Pesatnya perkembangan sektor industri di Indonesia dapat
berdampak pada lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup merupakan pokok
permasalahan yang tiada habisnya menjadi perbincangan. Teknologi merupakan
faktor pendukung industri untuk membuat pekerjaan manusia semakin lancar.
Semakin berkembangnya teknologi untuk solusi terhadap dampak lingkungan, maka
terciptanya teknologi hijau yang merupakan salah satu upaya untuk menjaga
kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia.
Definisi
Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam sekitar untuk memelihara sumberdaya alam serta mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) Teknologi hijau adalah teknologi yang penggunaannya minim menggunakan sumber daya alam, termasuk sumberdaya energi, mineral, air dan material, serta minim menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan manusia. Ia juga menghemat energi dan sumberdaya alam serta menggalakkan sumber-sumberdaya yang renewable.
Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam sekitar untuk memelihara sumberdaya alam serta mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) Teknologi hijau adalah teknologi yang penggunaannya minim menggunakan sumber daya alam, termasuk sumberdaya energi, mineral, air dan material, serta minim menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan manusia. Ia juga menghemat energi dan sumberdaya alam serta menggalakkan sumber-sumberdaya yang renewable.
Tujuan
Teknologi hijau bertujuan
untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi
manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya
alam yang cepat di planet bumi. Konsep penerapan teknologi hijau secara umum
memiliki beberapa tujuan utama yang memilki prioritas untuk dapat
diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Keberlangsungan
– Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan
tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
2. Pendaur-ulangan
sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan menciptakan
produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
3. Pengurangan
Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan mengubah
pola produksi dan pola konsumsi.
4. Inovasi
– Upaya untuk mengembangkan alternative teknlogi yang ramah lingkungan guna
memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
5. Viabilitas
– upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang
teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan
peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.
6. Edukasi
– Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau
guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Prinsip
utama
Prinsip utama pada Konsep Green Technology meliputi 3 hal
yaitu :
1. Kenyamanan
Sosial
2. Ekonomis
3. Ramah
Lingkungan
Penerapan
Ragam atau tipe dalam
penerapan konsep Green Technology di dunia didasarkan pada prinsip-prisip utama
pada Greentech . Konsep Greentech diterapkan untuk membantu manusia dari
teknologi yang paling sederhana hingga teknologi yang paling mutakhir untuk
mencapai kehidupan yang nyaman, ekonomis dan ramah lingkungan. Pada dasarnya
konsep Greentech yang diterapkan dalam menciptakan produk
adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan proses, dan
memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang minimal. Hal ini
selaras dengan prinsip yang ada di konsep Greentech.
Penggolongan
Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara lain :
1. Energi
Menekan angka pencemaran
karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan bahan bakar energi yang berasal
dari fosil. Kita ketahui bersama sumber energi fosil memiliki potensi yang
terbatas dan menghasilkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan yaitu
menghasilkan pencemaran karbon, hal ini akan berdampak buruk bagi bumi apabila
tidak diambil tindakan. Penerapan konsep Greentech adalah untuk mengefisienkan
tingkat penggunaan energi, mulai dari sistem eksplorasi sumber energi, proses
pengkonversian sumber tersebut menjadi energi hingga terbentuknya energi yang
dapat dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya efisiensi energi diharapkan
pencemaran karbon dapat ditekan.
Contoh Penerapan di Indonesia :
a. Penggunaan
tenaga air (Hydro power) sebagai sumber energi listrik
b. Penggunaan
tenaga surya (Solar cell power) sebagai sumber listrik
c.
Pemanfaatan biomassa menjadi biofuel untuk
bahan bakar (limbah tanaman jarak, tebu, ketela, jagung)
d. Pemanfaatan
biogas dari limbah organik dan kotoran ternak sebagai pengganti
bahan bakar minyak tanah/kayu bakar
e. Pemanfaatan
biogas sebagai pengerak generator gas untuk pembangkit listrik
2. Bangunan
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong
menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah
lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi
iklim mikro. Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi
serta penggunaan energi terbarukan.
.
Contoh
penerapan konsep design Green Building :
a.
Meminimalkan penggunaan lampu dengan
memanfaatkan cahaya alami
b. Meminimalkan
penggunaan mesin pendingin ruangan dan air dengan mengefektifkan design
bangunan
c. Pengelolaan
limbah “closed cycle” untuk gedung tempat tinggal
d. Menyediakan
ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan/gedung yang dibangun
e. Penggunaan
material bangunan yang ramah lingkungan dan tahan lama
3. Chemistry
Green
Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari sebuah
produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan
penghasilan zat-zat (substansi) berbahaya. Green Chemistry lebih berfokus pada
usaha untuk meminimalisir penghasilan zat-zat berbahaya dan memaksimalkan
efisiensi dari penggunaan zat-zat (substansi) kimia. Sedangkan, Environmental
Chemistry lebih menekankan pada fenomena lingkungan yang telah tercemar oleh
substansi-substansi kimia.
Green Chemistry itu sendiri
memiliki 12 asas, antara lain
1. Menghindari
penghasilan sampah
2. Desain
bahan kimia dan produk yang aman
3. Desain
sintesis kimia yang tak berbahaya
4. Penggunaan
sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable)
5. Penggunaan
katalis
6. Menghindari
bahan kimia yang sifatnya derivatif (chemical derivatives)
7. Desain
sintesis dengan hasil akhir (produk) yang mengandung proporsi
maksimum bahan mentah
8. Penggunaan
pelarut dan kondisi reaksi yang aman
9. Peningkatan
efisiensi energi
10. Desain
bahan kimia dan produk yang dapat terurai
11. Pencegahan
polusi
12. Peminimalan
potensi kecelakaan kerja
Contoh penerapan konsep Green Chemistry :
a. Vitamin
C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer
b. Gula
dan minyak sayur sebagai bahan baku cat
c. Gula
pati dan selulosa sebagai bahan bakar
d. Pemakaian
enzim untuk pembuatan bahan dasar kosmetik
d. Kacang
kedelai sebagai Bahan Pembuatan Toner printer
e. Kacang
kedelai sebagai bahan baku pembuatan lem perekat
4. Nanotechnology
Green Nanotechnology merupakan pengembangan dari clean
technology yang merupakan suatu upaya untuk meminimalisasi potensi resiko
kerusakan lingkungan dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan
produk nanoteknologi serta untuk mendorong penggantian produk yang ada dengan
produk nano baru yang lebih ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.