengolahannya atau dalam kata lain
daur ulang. Tidak hanya dengan daur ulang sampah khususnya plastik dapat
bernilai ekonomis. Melaikan dengan adanya bank sampah yang mampu menampung
berbagai macam sampah salah satunya yaitu sampah plastik. Tetapi di lain pihak
sampah plastik merupakan sampah nomor satu yang jadi musuh lingkungan. Hal
tersebut dikarenakan plastik sulit untuk bisa terurai walau berada di tanah
dalam jangka yang sangat lama. Bentuk utuh plastik akan tetap terjaga walau
sudah berada di dalam tanah selama bertahun-tahun sampai ratusan tahun.
Lamanya waktu untuk
penguraian sampah plastik berdampak buruk pada lingkungan khususnya alam yaitu
tercemarnya tanah. Pencemaran tanah juga dihasilkan dari proses produksi
industri. Salah satu penyebab yang terjadi karena pemerintah dan pelaku
industri kurang mengedepankan sektor lingkungan. Akibatanya merupakan persoalan
yang harus dihadapi oleh komunitas-komunitas yang tinggal di sekitar kawasan
industri.
C. Dampak dari pencemaran sampah plastik
·
Pembuangan
sampah plastik yang sembarangan akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
aliran sungai tersumbat yang menyebabkan banjir.
·
Tercemarnya
air tanah dan tanah.
·
Kantong
plastik akan mengganggu penyerapan air ke dalam tanah.
·
Menurunkan
kesuburan tanah.
·
Racun-racun
dari partikel plastic yang masuk kedalam tanah akan membunuh hewan pengurai
didalam tanah seperti cacing.
·
Hewan-hewan
dapat terjerat dalam sampah plastic.
D. Penanggulangan limbah
plastik
- Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain
setiap kali berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat
belanja dari rumah.
- Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai
ulang / penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik
dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan,
Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik untuk
dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan
fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku sekunder
produk plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery (
pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahanbahan yang
masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan
ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan
biologi, ketiganya dikenal dengan 3 R
- Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan
karena akan secara tidak langsung merusak ekosistem melalui sumbatan pada
sistem saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir
Kesimpulan
Penggunaan plastik disatu sisi telah mendatangkan manfaat yang cukup besar, namun di sisi lain karena sifatnya yang kurang baik terhadap kesehatan dan juga sulit diurai oleh lingkungan maka produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan masalah baru. Namun demikian, keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehingga manusia perlu mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan sampah plastik dengan benar sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Sampah plastik jika dikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi bersih ( 3R) akan mengurangi limbah dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan serta dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Dengan demikian peran serta pemerintah, masyarakat dan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan ini akan membuat kesehatan dan lingkungan terjaga dengan baik. Cara lain dalam rangka mengurangi keberadaan plastik dan sampah plastik adalah dengan cara mengurangi penggunaan barang-barang berbahan baku plastik
Daftar
Pustaka
pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2-_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.