Oleh: Veryzal Danang N (@G07-Veryzal)
Abstrak:
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu (Permenkes RI,2013). Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Antigenik ini diberikan kepada anak atau orang dewasa yang bertujuan untuk merangsang atau menghasilkan sistem imun tubuh terhadap penyakit tertentu sehingga ketika anak terpapar suatu penyakit maka vaksin akan bekerja untuk mengurangi pengaruh dari serangan tersebut atau bahkan melindunginya secara total sehingga anak kebal terhadap penyakit tertentu (Rahmatiah dkk, 2015).
Kata Kunci: Vaksin, Antigen, Sistem Imun
Isi:
Vaksin terbuat dari virus yang telah dimatikan atau “dilemahkan” dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya (Rahmatiah dkk, 2015). Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV dalam Wibowo M.S (2007) disebutkan bahwa vaksin dapat dibuat dari bakteri, riketsia atau virus dan dapat berupa suspensi organisme hidup atau inaktif atau fraksi-fraksinya atau toksoid. Berdasarkan teori antibody, ketika benda asing masuk seperti virus dan bakteri ke dalam tubuh manusia, maka tubuh akan menandai dan merekamnya sebagai suatu benda asing. Kemudian tubuh akan membuat perlawanan terhadap benda asing tersebut dengan membentuk yang namanya antibody terhadap benda asing tersebut. Antibodi yang dibentuk bersifat spesifik yang akan berfungsi pada saat tubuh kembali terekspos dengan benda asing tersebut.
Vaksin terbagi menjadi dua, yaitu vaksin mati dan vaksin hidup. Vaksin mati, berasal dari virus atau bakteri yang dimatikan. Jenis vaksin ini menghasilkan antibodi pada tubuh karena ada antigen didalamnya. Tidak membahayakan janin jika dilakukan pada ibu hamil. Vaksin hidup, berasal dari virus atau bakteri yang dilemahkan. Virus ini dapat berpotensi menyebabkan penyakit itu sendiri, seperti rubella atau tetanus (Rahmatiah dkk, 2015).
Pemberian vaksin pada bayi dikenal dengan istilah imunisasi dimana imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya (Rahmatiah dkk, 2015).
Menurut Rahmatiah dkk (2015) bayi memilki kekebalan tubuh yang belum baik, dapat menjadi lebih kuat jika mendapat ASI yang cukup dari ibunya, madu, dan makanan sehat lainnya. Pemberian vaksin pada bayi bertujuan untuk memperkuat daya tahan tubuhnya karena beberapa virus dapat menyebabkan kerusakan fatal pada organ tubuh. Adapun peranan vaksin bagi bayi, yaitu:
Perlindungan yang diberikan vaksin pada tubuh memang tidak 100%, perlindungannya sekitar 80 – 90% tapi masih lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali. Imunisasi terbukti bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan, cacat dan Karenanya imunisasi harus dipertahankan terus agar penyakit yang sudah tidak ada tidak muncul lagi.
Imunisasi juga menjadi bentuk perlindungan yang praktis karena sangat cepat meningkatkan kekebalan spesifik tubuh bayi dan anak. Dalam waktu 2-4 minggu setelah imunisasi mulai terbentuk kekebalan untuk melawan kuman. Menurut Depkes RI, vaksin memiliki peran yang berbeda-beda bagi kesehatan. Adapun jenis dan manfaat vaksin program imunisasi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Vaksin Hepatitis B , untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Vaksin Polio, untuk mencegah penyakit Polio
Vaksin DPT-HB, untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B
Vaksin DT, untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
Vaksin ropa interior calvin klein barata TT, untuk mencegah penyakit Tetanus
Vaksin Campak, untuk mencegah penyakit Campak
Vaksin Td, untuk mencegah penyakit Tetanus dan Difteri.
Daftar Pustaka:
-Wibowo,M.S., 2007.Produksi Vaksin. Bandung: School of Farmacy. Handout%20Kuliah/Biosintesis%20Senyawa%20Obat/VAKSIN.pdf
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42, 2013. Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
- Rahmatiah, Widyaiswara, 2015. Pengaruh Vaksinasi Terhadap Kekebalan Tubuh Bayi. Sulawesi Selatan: Artikel ebuletin LPMP.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Krida Pengendali Penyakit (SKK Imunisasi). Link: p2p.orniptech.com/download/BUKU%20SBH.pdf. Di unduh pada tanggal: 27 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.