Oleh : CHANDRA EKA PRASETYA (@G04-CHANDRA)
Abstrak :
Teknologi
hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan
kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas)
yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
Studi
tentang teknologi hijau yang masih terus dikembangkan dan merupakan
kecenderungan teknologi di masa datang, antara lain mencakup bidang-bidang : Energi
terbarukan (renewable energy), Bangunan hijau/ramah lingkungan (green
building), Kimia hijau (green chemistry) dan Teknologi Nano Hijau (green
nanotechnology)
Kata kunci : Teknologi Hijau
Isi :
Menurut Hidayat dan Kholil
(2017) dalam Shidqi (2016) dan Soemarno (2011) dan berbagai sumber lainya
menjelaskan bahwa Teknologi Hijau (Greentech) dikenal juga sebagai teknologi lingkungan
(envirotech) dan teknologi bersih (cleantech), merupakan integrasi antara
teknologi modern dan ilmu lingkungan untuk mengoptimalkan pelestarian
lingkungan global dan sumber daya alam, serta untuk meminimalisir dampak
negatif dari berbagai kegiatan seluruh umat manusia di planet bumi. Teknologi
Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan
kehidupan diplanet bumi ini. Kelestarian yang dapat diartikan sabagai perihal
pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dimasa depan tanpa merusak
sumber daya alam, atau pemenuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kerusakan lingkungan perlu diimbangi dengan upaya pembenahannya, yang
memerlukan sains dan teknologi. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan sains
dan teknologi di satu sisi mampu mendongkrak kesejahteraan umat manusia, namun
disisi lainnya dampak terhadap lingkungan tidak selalu positif. Selayaknya
teknologi bersih atau teknologi yang bersahabat dengan lingkungan dikembangkan
sedini mungkin. Jika tidak, maka kondisi ekosistem planet bumi makin menuju
kehancurannya. Seluruh komponen ekosistem nyaris terkena limbah Industri, baik
yang berbentuk gas, partikel, cair atau padat. (Hidayat dan Kholil, 2017)
Menurut
Hazura dan Sharifah Norhaidah (2007) teknologi hijau merujuk pada pembangunan dan aplikasi
produk, peralatan serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan meminimumkan dampak
negatif akibat dari aktivititas manusia. Produk yang diciptakan itu mempunyai
kriteria seperti menggalakkan sumber yang dapat diperbaharui. Manusia dan alam
merupakan dua komponen utama tenaga hijau dalam ekosistem kehidupan manusia.
Kedua-duanya telah diwujudkan bersama, saling bergantungan dan saling
berkaitan. Jika salah satu mengalami kepunahan maka keseluruhan ekosistem akan
musnah. Sebagai contoh, perubahan iklim akibat pemanasan global telah
memberikan dampak kepada alam semesta dan manusia. Fenomena ini telah
menyebabkan kemusnahan ekologi, manusia. Secara tidak langsung, keadaan ini
telah menunjukkan bahawa kelestarian manusia bergantung pada alam sekitar dan
begitu juga sebaliknya.
Teknologi
Ramah Lingkungan tidak hanya teknologi secara individu tetapi juga secara
sistem termasuk pengetahuan, prosedur, barang dan pelayanan, dan peralatan
serta prosedur organisasi dan manajemen untuk mempromosikan kelestarian
lingkungan.Bedasarkan karakteristik ini, definisi Teknologi Ramah Lingkungan
adalah semua teknologi tansisi yang akan menjadi teknologi berwawasan
lingkungan, semua aliran daur hidup material, energi dan air dalam sistem
produksi dan konsumsi, meliputi keseluruhan spektrum mulai teknologi dasar
sistem produksi dan konsumsi sampai dengan keseluruhan teknologi terintegrasi
dimana teknologi lingkungan merupakan teknologi produksi dan konsumsi untuk
dirinya sendiri, termasuk teknologi sistem tertutup dimana targetnya adalah
zero waste dan /atau pengurangan penggunaan sumberdaya yang signifikan, serta
teknologi lingkungan yang menghasilkan sedikit emisi; dan mempertimbangkan
pengembangan teknologi dalam kontek ekologi dan sosial. (Kardono, 2010)
Menurut
Hadi dkk. (2013) bahwa pembangunan industri yang berkelanjutan membutuhkan
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan dan lingkungan. Dua komponen
utama pengembangan industri adalah energi dan bahan baku. Untuk meminimalkan
dampak lingkungan dari energi dan bahan baku, langkah penting diperlukan untuk
mengatasi masalah ekonomi hijau dan pemanasan global. Penggunaan inovasi
teknologi untuk emisi gas industri merupakan solusi pencegahan yang dihadapi
pemanasan global.
Daftar pustaka :
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad
Kholil. 2017. Kimia Industri dan
Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad
Kholil. 2017. Manajemen Lingkungan Dengan
Berpikir Hijau. Yogyakarta : Wahana Resolusi.
- Hazura dan Sharifah Norhaidah, 2007. “Pemeliharaan
Alam Tabii Bersumberkan Pengetahuan Islam” dlm. Jurnal Pendidikan Sains 7:1,
hlm. 31-44. Dalam : http://jurnalkanun.dbp.my/wordpress/wp-content/uploads/2014/11/7-Kelestarian-Alam-Sekitar1.pdf (Diunduh pada tanggal 8 Februari 2018)
- Kardono. 2010. Teknologi Ramah Lingkungan : Kriteria,Verifikasi Dan
Arah Pengembangan . Lokakarya
Jakarta Convention
Center Tanggal 4 Juni 2010.
- Hadi dkk. 2013 . International Journal of Renewable Energy
Development Volume 2, Issue 1, 2013. Dalam : http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=19908 (Diunduh pada tanggal 8 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.