Bahaya pewarna makanan sintetis
Oleh : Dede Abdulah (@F28-Komaludin)
Abstrak
Pada
waktu lampau, bahan pewarna makanan sering diambil dari bahan-bahan alam,
misalkan ingin warna merah maka akar bit yang digunakan, dan seterusnya. Nah,
setelah perang dunia ke-2, bahan-bahan pewarna buatan atau sintetis mulai marak
digunakan.
Dalam
proses pembuatannya, seringkali pewarna alami digunakan sebagai purwarupa dalam
proses sintetis pewarna buatan. Oleh karena itu, pewarna buatan dapat
dipastikan akan memiliki warna yang lebih mencolok atau menarik ketimbang
pewarna alami.
Kata kunci : kimia pangan , pewarna makanan
Kata kunci : kimia pangan , pewarna makanan
Pendahuluan
Makanan
akan terlihat lebih menarik dan berwarna jika diberi pewarna agar konsumen
tertarik dengan makanan tersebut , namun pada saat ini khususnya di Indonesia
pewarna makanan sangat bebas diberikan kepada makanan atau minuman yang biasa
dikonsumsi masyarakat baik pewarna alami maupun pewarna sintetis. Namun
kenyataannya pelaku usaha lebih sering menggunakan pewarna sintetis atau bahkan
pewarna tekstil pada makanan yang mereka sajikan, Selain warna yang lebih
menarik, keunggulan lain pewarna buatan dibandingkan pewarna alami adalah biaya
yang dibutuhkan dalam proses produksinya lebih kecil serta memiliki waktu
kadaluwarsa yang jauh lebih panjang dari pada pewarna alami sehingga membuat
konsumen lebih tertarik karena lebih terlihat segar pada kondisi fisik makanan
tersebut.
Pembahasan
Pewarna
sintetis adalah zat warna yang mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan
didalam makanan untuk mewarnai makanan.Pewarna sintetis ini mempunyai
keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan
mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil, dan biasanya lebih
murah.
Jenis-jenis Pewarna
Sintetis
a. Tartrazine
(E102 atau Yellow 5)
Pewarna
kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi
meningkatkan hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari 10.000 orang,
Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit).
Rhinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam). Intoleransi ini lebih
umum pada penderita asma atau orang yang sensitive terhadap aspirin.
b. Sunset
Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
Pewarna
yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan,
keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil
individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis,
alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.
c. Ponceau
4R (E124 atau SX Purple)
Pewarna
merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar
dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, pewarna
ini dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa Negara.
d. Allura
Red (E129)
Pewarna
sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman. Pewarna
ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.
e. Quinoline
Yellow (E104)
Pewarna
makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energy.
Zat ini sudah dilarang di banyak Negara karena dianggap maningkatkan resiko
hiperaktivitas dan serangan asma.
f.
Metanil Yellow
Pewarna
makanan ini juga merupakan salah satu zat pewarna yang tidak diizinkan untuk
ditambahkan ke dalam bahan makanan. Metanil Yellow digunakan sebagai pewarna
untuk produk-produk tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis.
Saat
ini pewarna makanan tengah menjadi sorotan karena sudah meresahkan masyarakat,
terutama munculnya berbagai kasus penggunaan pewarna non makanan seperti Rhodamine
B. Rhodamine B merupakan pewarna sintetis dengan bentuk serbuk kristal,
berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan
berwarna merah terang berpendar/berflurosensi. Rhodamin B banyak digunakan pada
industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih
mulut, dan sabun (POM,2014).
Selanjutnya
dijelaskan bahwa Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuata kerupuk,
terasim cabe merah giling, agar-agar aromanis/kembang gula, manisan, sosis ,
sirup, minuman, dan lain-lain. Adapun ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin
B seperti warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok, terkadang warna terlihat
tidak homogen(rata), ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsumsi
rasanya sedikit lebih pahit. Biasanya produk pangan yang mengandung Rhodamin B
tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lengkap lainnya.
Sebenarnya penggunaan Rhodamin B di Eropa sudah dilarang sejak tahun 1984,
dengan alasan Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat.
Uji toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah
membuktikan hal tersebut. Inilah beberapa dampak kesehatan dan gangguan
terhadap organ-organ tubuh mengkonsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang,
sehingga terakumulasi di dalam tubuh, mulai dari gejala pembesaran hati dan
ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuhm atau
bahkan menyebabkan kanker hati (Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017)).
Berikut
ini bahaya dari pewarna sintetis atau buatan:
1) Menyebabkan
Kanker
Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa pewarna makanan yang biasa digunakan pada produk
es krim, permen dan minuman, yaitu Blue 1, beresiko dapat menyebabkan kanker
pada tikus. Hal yang sama juga ditemukan pada pewarna Blue 2 yang beresiko
menyebabkan kanker otak pada tikus jantan.
2) Menyebabkan
Hiperaktivitas
Beberapa
pewarna juga dihubungkan oleh munculnya hiperaktifitas pada anak-anak. Beberapa
gejala hiperaktif yang disebabkan oleh pewarna makanan, seperti Red 40, yaitu
tantrum, gelisah, agresif, ketidakmampuan untuk focus dan gugup. Studi terbaru
menunjukkan bahwa pewarna dan pengawet sintetik tertentu menjadi penyebab
memperburuknya gejala ADD dan ADHD pada anak.
3) Gangguan
pada Ginjal
Pewarna
tertentu yang diketahui dengan nama Yellow 6 terkait dengan munculnya tumor
ginjal dan tumor pada kelenjar adrenal. Yellow 6 juga diketahui mengandung
sedikit senyawa karsinogen.
4) Kemandulan
pada Pria
Pewarna
Blue 1 dan 2 diketahui juga dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
5) Melemahkan
Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah
studi yang dilakukan di University of California menunjukkan bahwa beberapa
pewarna makanan dapat menyebabkan melemahnya system imun tubuh. Dari studi yang
dilakukan itu, dosis pewarna makanan yang dikonsumsi akan menentukan tingkat
pelemahan system kekebalan tubuh.
6) Komplikasi
Gejala
lainnya yang mungkin dapat muncul secara bersamaan (komplikasi) yang disebabkan
oleh pewarna makanan sintetis yang berbahaya adalah reaksi alergi, serangan
asma, migraine, pandangan kabur, kecemasan dan munculnya masalah pada perilaku.
Efek
yang ditimbulkan pewarna makanan memang sangat buruk, untuk itu ilmu pangan
sangat dibutuhkan untuk mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses,
disiapkan, dan didistribusikan.
Saat
ini mulai banyak bermunculan pewarna alami yang menyehatkan yang berasal dari
bahan organik, Menurut Citramukti (2008) dalam Handayani, Prima Astuti dan Asri
Rahmawati (2012) Buah naga (Dragon Fruit) merupakan buah pendatang yang banyak
digemari oleh masyarakat karena
memiliki khasiat dan manfaat
serta nilai gizi
cukup tinggi. Bagian dari
buah naga 30-35%
merupakan kulit buah
namun seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga
mengandung zat warna
alami antosianin cukup tinggi.
Antosianin merupakan zat warna
yang berperan memberikan
warna merah berpotensi menjadi
pewarna alami untuk pangan
dan dapat dijadikan
alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi
kesehatan. Antosianin adalah kelompok
pigmen yang berwarna
merah sampai biru yang
tersebar dalam tanaman
(Abbas, 2003). Pada beberapa
buah-buahan dan sayuran serta
bunga memperlihatkan
warna-warna yang menarik
yang mereka miliki termasuk
komponen warna yang bersifat larut dalam air dan terdapat
dalam cairan sel tumbuhan (Fennema, 1976). Antosianin adalah
suatu kelas dari
senyawa fl avonoid yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan.
Flavonol, fl avon-3-ol, fl avon, fl avanon, dan fl avanol adalah kelas
tambahan fl avonoid yang
berada dalam oksidasi dari ntosianin. Larutan pada senyawa fl avonoid
adalah tak berwarna atau kuning pucat (Harborne, 1987). Antosianin stabil pada
pH 3,5 dan suhu 50 oC, mempunyai
berat molekul 207,08
g/mol dan rumus molekul C15H11O (Fennema, 1996).
Bahan-bahan pewarna
makanan alami lain diantaranya :
a. Warna
kuning dan oranye : Gardenia kuning, kunyit kuning, jeruk
b. Warna
biru dan hijau : Gardenia biru dan gardenia hijau
c. Warna
merah dan ungu : Kubis merah, kulit anggur merah, ubi ungu
Kesimpulan
Pewarna
sintetis adalah zat warna yang mengandung bahan kimia yang biasanya digunakan
didalam makanan untuk mewarnai makanan.Pewarna sintetis ini mempunyai
keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan
mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil, dan biasanya lebih murah.
Jenis jenis pewarna
sintetis
a. Tartrazine
(E102 atau Yellow 5)
b. Sunset
Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
c. Ponceau
4R (E124 atau SX Purple)
d. Allura
Red (E129)
e. Quinoline
Yellow (E104)
f.
Metanil Yellow
Berikut ini bahaya dari
pewarna sintetis atau buatan
a. Menyebabkan
Kanker
b. Menyebabkan
Hiperaktivitas
c. Gangguan
pada Ginjal
d. Kemandulan
pada Pria
e. Melemahkan
Sistem Kekebalan Tubuh
f.
Komplikasi
Bahan-bahan
pewarna makanan alami lain diantaranya
a. Warna
kuning dan oranye : Gardenia kuning, kunyit kuning, jeruk
b. Warna
biru dan hijau : Gardenia biru dan gardenia hijau
c. Warna
merah dan ungu : Kubis merah, kulit anggur merah, ubi ungu
Daftar Pustaka
Hidayat,
Atep Afia dan M. Kholil (2017), Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona
Media : Jakarta
Handayani,
Prima Astuti dan Asri Rahmawati (2012), Pemanfaatan kulit buah naga (Dragon
Fruit) sebagai pewarna alami makanan pengganti pewarna sintetis. Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 1, No 2
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=135646&val=5669&title=PEMANFAATAN%20KULIT%20BUAH%20NAGA%20%28Dragon%20Fruit%29%20%20SEBAGAI%20PEWARNA%20ALAMI%20MAKANAN%20PENGGANTI%20PEWARNA%20SINTETIS
(Diunduh , 01 Febuari 2018)
Artikel
The Professional Gui_DE (2014) Pewarna Buatan pada makanan https://guide-prof.blogspot.co.id/2014/11/pewarna-buatan-pada-makanan.html
Artikel
Bahaya Pewarna makanan buatan (Sintetis) http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis
Adinda
Rudystinah (2017) Artikel Daftar pewarna makanan sehat alami dari bahan makanan
ttps://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pewarna-makanan-alami/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.