.

Sabtu, 10 Februari 2018

“Selamatkan Air si Pemberi kehidupan”

Oleh : Dede Abdulah (F28-Komaludin)

Abstrak
            Lingkungan hidup merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan yang utuh, dan manusia ada didalamnya. Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya, bilamana terjadi pencemaran maka, akan terjadi penurunan kualitas dari air dan dapat membahayakan kelangsungan hidup bagi semua mahluk hidup yang menggunakan nya.
            Pencemaran air dapat mengakibatkan berbagai penyakit bagi manusia. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah manusia, limbah nutrisi, ail limbah, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah plastik, air limbah dan limbah minyak.
            Limbah logam berat seperti merkuri dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik fitoremediasi. Teknik fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan dari badan air yang telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Tanaman yang dimaksud adalah tanaman mangrove (A. Marina).
Kata Kunci : Pencemaran, Pencemaran Air, Logam berat.



Pendahuluan
Menurut (Sodikin, 2007), dalam (Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016), bahwa lingkungan hidup merupakan media hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan yang utuh, dan manusia ada didalamnya. Manusia dengan tingkah lakunya dapat mempengaruhi lingkungan (dapat mencemari, merusak atau melestarikan lingkungan).  Mengingat air adalah komponen dari lingkungan hidup, maka pencemaran air merupakan spesifikasi dari pencemaran lingkungan hidup (Susanto, Joko Prayitno.2005)
 Menurut (Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016), bahwa salah satu sumber daya alam yang vital bagi kehidupan manusia adalah air. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut. air juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi. ( Triadi Putranto, Thomas. 2011).
Air yang telah diguakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan  arena dapat menyebabkan pencemaran. Selain dari pada itu pencemaran air juga dapat disebabkan oleh beberapa komponen ( Triadi Putranto, Thomas. 2011). Diantaranya :
1.      Bahan buangan padat
2.      Bahan buangan organik
3.      Bahan buangan anorganik
4.      Bahan buangan olahan bahan makanan
5.      Bahan buangan cairan berminyak
6.      Bahan buangan zat kimia
7.      Bahan buangan berupa panas
Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi, apabila air telah tercemar maka akan menjadi petaka bagi kehidupan. Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi kebutuhan orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Pembahasan
Mengingat air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi, maka air merupakan sumber daya alam yang perlu dilindungi agar tidak tercemar sehingga dapat terus bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Menurut catatan dari World Wild Fund (WWF) dalam (Atep. 2017), bahwa pencemaran oleh bahan kimia beracun telah mengancam kehidupan di planet bumi, baik dilautan maupun di daratan, mulai dari daerah tropis sampai kutub semuanya sudah terkontaminasi.
Menurut (Wardhana, 1998). dalam (Triadi Putranto,Thomas.2011). Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:
1.      Adanya perubahan suhu air.
2.      Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen.
3.      Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
4.      Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
5.      Adanya mikroorganisme.
6.      Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
Pencemaran lingkungan sebagaimana pengertiannya dirumuskan dalam pasal 1 angka 12 Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah “pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
Penyebab dari pencemaran air adalah dari berbagai aktivitas manusia seperti (atep. 2017) yaitu :
a.       Limbah Manusia
Bumi yang dihuni lebih dari tujuh miliar penduduk, tentu saja hampir setiap hari semua penduduk tersebut harus membuang limbahnya sebagai sisa dari proses pencernaan makanannya.
Menurut WHO (2013) dalam (Atep. 2017) mengungkapkan pembuangan limbah manusia berpengaruh langsung terhadap kualitas kehidupannya, dan seringkali menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan air seperti diare. Diseluruh dunia penyaki diare menimbulkan kematian 760.000 anak – anak dan balita dalam setiap tahunnya. Dalam hal ini WHO memprediksi bahwa penyakit yang berhubungan dengan air dapat menimbulkan kematian 135 Juta orang sampai tahun 2020.
b.      Limbah Nutrisi
Sejatinya menurut teori dan praktek ilmiah, limbah nutrisi dapat dikembalikan ke lingkungan yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali oleh mikroorganisme dan makoorganisme disekitar perairan. Namun bila limbah nutrisi dalam jumlah yang sangat besar di buang dalam waktu yang bersamaan, dapat mengakibatkan kondisi perairan menjadi kotor, tidak terawat dan cencerung membahayakan.
Menurut (Nontji.2008 dan wood.2005) dalam (Atep. 2017), Limbah nutrisi dapat menyebabkan dampak negatif seperti penyusutan oksigen dari air secara drastis, keracunan pada mamalia,penyakit pada manusia, kemerosotan ekonomi daerah pesisir,bahkan terbentuknya zona mati.
c.       Air limbah
Menurut (Said. 2011) dalam (Atep. 2017), Air limbah dari berbagai aktivitas manusia seperti air bekas pencucian pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian dan sebagainya. Selain itu saluran air yang keluar dari pabrik juga mengeluarkan limbah industri, yang mengalir ke badan – badan air mulai dari selokan sampai ke lautan.
d.      Limbah kimia
Limbah kimia yang menyebabkan pencemaran air dan sangat beracun adalah polychlorinated biphenyls (PCB). PCB biasa digunakan untuk peralatan listrik,pelapis permukaan, tinta dan cat.
Selain PCB yang dapat meracuni ekosistem perairan adalah logam berat seperti cadmium (Cd), Merkuri(Hg), Timbal (Pb) dan Arsen (As).
e.       Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif tergolong menjadi tiga yaitu
1.      Limbah dibebaskan atau limbah tingkat yang sangat rendah (VLLW)
2.      Limbah tingkat Rendah (LLW) biasanya di hasilkan dari rumah sakit dan siklus bahan bakar nuklir.
3.      Limbah tingkat menengah (ILW)
4.      Limbah tingkat tinggu (HLW) berasal dari pembakaran uranium dalam reaktor nuklir.
Menurut (Wood. 2015) dalam (Atep. 2017) mengungkapkan limbah radioaktif falam konsentrasi cukup tinggi dapat membunuh, sedangkan dalam konsentrasi rendah dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
f.        Limbah Minyak
Kecelakaan tumpahan minyak yang terjadi sering mengakibatkan kerusakan linhkungan yang serius. Tingkat pencemaran yang berat mampu membunuh berbagai jenis organisme air atau tanah dan menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen
g.      Limbah Plastik
Limbah plastik merupakan salah satu sumber polutan yang menimbulkan pencemaran air, baik dilautan, sungai , danau dan badan perairan lainnya.
Seperti yang diungkapkan oleh (Triadi Putranto, Thomas.2011).  akibat dari pencemaran air yaitu pencemaran oleh logam berat. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan  logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan engaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh.
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk  ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin banyak dilaporkan.
Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) di dalam Mursyidin, Dindin H. (2006) melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd).
Logam merkuri (Hg) adalah salah satu trace element yang mempunyai sifat cair pada  emperatur ruang dengan spesifik gravity dan daya hantar listrik yang tinggi.Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikroorganisme menjadi komponen methyl merkuri (CH3-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air.
Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia, yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut.
Menurut (Susiati, 2008) dalam (Sander Erari, Semuel .2011), Logam berat terakumulasi ke dalam tubuh biota laut dapat melalui permukaan tubuh, terserap insang dan rantai makanan. Secara biologis logam berat akan mengalami penimbunan dalam tubuh biota laut seperti ikan, udang dan kerang. Setiap biota memiliki cara makan yang berbeda. Kerang memperoleh makanan dengan menyaring air, sehingga dengan mudah logam berat masuk ke dalam tubuh kerang.
Logam berat juga mudah terakumulasi ke dalam tubuh ikan. Logam berat akan menumpuk pada organ tubuh ikan. Selanjutnya ikan mengalami gangguan pada organ-organ pernapasan hingga mengalami kematian. Logam berat Pb dan Cd terakumulasi ke dalam tubuh udang (Crustaceae) lewat permukaan tubuh dengan cara difusi dari lingkungan perairan (Conell dan Miller, 1995; Rahman, 2005; dalam Sander Erari, Semuel .2011)
Dalam rantai makanan di perairan yang tercemar logam berat akan terakumulasi ke dalam tubuh fitoplanton. Fitoplanton yang mengandung logam berat dimakan oleh ikan-ikan kecil, kemudian ikan-ikan besar memakan ikan-ikan kecil, dan ikan-ikan besar maupun kecil dimakan oleh manusia. Terjadilah biomagnifikasi (transfer logam berat) melalui rantai makanan. (Sander Erari, Semuel .2011). Keracunan Hg yang sering disebut sebagai mercurialism banyak ditemukan di negara maju, misalnya Mad Hatter’s Disease yang merupakan suatu outbreak keracunan Hg yang diderita oleh karyawan di Alice Wonderland. Bencana Minamata yang merupakan suatu outbreak keracunan Hg pada penduduk makan ikan yang terkontaminasi oleh Hg di Minamata Jepang, dan kejadian ini dikenal sebagai Minamata Disease. Penyakit lain yang disebabkan oleh keracunan Hg adalah Pink Disease yang terjadi di Guatemala dan Rusia yang merupakan outbreak keracunan Hg akibat mengkonsumsi padi-padian yang terkontaminasi oleh Hg.
( Triadi Putranto, Thomas. 2011).
Paparan logam berat Hg terutama methyl mercury dapat meningkatkan kelainan janin dan kematian waktu lahir serta dapat menyebabkan Fetal Minamata Disease, seperti yang terjadi pada nelayan Jepang di teluk Minamata. Selain yang tersebut di atas Hg dapat menyebabkan kerusakan otak, kerusakan syaraf motorik, cerebral palsy, dan retardasi mental. Merkuri merusak sistem pusat nerves, system endokrin, ginjal, dan organ bagian badan yang lain, dan akan mempengaruhi mulut , gusi, dan gigi. Uap air raksa/merkuri di udara jika terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan kerusakan otak dan pada akhirnya menimbulkan kematian. Kebanyakan manusia keracunan merkuri akibat dental amalgam restoration dan mengkonsumsi makanan dari hewan air dan mamalia yang terkontaminasi oleh limbah pabrik.( Triadi Putranto, Thomas. 2011).
Pencemaran logam berat pada perairan sungai, pesisir pantai dan laut nampaknya sulit di cegah, karena aktifitas manusia selalu meningkat dan menghasilkan limbah ke lingkungan terus-menerus. aktifitas pertambangan, industrial, perhotelan, perkotaan banyak menyumbang limbah ke lingkungan. limbah cair yang mengandung logam berat merupakan limbah yang berpotensi merusak sistem perairan, seperti sungai, dan perairan pesisir pantai.
Salah satu solusi yang baik adalah dengan menggunakan teknik fitoremediasi. Teknik fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan dari badan air yang telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Teknologi ini mudah, dan murah, serta memberikan efek negative yang kecil bagi kesehatan (Khiatuddin. 2003; Kusumastuti. 2009 dalam (Sander Erari, Semuel .2011)
Teknik fitoremediasi sangat cocok untuk daerah perairan yang tercemar dengan menggunakan hutan mangrove. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan alami untuk membersihkan lingkungan dari berbagai bentuk zat pencemar sehingga penggunaan tanaman mangrove sebagai tumbuhan penyerap logam berat dari perairan sangat tepat.
(Sander Erari, Semuel .2011) juga menerangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Amin (2001), di perairan pesisir Dumai, Propinsi Riau, menunjukan bahwa organ akar dan daun tumbuhan A. marina memiliki kemampuan menyerap logam berat timbal Pb dan tembaga Cu. Perairan Dumai kota merupakan daerah yang mendapat sumbangan bahan pencemar perairan pesisir dan laut dari berbagai aktifitas industri dan rumah tangga.
Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan benda mati yang merupakan satu kesatuan yang utuh, dan manusia ada didalamnya. Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk lainnya, bilamana terjadi pencemaran maka, akan terjadi penurunan kualitas dari air dan dapat membahayakan kelangsungan hidup bagi semua mahluk hidup yang menggunakan nya.
            Pencemaran air dapat mengakibatkan berbagai penyakit bagi manusia. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah manusia, limbah nutrisi, ail limbah, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah plastik, air limbah dan limbah minyak.
            Limbah logam berat seperti merkuri dapat ditanggulangi dengan menggunakan teknik fitoremediasi. Teknik fitoremediasi adalah teknologi pembersihan zat polutan dari badan air yang telah tercemar dengan menggunakan tanaman. Tanaman yang dimaksud adalah tanaman mangrove (A. Marina).
Daftar Pustaka.
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil.2017.Kimia,industri dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona Media

Sander Erari, Semuel .2011. Pelestarian hutan Mangrove solusi pencegahan logam berat di perairan indonesia. Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS
(Diunduh : 9 Februari 2018)
Triadi Putranto, Thomas.2011. Pencemaran logam berat Merkuri (Hg) pada Air tanah. TEKNIK Volume 32, Nomor 1, Tahun 2011 page. 62-71. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dalam
(Diunduh : 9 Februari 2018)

Lia Pradnya Paramita, Made Dkk.2016. Upaya masyarakat dalam penegakan hukum terhadap pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah. Kertha Wicara Vol. 05, No. 02, Februari 2016. Kertha Wicara. Dalam
(Diunduh : 9 Februari 2018)

Susanto, Joko Prayitno.2005. Analisis Deskripsi pencemaran air sumur pada daerah industri pengecoran logam. JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 2 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Dalam
(Diunduh : 9 Februari 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.