.

Sabtu, 10 Februari 2018

Pencemaran Tumpahan Minyak Di Laut dan Metode Penanganan


Oleh : Khadijah Zahrah (@F29-Khadijah Zahrah)

Abstrak
Sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi focus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan snagat signifikan merusak mahluk hidup disekitar pantai tersebut. Deep water horizon merupakan contoh pencemaran laut terbesar di amerika serikat.

Kata Kunci : tumpahan minyak, limbah minyak, deep water horizon, pencemaran air laut

Isi
Meningkatnya jumlah industri di dunia sangat berpengaruh terhadap meningkatnya perusakan lingkungan. Kegiatan industri menyumbangkan polusi baik ke dalam udara, tanah, maupun air yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Aktivitas industri perminyakan akhir-akhir ini telah menyebabkan permasalahan lingkungan, salah satunya akibat pencemaran yang dihasilkan dari minyak bumi yang tertumpah ke permukaan. Tumpahan minyak yang terjadi sering mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Tingkat pencemaran yang berat mampu membunuh berbagai jenis organisme air atau tanah dan menyebabkan lingkungan mengalami kerusakan yang bersifat permanen.

Menurut Dessy (2002) dalam Hidayat dan Kholil, (2017) mengemukakan bahwa, pengelolaan limbah pada kegiatan industry minyak pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan lingkungan dan kemungkinan penurunan kualitas lingkungan. Limbah padat dapat berua lumpur minyak, lumpur aktif, drum-drum bekas bahan kimia, sampah dan lain-lain. Limbah minyak merupakan kotoran minyak yan terbentuk dari proses pengumpulan dan pengendapan kontaminan minyak. Limbah minyak ini merupakan bahan pencemar yang dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan oleh sebab itu harus segera ditanggulangi.

Deepwater Horizon adalah sebuah Rig atau semi-submersible pengambang sebagai rig pengeboran yang bisa dioperasikan pada perairan dengan kedalman hingga 10.000 kaki (3.000 m). Dibangun oleh perusahaan Korea Selatan Hyundai Heavy Industries dan dimiliki oleh Transocean disewa untuk BP dari maret 2008 sampai September 2013. Pengeboran dilakukan di Mocondo Prospect 14 mil di lepas pantai Lousian Teluk Maxico.

Pada tanggal 20 April 2010 pukul 09.45 tekanan tinggi gas metana dari dalam sumur naik ke rig pengeboran dan meledak metana platform, dalam kecelakaan ini 11 orang tidak ditemukan, akibat ledakan ini semburan minyak mengalir selama 87 hari dan berhasil dihentikan pada 15 Juli 2010, dan akhirnya Deepwater Horizon tenggelam pada pagi hari 22 April 2010. Saat rig tenggelam, pipa sumur patah di kedalaman 1,5 km dari permukaan laut dan minyak mentah mengalir keluar. Saat itu diperkirakan minyak tumpah 5.000 barrel/ hari tanpa henti.

Tumpahan minyak di Teluk Meksiko akibat kebocoran pipa dan ledakan di salah satu rig milik British Petroleum (BP) merupakan masalah tumpahan minyak terparah dalam sejarah Amerika Serikat. Tumpahan minyak berlokasi di 66 kilometer dari pesisir pantai Louisiana, sehingga mengakibatkan lima negara yaitu Louisiana, Texas, Mississipi, Alabama, dan Florida menerima kerugian yang cukup besar karena lokasi negara-negara tersebut berada di sekitar Teluk Meksiko.

Berdasarkan beberapa kasus telah banyak kerugian yang dialami dan akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut seperti:
  1. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak.
    Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Kontaminasi terhadap udara yang perlu diperhatikan akan bahaya penguapan benzene karena mempunyai efek karsinogenik kepada manusia. Keadaan ini semakin penting untuk diantisipasi apabila kejadian tumpahan minyak berada dekat dengan lokasi penduduk yang padat. Dan benda purbakala, cagar alam dan harta karun di dasar laut yang terkena minyak dapat rusak atau berkurang nilai estetikanya. Oleh sebab itu nilai jualnya akan berkurang.
  2. Kerusakan biologis.
    Kerusakan biologis bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya. Minyak dapat mempengaruhi kehidupan mangrove dan organisme lain yang berasosiasi pada mangrove. Minyak dapat menutupi daun, menyumbat akar nafas, mencegah difusi garam dan menghambat proses respirasi pada mangrove. Dan vegetasi bawah air sangat sensitif terhadap kontaminasi minyak, karena vegetasi bawah air mimiliki produktivitas yang tinggi, berperan dalam siklus nutrien, berfungsi sebagai kawasan asuhan, mencari makan, dan berlindung berbagai spesies penting dan komersial tinggi dari jenis-jenis ikan.
  3. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat.
    Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika jumlah fitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.
  4. Penurunan populasi alga dan protozoa Akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air) keberadaaan populasi alga dan protozoa pun menurun. Selain itu, terjadi pula kematian burung-burung laut dalam intensitas tinggi. Hal ini dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.

Metode Penanganan
Hal yang paling sulit dalam menangani kasus tumpahan minyak karena ledakan rig Deepwater Horizon adalah tumpahan minyak terdiri dari berbagai jenis fraksi minyak yaitu minyak mentah dan minyak yang telah disuling. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi proses penangananan, seperti faktor cuaca, arah angina, suhu air dan udara. Metode yang digunakan yaitu metode fisik dan kimia, yaitu :
  • Metode fisik

Dengan cara membatasi tumpahan dengan pelampung berukuran besar agar tumpahan tidak meluas hingga ke tepi pantai. Setelah itu sekumpulan tumpahan minyak tersebut diangkat dengan menggunakan kapal yang telah dirancang untuk menangani tumpahan minyak dari permukaan air. Selain itu digunakan pula absorben seperti spons guna mengangkat tumpahan minyak yang masih tersisa.
  • Metode Kimia

Dengan penambahkan dispersant ke dalam tumpahan minyak maupun di dasar laut. Penambahan dispersant bertujuan untuk memecah partikel minyak menjadi partikel-partikel yang lebih sederhana. Minyak yang terdiri dari poli hidrokarbon diubah menjadi hidrokarbon sederhana yang memiliki sifat volatil sehingga dapat menguap dengan sendirinya. Di bagian dasar laut pun diberikan dispersant guna memecah endapan minyak yang sudah mengandap jauh di dasar laut.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media.



Anonim. 2010. Tumpahan Minyak di Teluk Mexico Mengancam kehidupan Satwa Liar. https://barudakgudang.wordpress.com/2010/07/06/tumpahan-minyak-di-teluk-mexico-mengancam-kehidupan-satwa-liar/

Ahmad, M.Arman. 2012. Metode Penanggulangan Tumpahan Minyak Dilaut Serta Dampak Pencemarannya. https://serdaducemara.wordpress.com/2013/12/27/metode-penanggulangan-minyak-di-laut/

Sulistyono. Dampak Tumpahan Minyak (Oil Spill) Di Perairan Laut Pada Kegiatan Industri Migas dan Metode Penanggulangannya. http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t7-_Dampak_Tumpahan_---_Sulistyono.pdf


Pertiwi, Sekar Putri. 2017. Tragedi Deepwater Horizon Tumpahan Minyak Di Teluk Meksiko. Jakarta : Universitas Sahid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.