.

Sabtu, 11 Agustus 2018

Bahaya Plastik Pada Lingkungan proyek 2 @G24-hizra @G02


Bahaya Plastik Pada
 Lingkungan
Oleh ; Hizra Fazly*)

Abstrak
Plastik  adalah  salah  satu  bahan  yang  dapat  kita  temui  di  hampir  setiap  barang.  Menurut penelitian,  penggunaan  plastik  yang  tidak  sesuai  persyaratan  akan  menimbulkan  berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh  manusia  (karsinogenik).  Selain  itu  plastik  pada  umumnya  sulit  untuk  didegradasikan (diuraikan)  oleh  mikro  organisme.  Sampah  plastik  dapat  bertahan  hingga  bertahun-tahun sehingga  menyebabkan  pencemaran  terhadap  lingkungan.  Sampah  plastik  tidaklah  bijak  jika dibakar  karena  akan  menghasilkan  gas  yang  akan  mencemari  udara  dan  membahayakan pernafasan  manusia,  dan  jika  sampah  plastik  ditimbun  dalam  tanah  maka  akan  mencemari tanah, air tanah

Kata kunci : Jenis plastik, upaya penanggulangan limbah plastik

PENDAHULUAN
 

    Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Sementara itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Komposisi sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60-70% dan sisanya adalah sampah non organik 30-40%, sementara itu dari sampah non organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong plastik atau kantong kresek selain plastik kemasan.. Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik. Permasalahan sampah plastik tersebut apabila semakin banyak jumlahnya di lingkungan maka akan berpotensi mencemari lingkungan. Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah dan di perairan plastik akan sulit terurai.’

Permasalahan

Pengelolaan sampah di Indonesia merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani  dengan  baik. Kegiatan untuk mengurangi sampah  baik di masyarakat sebagai  penghasil sampah maupun di tingkat  kawasan masih sekitar 5%  sehingga  sampah tersebut  dibuang ke Tempat  Pemrosesan Akhir (TPA),sementara  lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah  terbesar  di TPA selain sampah organik 70% terdapat sampah non organik yaitu  sampah plastik 14%,  (Purwaningrum,2016).
Lebih lanjut dikemukakan bahwa berdasarkan data dari Kementrian  Lingkungan  Hidup  dan Kehutanan  bahwa total  jumlah  sampah Indonesia di  2019  akan  mencapai 68  juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton,dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan  bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan  Hidup  dan Kehutanan  menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastic yang sudah  banyak  diterapkan  adalah dengan Konsep 3R (Reuse,  Reduce  dan Recycle)  dan  alternatif  lain yang sudah banyak  diteliti  adalah  daur  ulang  sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak(Purwaningrum.P.2016)
Lebih  lanjut  dikemukakan bahwa perkembangan tentang  isu sampah laut memasuki  babak  baru.  Pemerintah Indonesia terkejut  sejak  penelitian Jenna Jambeck,  peneliti  dari  Universitas  Georgia, Amerika merilis hasil penelitiannya di jurnal Science. Pertama  bahwa  Indonesia merupakan negara  kedua terbesar penyumbang sampah sebesar 3.2 juta ton.Kita  hanya  kalah  dari  negara Tiongkok diperingkat  pertama. Kedua  bahwa  dari 192 negara  pesisir  (termasuk  Indonesia), setidaknya  sudah  membuang sampah  kelaut  sebesar 12.7  juta  ton.  Dengan  jumlah penduduk yang  lebih  sedikit  dari India, negara  tersebut masih  jauh  dibawah Indonesia  dalam  menyumbang  sampah  ke laut. Ketiga adalah prediksi kenaikan jumlah sampah  yang  masuk ke laut akan berlangsung secara eksponensial jika infrastruktur di darat tidak diperbaiki

PEMBAHASAN
A, Tipe Plastik

Plastik dapat di golongkan berdasarkan :
1. Berdasarkan fisiknya
• Termoset Termoset adalah jenis plastik yang tidak bisa di daur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan pada molekul –molekulnya, seperti : resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester, polyurethane. Contoh : peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik seperti isolator, saklar, stop kontak, dudukan lampu (bakelit), sesrat tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester).

• Termoplastik
Termoplastik adalah jenis plastik yang bisa di daur ulang atau di cetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Seperti : Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan ABS, PTFE (Teflon). Contoh : bahan pembungkus makanan, botol (Polyetthylene), pengganti logam, pelapis alat – alat masak (Teflon), pipa, aat rumah tangga, piringan hitam (PVC), bahan isolator lisrtik, tyro foam, mainan anak (Polystyrene), kran air, tutup botol, komponen mesin elektronik dan mekanik (ABS), wadah makanan atau minuman.

2. Kinerja dan Penggunaannya
• Plastik komoditas Sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya barang barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman.
• Plastik teknik Tahan panas, temperature operasi di atas 100 °C, sifat mekanik bagus, contoh : komponen otomotif dan elektronik
• Plastik teknik khusus Temperature operasi di atas 150 °C, sifat mekanik sangat bagus, contoh : komponen pesawat

3. Berdasarkan sumbernya
Polimer alami kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambu Polimer sintetis:
  • Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen
  • Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buat karet sintetis
B. penyebab terjadinya pencemaran

     Masyarakat di jaman modern seperti ini lebih banyak menghasilkan limbah dan penggunakan energi. Limbah-limbah yang di hasilkan pun meraneka ragam mulai dari sampah, air kakus (black water), dan ada pula air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah padat atau yang lebih dikenal sebagai sampah, seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Namun berbeda dengan sekarang, sampah akan memiliki nilai ekonomis jika kita mampu kreatif dalam pengolahannya atau dalam kata lain daur ulang. Tidak hanya dengan daur ulang sampah khususnya plastik dapat bernilai ekonomis. Melaikan dengan adanya bank sampah yang mampu menampung berbagai macam sampah salah satunya yaitu sampah plastik. Tetapi di lain pihak sampah plastik merupakan sampah nomor satu yang jadi musuh lingkungan. Hal tersebut dikarenakan plastik sulit untuk bisa terurai walau berada di tanah dalam jangka yang sangat lama. Bentuk utuh plastik akan tetap terjaga walau sudah berada di dalam tanah selama bertahun-tahun sampai ratusan tahun.

Lamanya waktu untuk penguraian sampah plastik berdampak buruk pada lingkungan khususnya alam yaitu tercemarnya tanah. Pencemaran tanah juga dihasilkan dari proses produksi industri. Salah satu penyebab yang terjadi karena pemerintah dan pelaku industri kurang mengedepankan sektor lingkungan. Akibatanya merupakan persoalan yang harus dihadapi oleh komunitas-komunitas yang tinggal di sekitar kawasan industri. 


C. Dampak dari pencemaran sampah plastik
·         Pembuangan sampah plastik yang sembarangan akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan aliran sungai tersumbat yang menyebabkan banjir.
·         Tercemarnya air tanah dan tanah.
·         Kantong plastik akan mengganggu penyerapan air ke dalam tanah.
·         Menurunkan kesuburan tanah.
·         Racun-racun dari partikel plastic yang masuk kedalam tanah akan membunuh hewan pengurai didalam tanah seperti cacing.
·         Hewan-hewan dapat terjerat dalam sampah plastic.

D. Penanggulangan limbah plastik
  • Kurangi penggunaan kantong plastik dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Harus diingat untuk selalu membawa tas kain saat belanja dari rumah.
  • Limbah plastik ditanggulangi dengan cara Reuse ( pakai ulang / penggunaan kembali ) adalah upaya penggunaan limbah plastik dipakai kembali tanpa perlakuan apa-apa, misal untuk dibuat hiasan, Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan dengan memproses kembali ke proses semula melalui perlkuan fisika, kimia dan biologi menjadi produk lain seperti bahan baku sekunder produk plastik lain, misal plastik kresek hitam, pot hitam, dan Recovery ( pungut ulang/ambil ulang ) adalah upaya mengambil ulang bahanbahan yang masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi, ketiganya dikenal dengan 3 R
  • Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena akan secara tidak langsung merusak ekosistem melalui sumbatan pada sistem saluran air yang menyebabkan sedimentasi dan banjir

Kesimpulan

Penggunaan plastik disatu sisi telah mendatangkan manfaat yang cukup besar, namun di sisi lain karena sifatnya yang kurang baik terhadap kesehatan dan juga sulit diurai oleh lingkungan maka produk plastik dan sampahnya akan menimbulkan masalah baru. Namun demikian, keberadaannya tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia sehingga manusia perlu mengantisipasi pemakaian plastik dan pembuangan sampah plastik dengan benar sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Sampah plastik jika dikelola dengan benar yaitu memakai konsep produksi bersih ( 3R) akan mengurangi limbah dan menciptakan iklim usaha yang menguntungkan serta dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Dengan demikian peran serta pemerintah, masyarakat dan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan ini akan membuat kesehatan dan lingkungan terjaga dengan baik. Cara lain dalam rangka mengurangi keberadaan plastik dan sampah plastik adalah dengan cara mengurangi penggunaan barang-barang berbahan baku plastik

Daftar Pustaka
pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2-_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K.pdf






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.