.

Sabtu, 03 Februari 2018

Kimia Organik ?



 
Oleh : @F02_Donni

Abstrak
Kimia  organik  (organik  chemistry)  adalah cabang  ilmu cabang ilmu kimia yang mempelajari. Senyawa karbon.Penggolongan senyawa organic dapat dibedakan  menurut gugus fungsi yang dikandungnya. Gugus fungsi (functional  group) adalah sekelompok  atom  yang
Menyebabkan perilaku kimia molekul induk.Dengan mempelajari sifat-
Sifat khas beberapa gugus beberapa gugus fungsi,kita dapat belajar dan memahami sifat-
Sifat dari banyak senyawa organic (Chang, 2005:332).


Kata kunci : Kimia Organik

Pendahuluan
Banyak sekali unsur-unsur yang telah ditemukan oleh para ahli dibumi. Mulai dari unsur yang bersifat logam,nonlogam,semilogam dan lain-lain. Penemuan unsur-unsur tentunya melalui proses yang panjang. Semua unsur tidak ada yang ditemukan murni di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsur-unsur tersebut .
Konsep mengenai gugus fungsi sangat penting dalam kimia organik, karena berperan untuk menggolongkan struktur dan untuk memprediksi karakteristiknya. Gugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia suatu senyawa organik. Molekul-molekul dikelompokkan berdasarkan basis gugus fungsinya. Alkohol, misalnya, memiliki subunit C-O-H. Semua alkohol cenderung bersifat hidrofilik, biasanya membentuk ester.
Beberapa Senyawa penyusun Kimia Organik antara lain :
·         Senyawa alifatik
Hidrokarbon alifatik dapat dibagi menjadi 3 seri homolog berdasarkan tingkat saturasi:
parafin/alkana yang tanpa ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga,
olefin atau alkena yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua, contohnya di-olefin (diena) atau poliolefin.
alkuna yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga.
Selain ini digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang ada. Senyawa yang ada bisa rantai lurus, rantai bercabang, atau siklik. Derajat percabangan menentukan karakteristiknya.
·         Senyawa aromatic
Karakteristik hidrokarbon siklik akan berubah jika terdapat heteroatom di dalamnya, yang dapat hadir dalam bentuk substituen yang menempel di luar cincin (eksosiklik) atau sebagai bagian dalam cincin (endosiklik). Piridina dan furan merupakan contoh heterosiklik aromatik sedangkan piperidina dan tetrahidrofuran merupakan contoh heterosiklik alisiklik.
·         Polimer
Salah satu karakteristik penting karbon adalah siap bergabung membentuk rantai atau jaringan melalui ikatan-ikatan. Proses penggabungan ini dinamakan polimerisasi, sedangkan rantai atau jaringan yang terbentuk disebut polimer. Senyawa awalnya disebut monomer.
Ada 2 kelompok polimer utama yang ada: polimer sintetis dan biopolimer. Polimer sintetis sengaja dibuat dan sering disebut dengan polimer industri. Biopolimer muncul di alam tanpa campur tangan manusia.
Hidayat dan Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau (2017), sudah banyak negara berkembang yang mampu menghasilkan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa organik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibanding dengan indsutri serupa yang ada di Amerika Serikat da Eropa.

DAFTAR PUSTAKA
·         Chang,  Raymond.  2005.  Kimia  DasarKonsep-konsep IntiJilid  1.  Jakarta:Erlangga
·         Hidayat dan Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau, 2017, Jakarta, Pantona Media

Diakses tgl 03-02-2018

Oleh : @F02_Donni


Abstrak
Kimia  organik  (organik  chemistry)  adalah cabang  ilmu cabang ilmu kimia yang mempelajari. Senyawa karbon.Penggolongan senyawa organic dapat dibedakan  menurut gugus fungsi yang dikandungnya. Gugus fungsi (functional  group) adalah sekelompok  atom  yang
Menyebabkan perilaku kimia molekul induk.Dengan mempelajari sifat-
Sifat khas beberapa gugus beberapa gugus fungsi,kita dapat belajar dan memahami sifat-
Sifat dari banyak senyawa organic (Chang, 2005:332).

Kata kunci : Kimia Organik

Pendahuluan
Banyak sekali unsur-unsur yang telah ditemukan oleh para ahli dibumi. Mulai dari unsur yang bersifat logam,nonlogam,semilogam dan lain-lain. Penemuan unsur-unsur tentunya melalui proses yang panjang. Semua unsur tidak ada yang ditemukan murni di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsur-unsur tersebut .
Konsep mengenai gugus fungsi sangat penting dalam kimia organik, karena berperan untuk menggolongkan struktur dan untuk memprediksi karakteristiknya. Gugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia suatu senyawa organik. Molekul-molekul dikelompokkan berdasarkan basis gugus fungsinya. Alkohol, misalnya, memiliki subunit C-O-H. Semua alkohol cenderung bersifat hidrofilik, biasanya membentuk ester.
Beberapa Senyawa penyusun Kimia Organik antara lain :
·         Senyawa alifatik
Hidrokarbon alifatik dapat dibagi menjadi 3 seri homolog berdasarkan tingkat saturasi:
parafin/alkana yang tanpa ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga,
olefin atau alkena yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua, contohnya di-olefin (diena) atau poliolefin.
alkuna yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga.
Selain ini digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang ada. Senyawa yang ada bisa rantai lurus, rantai bercabang, atau siklik. Derajat percabangan menentukan karakteristiknya.
·         Senyawa aromatic
Karakteristik hidrokarbon siklik akan berubah jika terdapat heteroatom di dalamnya, yang dapat hadir dalam bentuk substituen yang menempel di luar cincin (eksosiklik) atau sebagai bagian dalam cincin (endosiklik). Piridina dan furan merupakan contoh heterosiklik aromatik sedangkan piperidina dan tetrahidrofuran merupakan contoh heterosiklik alisiklik.
·         Polimer
Salah satu karakteristik penting karbon adalah siap bergabung membentuk rantai atau jaringan melalui ikatan-ikatan. Proses penggabungan ini dinamakan polimerisasi, sedangkan rantai atau jaringan yang terbentuk disebut polimer. Senyawa awalnya disebut monomer.
Ada 2 kelompok polimer utama yang ada: polimer sintetis dan biopolimer. Polimer sintetis sengaja dibuat dan sering disebut dengan polimer industri. Biopolimer muncul di alam tanpa campur tangan manusia.
Hidayat dan Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau (2017), sudah banyak negara berkembang yang mampu menghasilkan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa organik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibanding dengan indsutri serupa yang ada di Amerika Serikat da Eropa.

DAFTAR PUSTAKA
·         Chang,  Raymond.  2005.  Kimia  DasarKonsep-konsep IntiJilid  1.  Jakarta:Erlangga
·         Hidayat dan Kholil dalam Kimia Industri dan Teknologi Hijau, 2017, Jakarta, Pantona Media

Diakses tgl 03-02-2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.