ZAT PEWARNA PADA MAKANAN
Oleh: Yan Yan Apriyana (@G25-Yan)
Mahasiswa Teknik Industri,
Universitas Mercubuana Jakarta
ABSTRAK
Menurut Retno, Bahan pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada
makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan.
Penambahan zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna
makanan yang lebih menarik.
Kata Kunci: Zat Pewarna, Pewarna Makanan
Macam-macam Bahan Pewarna pada Makanan
Terdapat banyak jenis bahan pewarna, tetapi tidak
semua pewarna itu dapat digunakan pada makanan. Ada dua jenis pewarna makanan,
yaitu pewarna alami dan pewarna buatan.
1. Bahan Pewarna alami (natural colour)
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang diambil dari
tumbuhtumbuhan atau batu-batuan secara langsung.
a. zat warna klorofil dari daun suji dan daun pandan yang
menghasilkan warna hijau untuk mewarnai kue, seperti kue lapis dan kue pisang;
b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu, minuman ringan, dan nasi kuning;
c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;
d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah pada keadaan asam;
e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;
f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;
g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak kulit anggur.
b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu, minuman ringan, dan nasi kuning;
c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;
d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah pada keadaan asam;
e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;
f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;
g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak kulit anggur.
2. Bahan Pewarna buatan (sintetis atau synthetic colour)
Pewarna
buatan adalah bahan
pewarna yang dibuat secara kimia oleh pabrik industri kimia. Pewarna ini
biasanya dijual di pasaran dengan tanda khusus pada label atau kemasannya.
Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C (food, drugs, and cosmetics), tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.
Zat Pewarna Sintetis
Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C (food, drugs, and cosmetics), tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.
Zat Pewarna Sintetis
- Biru Berlian
- Coklat HT
- Eritrosin
- Hijau FCF
- Hijau S
- Indigotin
- Karmoisin
- Kuning FCF
- Kuning Kuinolin
- Merah Alura
- Ponceau 4 R
Ada beberapa zat pewarna yang dilarang untuk mewarnai makanan, misalnya magenta untuk tekstil dan butter yellow.
Penggunaan zat
pewarna yang dilarang ini dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan ginjal,
kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan zat pewarna
tersebut mengandung bahan kimia yang tidak dapat dicerna tubuh sehingga
mengendap di dalam tubuh. Selain bpj, ambang batas pemakaian menggunakan satuan
mg/kg.
DAFTAR PUSTAKA
Retno Lestari A. 2012. Bahan Kimia Berbahaya Pada Makanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.